Kejati Sulsel dan Polisi Siap Gelar Rekonstruksi soal Kasus Perusakan Rumah

Kejati Sulsel dan Polisi Siap Gelar Rekonstruksi soal Kasus Perusakan Rumah
A
A
A
MAKASSAR - Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan bersama kepolisian menyatakan siap menggelar rekontruksi kasus perusakan rumah warga di Jalan Buru, Kecamatan Wajo, Makassar. Hal ini dilakukan agar penanganan kasus perusakan rumah tersebut segera tuntas.
Pelaksana Harian Asisten Pidana Umum Kejati Sulsel Marwito menegaskan, bahwa kejaksaan akan mengambil langkah-langkah agar penanganan kasus perusakan rumah yang dimaksud segera tuntas. Langkah tersebut antara lain dengan melakukan rekonstruksi bersama di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Rabu 27 Februari 2019.
"Semua nanti hadir. Wajib ada tim penyidik, jaksa peneliti dan saya sendiri juga hadir. Malah saya bilang sama Pak Direskrimum Polda Sulsel agar hadirkan juga pihak pelapor dan tersangka serta para buruh," tegas Marwito saat menerima aspirasi dari massa Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Mahasiswa Islam cabang Makassar (LKBHMI Makassar) yang berunjuk rasa terkait penuntasan kasus tersebut di depan Kantor Kejati Sulsel, Senin 25 Februari 2019.
Rekonstruksi bersama polisi dilakukan guna mencocokkan fakta lapangan dengan hasil penyelidikan yang sebelumnya telah dilakukan penyidik. Apakah unsur normatif dan materi terhadap pasal yang disangkakan sudah terpenuhi atau belum.
"Usai rekonstruksi itu, tim penyidik kemudian memeriksa kembali para saksi dan tersangka untuk keterangan tambahan dan kemudian digelar apakah unsur normatif dan materi terhadap pasal yang disangkakan kepada tersangka sudah terpenuhi," ucap Marwito.
Setelah tim penyidik meyakini adanya pasal yang disangkakan telah terpenuhi, berkas perkara tersangka akan segera dilimpahkan kembali ke jaksa untuk diperiksa ulang.
"Dengan begini semua jelas kan. Yah kita harap kasus ini segera ada kejelasan," tutur Marwito.
Sebelumnya polemik penanganan kasus perusakan rumah warga di Jalan Buru, Kecamatan Wajo, Makassar terus bergulir. Seperti diketahui kasus ini telah ditangani Polda Sulsel sejak tahun 2017 namun belum menemui titik terang hingga dinyatakan rampung atau P21.
Berkas perkara kedua tersangka dalam kasus tersebut, masih dalam proses antara jaksa dengan penyidik. Pada 6 Februari 2019 lalu, jaksa mengembalikan berkas perkara kedua tersangka kembali ke penyidik. Menurut jaksa masih ada kekurangan atau syarat kelengkapan berkas belum terpenuhi pada kasus perusakan rumah milik Irawati Law tersebut.
Sementara itu koordinator penyidik yang menangani perkara tersebut, Inspektur Satu (Iptu) Amran mengatakan, pihaknya bersedia segera melimpahkan kembali berkas perkara kedua tersangka kasus perusakan rumah yang sebelumnya dikembalikan oleh jaksa peneliti pada tanggal 6 Februari 2019 lalu.
Selain itu, dia juga mengaku pihaknya selama ini telah bekerja secara profesional dalam penanganan perkara yang dikabarkan telah terkatung-katung nyaris dua tahun tersebut.
"Tapi masalahnya ada pada jaksa Kejati Sulsel yang ditunjuk menangani perkara ini," ungkap Amran saat menerima aspirasi massa LKBHMI cabang Makassar yang melakukan unjuk rasa di depan Mapolda Sulsel.
Ia berjanji akan bekerja sama dengan LKBHMI cabang Makassar dalam hal pendampingan hukum agar penanganan kasus perusakan rumah yang dilaporkan Irawati Lauw warga Jalan Buru sejak tahun 2017 dapat terselesaikan secepatnya.
