Kota Makassar Kekurangan 1.888 Guru SD dan SMP
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Sulawesi Selatan merilis data kekurangan guru berstatus PNS sebanyak 1.888 orang untuk jenjang SD dan SMP negeri se-Kota Makassar .
Kepala Disdik Makassar, Abd Rahman Bando membeberkan, adapun rinciannya, yakni khusus SD kekurangan sebanyak 1.459 guru, sedangkan SMP 429 orang. Kekurangan ini, kata dia, dari hasil verifikasi di tiap sekolah berdasarkan guru mata pelajaran. (Baca Juga: 2019, Guru Wajib Mengajar 8 Jam Sehari)
"Itu data sudah per mata pelajaran. Tiap sekolah ada rinciannya. Sudah per sekolah kita kerja. Malah SD paling parah. SD itu kekurangan 1.459 guru," beber Rahman Bando yang ditemui di kantornya.
Secara umum, lanjut dia, kebutuhan tiap SD dan SMP saat ini adalah tenaga pendidikan mata pelajaran pendidikan keagamaan dan pendidikan kewarganegaraan (PKN). Pasalnya, di dua mata pelajaran itulah yang paling banyak kekurangannya.
Selama ini, mengisi kekurangan guru di sekolah masih mengandalkan tenaga kontrak dan honorer. Dimana tenaga kontrak di-SK-kan oleh Wali Kota Makassar, sedangkan tenaga honorer diangkat oleh kepala sekolah.
"Tapi kan sekarang sudah dilarang menambah. Makanya saya bilang ini, jika seandainya tidak menghadirkan honorer dan kontrak, berarti kita bisa lumpuh ini pendidikan," papar dia.
Sebagai alternatif mengisi kekurangan itu, Rahman Bando mengaku menunggu pengangkatan PNS formasi guru pada seleksi CPNS tahun lalu. Termasuk, hasil rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tingkat Pemkot Makassar.
Namun, dia mengaku pengangkatan PNS formasi guru pada dua jalur seleksi tersebut, belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan guru. Selaun karena kuota terbatas, pada tahun ini Disdik Makassar mencatat bakal ada sekitar 160 guru yang bakal pensiun.
Maka langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah melakukan mutasi guru. Sekolah yang dinilai memiliki kelebihan guru suatu mata pelajaran, akan dipindahkan ke tempat yang kekurangan. Untuk itu, Disdik Makassar akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Makassar.
"Saya sudah koordinasi dengan kepala BKPSDM Makassar untuk memudahkan guru-guru pindah masuk ke Makassar. Khususnya, guru SD dan SMP, yang disesuaikan berdasarkan mata pelajaran apa yang paling kurang," ujar Rahman Bando.
Kepala BKPSDM Kota Makassar, Andi Siswanta Attas tak menampik data kekurangan guru pada SD dan SMP di Makassar. "Data itu setelah diadakan pemetaan," ujar Siswanta.
Dia menuturkan, salah satu solusi pemenuhan kebutuhan guru, tidak lain melalui cara rekrutmen guru. Maka dia berharap, pemerintah pusat bisa secara bertahap dan berkelanjutan membuka pengadaan tenaga pendidik, baik itu CPNS atau P3K.
"Salah satu solusinya rekrutmen guru. Termasuk kontrak tenaga guru. Apakah nanti ada penambahan kontrak guru, nanti kita lihat sesuai dengan kemampuan anggaran kita juga kan," pungkas dia.
Kepala Disdik Makassar, Abd Rahman Bando membeberkan, adapun rinciannya, yakni khusus SD kekurangan sebanyak 1.459 guru, sedangkan SMP 429 orang. Kekurangan ini, kata dia, dari hasil verifikasi di tiap sekolah berdasarkan guru mata pelajaran. (Baca Juga: 2019, Guru Wajib Mengajar 8 Jam Sehari)
"Itu data sudah per mata pelajaran. Tiap sekolah ada rinciannya. Sudah per sekolah kita kerja. Malah SD paling parah. SD itu kekurangan 1.459 guru," beber Rahman Bando yang ditemui di kantornya.
Secara umum, lanjut dia, kebutuhan tiap SD dan SMP saat ini adalah tenaga pendidikan mata pelajaran pendidikan keagamaan dan pendidikan kewarganegaraan (PKN). Pasalnya, di dua mata pelajaran itulah yang paling banyak kekurangannya.
Selama ini, mengisi kekurangan guru di sekolah masih mengandalkan tenaga kontrak dan honorer. Dimana tenaga kontrak di-SK-kan oleh Wali Kota Makassar, sedangkan tenaga honorer diangkat oleh kepala sekolah.
"Tapi kan sekarang sudah dilarang menambah. Makanya saya bilang ini, jika seandainya tidak menghadirkan honorer dan kontrak, berarti kita bisa lumpuh ini pendidikan," papar dia.
Sebagai alternatif mengisi kekurangan itu, Rahman Bando mengaku menunggu pengangkatan PNS formasi guru pada seleksi CPNS tahun lalu. Termasuk, hasil rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tingkat Pemkot Makassar.
Namun, dia mengaku pengangkatan PNS formasi guru pada dua jalur seleksi tersebut, belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan guru. Selaun karena kuota terbatas, pada tahun ini Disdik Makassar mencatat bakal ada sekitar 160 guru yang bakal pensiun.
Maka langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah melakukan mutasi guru. Sekolah yang dinilai memiliki kelebihan guru suatu mata pelajaran, akan dipindahkan ke tempat yang kekurangan. Untuk itu, Disdik Makassar akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Makassar.
"Saya sudah koordinasi dengan kepala BKPSDM Makassar untuk memudahkan guru-guru pindah masuk ke Makassar. Khususnya, guru SD dan SMP, yang disesuaikan berdasarkan mata pelajaran apa yang paling kurang," ujar Rahman Bando.
Kepala BKPSDM Kota Makassar, Andi Siswanta Attas tak menampik data kekurangan guru pada SD dan SMP di Makassar. "Data itu setelah diadakan pemetaan," ujar Siswanta.
Dia menuturkan, salah satu solusi pemenuhan kebutuhan guru, tidak lain melalui cara rekrutmen guru. Maka dia berharap, pemerintah pusat bisa secara bertahap dan berkelanjutan membuka pengadaan tenaga pendidik, baik itu CPNS atau P3K.
"Salah satu solusinya rekrutmen guru. Termasuk kontrak tenaga guru. Apakah nanti ada penambahan kontrak guru, nanti kita lihat sesuai dengan kemampuan anggaran kita juga kan," pungkas dia.
(rhs)