Di Tengah Pandemi, Industri di Jabar Ramai-ramai Tambah Daya Listrik
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kendati situasi ekonomi nasional masih dilanda ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 , namun sejumlah industri kecil, sedang, dan besar tercatat ramai ramai melakukan tambah daya listrik.
Manajer Komunikasi PLN UID Jabar Iwan Ridwan mengatakan, PLN UID Jawa Barat tercatat telah melakukan penyalaan pada sejumlah industri tekstil dan pengolahan makanan yang mendaftar tambah daya listrik. Mereka melakukan penambahan data tegangan menengah pada periode Juli sampai September 2020. (BACA JUGA: Buruh di Jawa Barat: Kami Tidak Percaya Lagi dengan DPR )
"Untuk industri tekstil misalnya, ada delapan yang tambah daya menjadi 13.190 kVA. Industri pengolahan makanan ada 11, tambah daya menjadi 56.896 kVA," kata Iwan. (BACA JUGA: Bacakan Pleidoi, Sekjen Sunda Empire Rangga Sasana Minta Bebas, Ini Alasannya )
Industri tekstil tersebut tersebar di Majalaya, Cimahi, hingga Gunung Putri, dengan delta penambahan daya sebesar 5.000 kVA. Adapun industri bahan, kemasan dan pengolahan makanan berada di Karawang, Depok, Cirebon, Bekasi, dan Majalaya, dengan delta penambahan daya sebesar 18.661 kVA. (BACA JUGA: Diduga Tak Dapat Proyek, Pria di Bandung Bawa Ular dan Bentak Kepala Dinas )
"Puluhan pelanggan industri di bidang lain juga mulai meningkatkan kapasitas listriknya seperti industri keramik, otomotif, alat berat, mesin, genteng, penggilingan karet, pengolahan rotan, dan farmasi. Ada pula pelanggan bisnis seperti super market, hotel, dan apartemen yang mulai bertahap melakukan tambah daya," ujar dia.
Tercatat total ada 59 pelanggan industri dan bisnis tegangan menengah yang melakukan tambah daya di trimester ke-3 tahun 2020, kini kapasitasnya menjadi 131.479 kVA, dengan delta daya 62.428 kVA.
PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat mencatat peningkatan pasang baru listrik untuk pembangunan data center Jawa Barat. Pada periode Juli sampai September 2020, jumlah daya listrik yang telah menyala untuk bisnis data center di Jawa Barat mencapai 48.930 kVA.
Angka ini menjadikan perusahaan data center sebagai pelanggan yang mendominasi pasang baru untuk segmen bisnis tegangan menengah.
"Total sebanyak 22 pelanggan industri dan bisnis tegangan menengah berbagai jenis telah selesai pemasangan baru. Mereka pasang untuk periode Juli hingga akhir September 2020 dengan total kapasitas mencapai 119.545 kVA," tutur Iwan.
Segmen industri terdiri dari industri otomotif, semen, peleburan biji besi, pengolahan briket dari kelapa, pengolahan kayu, pengolahan air bersih, dan peralatan manufaktur. Sedangkan untuk sektor bisnis selain data center adalah pergudangan dan apartemen.
Manajer Komunikasi PLN UID Jabar Iwan Ridwan mengatakan, PLN UID Jawa Barat tercatat telah melakukan penyalaan pada sejumlah industri tekstil dan pengolahan makanan yang mendaftar tambah daya listrik. Mereka melakukan penambahan data tegangan menengah pada periode Juli sampai September 2020. (BACA JUGA: Buruh di Jawa Barat: Kami Tidak Percaya Lagi dengan DPR )
"Untuk industri tekstil misalnya, ada delapan yang tambah daya menjadi 13.190 kVA. Industri pengolahan makanan ada 11, tambah daya menjadi 56.896 kVA," kata Iwan. (BACA JUGA: Bacakan Pleidoi, Sekjen Sunda Empire Rangga Sasana Minta Bebas, Ini Alasannya )
Industri tekstil tersebut tersebar di Majalaya, Cimahi, hingga Gunung Putri, dengan delta penambahan daya sebesar 5.000 kVA. Adapun industri bahan, kemasan dan pengolahan makanan berada di Karawang, Depok, Cirebon, Bekasi, dan Majalaya, dengan delta penambahan daya sebesar 18.661 kVA. (BACA JUGA: Diduga Tak Dapat Proyek, Pria di Bandung Bawa Ular dan Bentak Kepala Dinas )
"Puluhan pelanggan industri di bidang lain juga mulai meningkatkan kapasitas listriknya seperti industri keramik, otomotif, alat berat, mesin, genteng, penggilingan karet, pengolahan rotan, dan farmasi. Ada pula pelanggan bisnis seperti super market, hotel, dan apartemen yang mulai bertahap melakukan tambah daya," ujar dia.
Tercatat total ada 59 pelanggan industri dan bisnis tegangan menengah yang melakukan tambah daya di trimester ke-3 tahun 2020, kini kapasitasnya menjadi 131.479 kVA, dengan delta daya 62.428 kVA.
PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat mencatat peningkatan pasang baru listrik untuk pembangunan data center Jawa Barat. Pada periode Juli sampai September 2020, jumlah daya listrik yang telah menyala untuk bisnis data center di Jawa Barat mencapai 48.930 kVA.
Angka ini menjadikan perusahaan data center sebagai pelanggan yang mendominasi pasang baru untuk segmen bisnis tegangan menengah.
"Total sebanyak 22 pelanggan industri dan bisnis tegangan menengah berbagai jenis telah selesai pemasangan baru. Mereka pasang untuk periode Juli hingga akhir September 2020 dengan total kapasitas mencapai 119.545 kVA," tutur Iwan.
Segmen industri terdiri dari industri otomotif, semen, peleburan biji besi, pengolahan briket dari kelapa, pengolahan kayu, pengolahan air bersih, dan peralatan manufaktur. Sedangkan untuk sektor bisnis selain data center adalah pergudangan dan apartemen.
(awd)