"Intinya kami sangat terbuka dan siap bersama LKBHMI cabang Makassar mengawal penanganan kasus perusakan rumah ini hingga segera tuntas," ujar Amran.
Pelaksana Harian Asisten Pidana Umum Kejati Sulsel Marwito menegaskan, bahwa kejaksaan akan mengambil langkah-langkah agar penanganan kasus perusakan rumah yang dimaksud segera tuntas. Langkah tersebut antara lain dengan melakukan rekonstruksi bersama di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Rabu 27 Februari 2019.
"Semua nanti hadir. Wajib ada tim penyidik, jaksa peneliti dan saya sendiri juga hadir. Malah saya bilang sama Pak Direskrimum Polda Sulsel agar hadirkan juga pihak pelapor dan tersangka serta para buruh," tegas Marwito saat menerima aspirasi dari massa Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Mahasiswa Islam cabang Makassar (LKBHMI Makassar) yang berunjuk rasa terkait penuntasan kasus tersebut di depan Kantor Kejati Sulsel, Senin 25 Februari 2019.
Rekonstruksi bersama polisi dilakukan guna mencocokkan fakta lapangan dengan hasil penyelidikan yang sebelumnya telah dilakukan penyidik. Apakah unsur normatif dan materi terhadap pasal yang disangkakan sudah terpenuhi atau belum.
"Usai rekonstruksi itu, tim penyidik kemudian memeriksa kembali para saksi dan tersangka untuk keterangan tambahan dan kemudian digelar apakah unsur normatif dan materi terhadap pasal yang disangkakan kepada tersangka sudah terpenuhi," ucap Marwito.
Setelah tim penyidik meyakini adanya pasal yang disangkakan telah terpenuhi, berkas perkara tersangka akan segera dilimpahkan kembali ke jaksa untuk diperiksa ulang.
"Dengan begini semua jelas kan. Yah kita harap kasus ini segera ada kejelasan," tutur Marwito.
Sebelumnya polemik penanganan kasus perusakan rumah warga di Jalan Buru, Kecamatan Wajo, Makassar terus bergulir. Seperti diketahui kasus ini telah ditangani Polda Sulsel sejak tahun 2017 namun belum menemui titik terang hingga dinyatakan rampung atau P21.
Berkas perkara kedua tersangka dalam kasus tersebut, masih dalam proses antara jaksa dengan penyidik. Pada 6 Februari 2019 lalu, jaksa mengembalikan berkas perkara kedua tersangka kembali ke penyidik. Menurut jaksa masih ada kekurangan atau syarat kelengkapan berkas belum terpenuhi pada kasus perusakan rumah milik Irawati Law tersebut.
Sementara itu koordinator penyidik yang menangani perkara tersebut, Inspektur Satu (Iptu) Amran mengatakan, pihaknya bersedia segera melimpahkan kembali berkas perkara kedua tersangka kasus perusakan rumah yang sebelumnya dikembalikan oleh jaksa peneliti pada tanggal 6 Februari 2019 lalu.
Selain itu, dia juga mengaku pihaknya selama ini telah bekerja secara profesional dalam penanganan perkara yang dikabarkan telah terkatung-katung nyaris dua tahun tersebut.
"Tapi masalahnya ada pada jaksa Kejati Sulsel yang ditunjuk menangani perkara ini," ungkap Amran saat menerima aspirasi massa LKBHMI cabang Makassar yang melakukan unjuk rasa di depan Mapolda Sulsel.
Ia berjanji akan bekerja sama dengan LKBHMI cabang Makassar dalam hal pendampingan hukum agar penanganan kasus perusakan rumah yang dilaporkan Irawati Lauw warga Jalan Buru sejak tahun 2017 dapat terselesaikan secepatnya.
"Intinya kami sangat terbuka dan siap bersama LKBHMI cabang Makassar mengawal penanganan kasus perusakan rumah ini hingga segera tuntas," ujar Amran.
(sms)