Tim Penggerak PKK Musi Banyuasin Siap Turut Andil Turunkan Angka Stunting
A
A
A
JAKARTA - Stunting atau gizi buruk saat ini menjadi momok bagi keluarga, betapa tidak beberapa tahun belakangan ini kasus stunting menjadi perhatian serius banyak pihak termasuk pemerintah dan TP PKK.
Banyak pihak yang ingin terlibat menuntaskan persoalan stunting ini khususnya Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Dalam kesempatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TP PKK (Pusat, Provinsi, dan PKK Kabupaten/Kota Se Indonesia Tahun 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa (26/2/2019) isu dan persoalan stunting menjadi pokok pembahasan dan tema yang diambil pun dalam Rakornas kali ini yakni Peranan TP PKK Dalam Penanganan Stunting Melalui 10 Program Pokok PKK.
"Melalui 10 program pokok TP PKK Muba kita siap tangani menurunkan angka stunting di Indonesia terkhusus di Kabupaten Muba, ini merupakan tugas dan kewajiban kita bersama dalam memperhatikan gizi yang cukup pada anak, sehingga terwujudnya keluarga masyarakat yang sejahtera dan sehat," ungkap Mantan Presenter Metro Tv ini.
Dikatakan, kebanyakan orang mungkin tidak memahami istilah stunting. Pengerdilan adalah masalah malnutrisi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dalam waktu yang lama.
"Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak-anak bahwa tinggi badan anak-anak lebih rendah atau lebih pendek (terhambat) dari standar usia mereka," jelasnya.
Dikatakan, kondisi tubuh anak yang pendek kerap dikatakan sebagai faktor genetik kedua orang tua, sehingga banyak orang hanya menerima tanpa melakukan apa pun untuk mencegahnya.
"Padahal seperti yang kita ketahui, genetika adalah faktor penentu kesehatan yang paling sedikit pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan layanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting adalah masalah yang bisa dicegah," bebernya.
Ia menambahkan, salah satu fokus Pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan untuk memungkinkan anak-anak Indonesia khususnya di Musi Banyuasin, untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap belajar, dan mampu berinovasi dan dengan harapan anak anak Muba kedepanya mampu bersaing di tingkat global.
"Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan pola makan, pola asuh, dan peningkatan sanitasi serta akses air bersih," nah tiga hal pokok ini TP PKK kabupaten bersama sama TP PKK kecamatan dan desa/ keluarahan yang ada dimuba kita akan bersinergi dan untuk berkolaborasi bersama dengan dibantu oleh OPD terkait di Pemerintah kabupaten Muba untuk mensosialisasikan dan menindaklanjuti tugas mulia ini jelas Thia.
Sementara itu, Ketua Umum PKK Pusat, Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, tujuan diadakannya rakornas PKK tahun 2019 ini yaitu akan dibahas secara serius peran serta TP PKK dalam pemecahan masalah stunting yang merupakan program prioritas pemerintah.
"Peserta yang mengikuti rakornas meliputi ketua PKK provinsi dan kabupaten/kota masing-masing didampingi pengurus PKK daerah dan kepala PMD se Indoensia. Adapun narasumber rakornas kali ini yaitu pejabat dari Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa dan Kementerian kesehatan. Akan diselenggrakan selama tiga hari, 26-28 Februari 2019, "jelasnya.
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo saat membuka langsung rakornas PKK mengungkapkan apresiasi atas terlaksananya rakornas, tujuannya semata-mata dalam upaya membangun kerja sama dan saling memahami dalam meningkatkan tolerasi dalam perbedaan antar satu sama lain.
"Pertemuan ini juga sekaligus forum tukar informasi terhadap kondisi masyarakat atau keluarga yang mempunyai masalah berbeda-beda di daerah masing-masing. Serta bagaimana mencari sebuah pola yang sesuai dengan tradisi budaya masing-masing daerah untuk gerakan dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan hingga desa supaya peran PKK untuk membantu pemerintah dalam upaya perwujudan kesejahteraan dan kesehatan serta pemerataan pembangunan," ujarnya.
Dikatakannya juga, pemerintah indonesia melalui Kementerian kesehatan telah berupaya turunkan angka stunting di Indonesia, mudah-mudahan dengan peran PKK dapat semaksimal mungkin bisa diturunkan. Selain itu angka kematian ibu hamil dan gizi buruk pada anak masih tinggi.
