Tiga Hari Kabupaten Kerinci-Sungai Penuh Gelap Gulita
A
A
A
KERINCI - Dua kabupaten yakni Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi sudah tiga hari sejak Sabtu (9/3/2019) hingga Senin (11/3/2019) gelap gulita tanpa aliran listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Hal ini dikarenakan jaringan transmisi yang dilalui oleh Tower SUTT (Saluran Udara Tingkat Tinggi) yang terletak di Desa Penetai Kabupaten Kerinci roboh karena tertimpa pohon besar yang tergerus longsor. (Baca Juga: Tower SUTT Roboh, Listrik Sebagian Wilayah Kerinci dan Sungai Penuh Padam)
Informasi yang dihimpun, sudah tiga hari ini sebagian warga di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh hidup tanpa listrik. Beberapa warga terpaksa mengandalkan genset dan lilin untuk penerangan sambil berharap arus listrik segera normal.
Tono, salah satu warga Kerinci saat ditemui media ini mengatakan jika hingga saat ini di rumahnya hanya mengandal lilin untuk penerangan.
"Ya mau bagaimana lagi, sudah tiga malam ini listrik padam, genset kami tidak punya jadi ya kami gunakan lilin. Sementara mau menggunakan lampu minyak pun saat ini sulit mencari minyak tanah," ujar Tono.
Keluhan serupa dikatakan Ijal warga Sungai Penuh, dia mengatakan banyak kerugian akibat putusnya aliran listrik ini. "Kalau gunakan genset sudah berapa liter permalamnya. Belum lagi warga yang usahanya harus menggunakan listrik otomatis lumpuh total. Ya kami berharap pihak PLN segera memperbaiki hingga warga di Kerinci dan Sungai Penuh ini bisa beraktivitas normal," terang Ijal.
Hal ini dikarenakan jaringan transmisi yang dilalui oleh Tower SUTT (Saluran Udara Tingkat Tinggi) yang terletak di Desa Penetai Kabupaten Kerinci roboh karena tertimpa pohon besar yang tergerus longsor. (Baca Juga: Tower SUTT Roboh, Listrik Sebagian Wilayah Kerinci dan Sungai Penuh Padam)
Informasi yang dihimpun, sudah tiga hari ini sebagian warga di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh hidup tanpa listrik. Beberapa warga terpaksa mengandalkan genset dan lilin untuk penerangan sambil berharap arus listrik segera normal.
Tono, salah satu warga Kerinci saat ditemui media ini mengatakan jika hingga saat ini di rumahnya hanya mengandal lilin untuk penerangan.
"Ya mau bagaimana lagi, sudah tiga malam ini listrik padam, genset kami tidak punya jadi ya kami gunakan lilin. Sementara mau menggunakan lampu minyak pun saat ini sulit mencari minyak tanah," ujar Tono.
Keluhan serupa dikatakan Ijal warga Sungai Penuh, dia mengatakan banyak kerugian akibat putusnya aliran listrik ini. "Kalau gunakan genset sudah berapa liter permalamnya. Belum lagi warga yang usahanya harus menggunakan listrik otomatis lumpuh total. Ya kami berharap pihak PLN segera memperbaiki hingga warga di Kerinci dan Sungai Penuh ini bisa beraktivitas normal," terang Ijal.
(rhs)