Aktivis Hewan Protes Pelecehan Seksual Terhadap Beruang Madu
A
A
A
CIMAHI - Sejumlah aktivis hewan memprotes dugaan pelecehan seksual dan eksploitasi terhadap beruang madu di arena sirkus di halaman Parkir Cimahi Mall, Jalan Gandawijaya, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Dugaan pelecehan seksual terhadap beruang asal Sumatera itu terekam dan tersebar di media social. Dalam video berdurasi 25 detik, seorang pawang sirkus memegang kemaluan beruang bernama 'Bimo' tersebut.
Protes itu salah satunya muncul dari aktivis yang mengatanamakan Masyarakat Anti Sirkus Hewan Indonesia. Mereka menggelar aksi protes dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'Stop!!! Pelecehan Kepada Beruang Bimo dan Band Animal Circus'.
"Alat kelamin beruang itu dipermainkan setiap hari, hanya untuk membuat pengunjung tertawa. Jelas itu merupakan pelanggaran dan pelecehan seksual terhadap hewan," kata koordinator aksi Marison Guciano kepada wartawan, Kamis (14/2/2019).
Dia menyebutkan, setelah melihat video dan menyaksikan langsung pertunjukkan sirkus, pihaknya menemukan fakta bahwa beruang madu ini mengalami pelecehan seksual setiap kali pertunjukkan. Perlakuan dari pihak pengelola sirkus telah melanggar UU No 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 92 Tahun 2018.
"Beruang ini adalah satwa langka dan jumlahnya sudah sedikit. Oleh karena itu kami meminta pihak pengelola sirkus agar menghentikan pertunjukannya," tegasnya.
Koordinator sirkus, Romi menjelaskan, apa yang menjadi tuntutan para aktivis hewan akan ditampung pihaknya sebagai evaluasi perbaikan. Namun yang pasti pertunjukkan sirkus ini sudah melengkapi berbagai proses izin, termasuk mengikuti pedoman terutama untuk kesejahteraan satwa.
Perihal dugaan pelecehan terhadap hewan, dia berkilah bahwa aksi itu hanya spontanitas dan bukan bermaksud untuk memegang kemaluan. "Atraksi itu spontanitas, maksudnya untuk menutupi kemaluan, sebab beruang itu tak memakai celana. Nanti kita benahi, pertunjukkan yang kurang bagus dihilangkan," tuturnya.
Pertunjukkan sirkus yang digelar di halaman Parkir Cimahi Mall itu sudah berlangsung sejak 14 Januari 2019. Ada empat jenis hewan yang dijadikan alat pertunjukkan, yakni beruang, lumba-lumba, burung kakak tua, dan berang-berang. Dalam satu jam pertunjukkan, empat hewan itu bergantian melakukan aksinya ditemani pawang. Rata-rata penampilan setiap hewan adalah 5 sampai 10 menit.
Dugaan pelecehan seksual terhadap beruang asal Sumatera itu terekam dan tersebar di media social. Dalam video berdurasi 25 detik, seorang pawang sirkus memegang kemaluan beruang bernama 'Bimo' tersebut.
Protes itu salah satunya muncul dari aktivis yang mengatanamakan Masyarakat Anti Sirkus Hewan Indonesia. Mereka menggelar aksi protes dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'Stop!!! Pelecehan Kepada Beruang Bimo dan Band Animal Circus'.
"Alat kelamin beruang itu dipermainkan setiap hari, hanya untuk membuat pengunjung tertawa. Jelas itu merupakan pelanggaran dan pelecehan seksual terhadap hewan," kata koordinator aksi Marison Guciano kepada wartawan, Kamis (14/2/2019).
Dia menyebutkan, setelah melihat video dan menyaksikan langsung pertunjukkan sirkus, pihaknya menemukan fakta bahwa beruang madu ini mengalami pelecehan seksual setiap kali pertunjukkan. Perlakuan dari pihak pengelola sirkus telah melanggar UU No 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 92 Tahun 2018.
"Beruang ini adalah satwa langka dan jumlahnya sudah sedikit. Oleh karena itu kami meminta pihak pengelola sirkus agar menghentikan pertunjukannya," tegasnya.
Koordinator sirkus, Romi menjelaskan, apa yang menjadi tuntutan para aktivis hewan akan ditampung pihaknya sebagai evaluasi perbaikan. Namun yang pasti pertunjukkan sirkus ini sudah melengkapi berbagai proses izin, termasuk mengikuti pedoman terutama untuk kesejahteraan satwa.
Perihal dugaan pelecehan terhadap hewan, dia berkilah bahwa aksi itu hanya spontanitas dan bukan bermaksud untuk memegang kemaluan. "Atraksi itu spontanitas, maksudnya untuk menutupi kemaluan, sebab beruang itu tak memakai celana. Nanti kita benahi, pertunjukkan yang kurang bagus dihilangkan," tuturnya.
Pertunjukkan sirkus yang digelar di halaman Parkir Cimahi Mall itu sudah berlangsung sejak 14 Januari 2019. Ada empat jenis hewan yang dijadikan alat pertunjukkan, yakni beruang, lumba-lumba, burung kakak tua, dan berang-berang. Dalam satu jam pertunjukkan, empat hewan itu bergantian melakukan aksinya ditemani pawang. Rata-rata penampilan setiap hewan adalah 5 sampai 10 menit.
(wib)