"Gerakan PKK jelas mitra pemerintah dituntut untuk mendukung program kerja pemerintah baik pusat hingga ke tingkat desa, kepada TP PKK agar harus selalu berpedoman pada program kerja Gubernur dan Bupati, dan sinergi antar OPD terkait untuk peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat," pungkasnya.
Banyak pihak yang ingin terlibat menuntaskan persoalan stunting ini khususnya Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Dalam kesempatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TP PKK (Pusat, Provinsi, dan PKK Kabupaten/Kota Se Indonesia Tahun 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa (26/2/2019) isu dan persoalan stunting menjadi pokok pembahasan dan tema yang diambil pun dalam Rakornas kali ini yakni Peranan TP PKK Dalam Penanganan Stunting Melalui 10 Program Pokok PKK.
"Melalui 10 program pokok TP PKK Muba kita siap tangani menurunkan angka stunting di Indonesia terkhusus di Kabupaten Muba, ini merupakan tugas dan kewajiban kita bersama dalam memperhatikan gizi yang cukup pada anak, sehingga terwujudnya keluarga masyarakat yang sejahtera dan sehat," ungkap Mantan Presenter Metro Tv ini.
Dikatakan, kebanyakan orang mungkin tidak memahami istilah stunting. Pengerdilan adalah masalah malnutrisi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dalam waktu yang lama.
"Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak-anak bahwa tinggi badan anak-anak lebih rendah atau lebih pendek (terhambat) dari standar usia mereka," jelasnya.
Dikatakan, kondisi tubuh anak yang pendek kerap dikatakan sebagai faktor genetik kedua orang tua, sehingga banyak orang hanya menerima tanpa melakukan apa pun untuk mencegahnya.
"Padahal seperti yang kita ketahui, genetika adalah faktor penentu kesehatan yang paling sedikit pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan layanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting adalah masalah yang bisa dicegah," bebernya.
Ia menambahkan, salah satu fokus Pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan untuk memungkinkan anak-anak Indonesia khususnya di Musi Banyuasin, untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap belajar, dan mampu berinovasi dan dengan harapan anak anak Muba kedepanya mampu bersaing di tingkat global.
"Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan pola makan, pola asuh, dan peningkatan sanitasi serta akses air bersih," nah tiga hal pokok ini TP PKK kabupaten bersama sama TP PKK kecamatan dan desa/ keluarahan yang ada dimuba kita akan bersinergi dan untuk berkolaborasi bersama dengan dibantu oleh OPD terkait di Pemerintah kabupaten Muba untuk mensosialisasikan dan menindaklanjuti tugas mulia ini jelas Thia.
Sementara itu, Ketua Umum PKK Pusat, Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, tujuan diadakannya rakornas PKK tahun 2019 ini yaitu akan dibahas secara serius peran serta TP PKK dalam pemecahan masalah stunting yang merupakan program prioritas pemerintah.
"Peserta yang mengikuti rakornas meliputi ketua PKK provinsi dan kabupaten/kota masing-masing didampingi pengurus PKK daerah dan kepala PMD se Indoensia. Adapun narasumber rakornas kali ini yaitu pejabat dari Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa dan Kementerian kesehatan. Akan diselenggrakan selama tiga hari, 26-28 Februari 2019, "jelasnya.
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo saat membuka langsung rakornas PKK mengungkapkan apresiasi atas terlaksananya rakornas, tujuannya semata-mata dalam upaya membangun kerja sama dan saling memahami dalam meningkatkan tolerasi dalam perbedaan antar satu sama lain.
"Pertemuan ini juga sekaligus forum tukar informasi terhadap kondisi masyarakat atau keluarga yang mempunyai masalah berbeda-beda di daerah masing-masing. Serta bagaimana mencari sebuah pola yang sesuai dengan tradisi budaya masing-masing daerah untuk gerakan dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan hingga desa supaya peran PKK untuk membantu pemerintah dalam upaya perwujudan kesejahteraan dan kesehatan serta pemerataan pembangunan," ujarnya.
Dikatakannya juga, pemerintah indonesia melalui Kementerian kesehatan telah berupaya turunkan angka stunting di Indonesia, mudah-mudahan dengan peran PKK dapat semaksimal mungkin bisa diturunkan. Selain itu angka kematian ibu hamil dan gizi buruk pada anak masih tinggi.
"Gerakan PKK jelas mitra pemerintah dituntut untuk mendukung program kerja pemerintah baik pusat hingga ke tingkat desa, kepada TP PKK agar harus selalu berpedoman pada program kerja Gubernur dan Bupati, dan sinergi antar OPD terkait untuk peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat," pungkasnya.
(akn)