Mensos Serahkan Bantuan 2.000 Alat Bantu Dengar di Jabar
A
A
A
BANDUNG - Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan berupa 2.000 alat bantu dengar bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara di wilayah Jawa Barat.
Kegiatan ini sebagai bagian dari Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (Progres PD) yang terselenggara atas kerja sama Yayasan Biruku Indonesia dan PT Hearing Solutions Indonesia.
"Penyerahan alat bantu dengar ini sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo. Ditandai dengan penyerahan secara simbolis oleh Presiden pada puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tahun 2018 di Bekasi," terang Mensos pada kegiatan Penyaluran Alat Bantu Dengar Bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara di Wilayah Jawa Barat di Bandung, Rabu (13/2/2019).
Mensos pun mengapresiasi penyaluran alat bantu dengar bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara di Jabar ini. Menurut dia, kegiatan tersebut sangat membantu tugas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan alat bantu dengar bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara.
"Alat bantu dengar ini sebagai salah satu kebutuhan aksesibilitas sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas," katanya.
Mengutip data Survei Antar Sensus (SUPAS 2015), Mensos menyebutkan, penyandang disabilitas sensorik rungu wicara di Indonesia jumlahnya mencapai 2.335.285 orang.
Sejak 2015 lalu, Kementerian Sosial (Kemensos) telah bekerja sama dengan PT ABDI telah membagikan alat bantu dengar secara cuma-cuma kepada 12.324 penyandang disabilitas sensorik rungu wicara.
Dalam kesempatan itu, Mensos juga mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan semangat berpartisipasi sesuai tugas fungsi dan kemampuannya dalam upaya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, khususnya aksesibilitas penyandang disabilitas rungu wicara di Indonesia.
"Saya harap, kita bisa terus bersinergi positif dalam mewujudkan hadirnya negara bagi penyandang disabilitas," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto menyatakan, penyerahan alat bantu dengar bagi penyandang disabilitas yang dananya bersumber dari Bantuan Presiden ini merupakan kegiatan tahun pertama.
"Sedangkan pemberian bantuan alat bantu dengar yang bersumber dari donasi Starkey Hearing Technologies bekerja sama dengan PT ABDI merupakan kegiatan tahun ke-4 dengan jumlah penerima bantuan mencapai 12.324 orang," sebutnya.
"Rinciannya, pada 2015 sebanyak 1.681 orang, tahun 2016 sebanyak 6.966 orang tahun 2017 sebanyak 1.780 orang, dan tahun 2018 sebanyak 1.897 orang," lanjut Edi memaparkan.
Edi berharap, kerja sama ini akan terus berlanjut dan dititingkatkan, baik dari sisi kualitas layanan maupun jumlah penerimanya.
"Terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada pihak Hearing Solutions, Komnas PGPKT, PT ABDI, para relawan, dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini," tandasnya.
Hadir dalam acara ini, perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jabar, perwakilan Komisi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Komnas PGPKT), Direktur PT ABDI, Direktur PT Hearing Solutions Indonesia, Ketua Yayasan Biruku Indonesia, dan para penyandang disabilitas.
Kegiatan ini sebagai bagian dari Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (Progres PD) yang terselenggara atas kerja sama Yayasan Biruku Indonesia dan PT Hearing Solutions Indonesia.
"Penyerahan alat bantu dengar ini sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo. Ditandai dengan penyerahan secara simbolis oleh Presiden pada puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tahun 2018 di Bekasi," terang Mensos pada kegiatan Penyaluran Alat Bantu Dengar Bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara di Wilayah Jawa Barat di Bandung, Rabu (13/2/2019).
Mensos pun mengapresiasi penyaluran alat bantu dengar bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara di Jabar ini. Menurut dia, kegiatan tersebut sangat membantu tugas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan alat bantu dengar bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara.
"Alat bantu dengar ini sebagai salah satu kebutuhan aksesibilitas sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas," katanya.
Mengutip data Survei Antar Sensus (SUPAS 2015), Mensos menyebutkan, penyandang disabilitas sensorik rungu wicara di Indonesia jumlahnya mencapai 2.335.285 orang.
Sejak 2015 lalu, Kementerian Sosial (Kemensos) telah bekerja sama dengan PT ABDI telah membagikan alat bantu dengar secara cuma-cuma kepada 12.324 penyandang disabilitas sensorik rungu wicara.
Dalam kesempatan itu, Mensos juga mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan semangat berpartisipasi sesuai tugas fungsi dan kemampuannya dalam upaya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, khususnya aksesibilitas penyandang disabilitas rungu wicara di Indonesia.
"Saya harap, kita bisa terus bersinergi positif dalam mewujudkan hadirnya negara bagi penyandang disabilitas," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto menyatakan, penyerahan alat bantu dengar bagi penyandang disabilitas yang dananya bersumber dari Bantuan Presiden ini merupakan kegiatan tahun pertama.
"Sedangkan pemberian bantuan alat bantu dengar yang bersumber dari donasi Starkey Hearing Technologies bekerja sama dengan PT ABDI merupakan kegiatan tahun ke-4 dengan jumlah penerima bantuan mencapai 12.324 orang," sebutnya.
"Rinciannya, pada 2015 sebanyak 1.681 orang, tahun 2016 sebanyak 6.966 orang tahun 2017 sebanyak 1.780 orang, dan tahun 2018 sebanyak 1.897 orang," lanjut Edi memaparkan.
Edi berharap, kerja sama ini akan terus berlanjut dan dititingkatkan, baik dari sisi kualitas layanan maupun jumlah penerimanya.
"Terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada pihak Hearing Solutions, Komnas PGPKT, PT ABDI, para relawan, dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini," tandasnya.
Hadir dalam acara ini, perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jabar, perwakilan Komisi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Komnas PGPKT), Direktur PT ABDI, Direktur PT Hearing Solutions Indonesia, Ketua Yayasan Biruku Indonesia, dan para penyandang disabilitas.
(wib)