Calon DPD RI Kaltara: Masyarakat Adalah Guru Terbaik
A
A
A
JAKARTA - Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan provinsi termuda Indonesia, resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.
Kaltara memiliki 4 kabupaten, 1 kota, 50 kecamatan, dan 479 kelurahan dengan populasi 691.058 jiwa tahun 2017. Kaltara begitu luas, masyarakat tinggal menyebar mulai pesisir hingga di wilayah pedalaman.
Calon DPD Perwakilan Kaltara 2019-2024 nomor urut 34, M Isra Ramli mengatakan, menjadi kebutuhan bagi dia untuk mengenal lebih dekat sekaligus lebih jauh siapa warga Kaltara dan bagaimana kehidupannya.
"Lebih dekat secara personal, menjadi saling mengenal," katanya saat sosialisasi dengan masyarakat di Kaltara, Sabtu (2/3/2019).
Isra yang memiliki latar belakang periset kebijakan publik ini merasa tertantang adrenalinnya untuk memahami lebih jauh tentang bagaimana perikehidupan masyarakat, kondisi lingkungan, mata pencaharian, pendidikan anak-anak mereka, jaminan perlindungan kesehatan dan semua problematika masyarakat secara faktual dan empiris.
Pengalaman perjalanannya menyapa masyarakat, ia mengaku sudah mengunjungi sejumlah wilayah, di antaranya Tanjung Palas, sekatak, Sesayah, Salimbatu, kampung transmigran di Panca dan Karang Agung, warga di Malinau dan Tana Tidung, dan masih banyak wilayah yang ia kunjungi.
Bagi Isra, masyarakat adalah guru terbaik, rakyat adalah pemilik kedaulatan, sumber inspirasi dan sumber moral untuk perbaikan kehidupan bersama.
"Saya dan teman-teman pendukung saya berdoa dan berharap semoga ikhtiar mendekat dan mengenal lebih dalam masyarakat Kaltara berhasil guna," tukasnya.
Kaltara memiliki 4 kabupaten, 1 kota, 50 kecamatan, dan 479 kelurahan dengan populasi 691.058 jiwa tahun 2017. Kaltara begitu luas, masyarakat tinggal menyebar mulai pesisir hingga di wilayah pedalaman.
Calon DPD Perwakilan Kaltara 2019-2024 nomor urut 34, M Isra Ramli mengatakan, menjadi kebutuhan bagi dia untuk mengenal lebih dekat sekaligus lebih jauh siapa warga Kaltara dan bagaimana kehidupannya.
"Lebih dekat secara personal, menjadi saling mengenal," katanya saat sosialisasi dengan masyarakat di Kaltara, Sabtu (2/3/2019).
Isra yang memiliki latar belakang periset kebijakan publik ini merasa tertantang adrenalinnya untuk memahami lebih jauh tentang bagaimana perikehidupan masyarakat, kondisi lingkungan, mata pencaharian, pendidikan anak-anak mereka, jaminan perlindungan kesehatan dan semua problematika masyarakat secara faktual dan empiris.
Pengalaman perjalanannya menyapa masyarakat, ia mengaku sudah mengunjungi sejumlah wilayah, di antaranya Tanjung Palas, sekatak, Sesayah, Salimbatu, kampung transmigran di Panca dan Karang Agung, warga di Malinau dan Tana Tidung, dan masih banyak wilayah yang ia kunjungi.
Bagi Isra, masyarakat adalah guru terbaik, rakyat adalah pemilik kedaulatan, sumber inspirasi dan sumber moral untuk perbaikan kehidupan bersama.
"Saya dan teman-teman pendukung saya berdoa dan berharap semoga ikhtiar mendekat dan mengenal lebih dalam masyarakat Kaltara berhasil guna," tukasnya.
(mhd)