Disanksi Salat Berjamaah 1 Bulan Siswa SMP yang Tantang Guru dan Murid Lainnya
A
A
A
GRESIK - Pasca-viral aksi siswa SMP tantang gurunya, kondisi SMP PGRI Wringinanom tetap normal. Ada pelajaran seperti biasa. Bahkan, Kelas IX yang sempat bolos pelajaran IPS ikut tryout di sekolah lain. (Baca:Ditegur Merokok di Kelas, Siswa SMP Malah Tantang Guru)
Sehingga, ruangan kelas IX tampak kosong. Tidak ada siswanya sama sekali. Mereka mengikuti ujian try out selama empat hari ke depan.
Sebaliknya, AA yang warga Wringinanom izin tidak masuk. Pihak sekolah belum tahu, sampai kapan yang bersangkutan tidak masuk sekolah. Dan mengikuti ujian bersama teman-temannya.
"Hari ini ada ujian try out. Tapi dia tidak masuk. Sudah izin tadi," kata Kepala Sekolah SMP PGRI Wringinanom M Rusdi, Senin (11/2/2019).
Meski sudah ada mediasi. Siswa AA sudah meminta maaf dengan mencium kaki guru IPS Nur Khalim. Kemudian, guru 30 tahun warga Pasinan Lemah Putih Wringinanom itu menolak mempekarakan.
Namun, sekolah juga mempunyai aturan untuk memberikan sanksi kepada murid yang melakukan kesalahan. Apalagi, hampir semua siswa Kelas IX membolos saat pelajaran IPS. Mereka bersama-sama di warkop dekat sekolah.
Karena itu, semua siswa Kelas IX mendapat hukuman salat berjamaah selama satu bulan. Bahkan, sanksi yang dijatuhkan pihak sekolah kepada AA hanya berupa salat berjamaah.
"Kami berikan sanksi yang mendidik. Yaitu mengikuti salat berjamaah selama satu bulan. Yang bersangkutan harus berada di barisan paling depan. Atau belakangnya imam," ujar Rusdi.
Sementara itu, Nur Khalim sang guru mendapat banyak apresiasi. Karena caranya menghadapi persekusi patut menjadi tauladan. Kesabaran patut dicontoh guru yang lain.
Lelaki 30 tahun itu mendapat penghargaan langsung dari Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro. Orang nomor satu di Polres Gresik tersebut memberikan penghargaan sebagai bentuk dedikasi Kalim sebagai guru penyabar.
"Saya tidak mau bahas ini lagi. Saya ikhlas dan sudah selesai," kata Khalim singkat. Menurutnya, semua siswa yang dibimbing sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Oleh karena itu, saat ditantang oleh muridnya dirinya hanya diam saja.
Sehingga, ruangan kelas IX tampak kosong. Tidak ada siswanya sama sekali. Mereka mengikuti ujian try out selama empat hari ke depan.
Sebaliknya, AA yang warga Wringinanom izin tidak masuk. Pihak sekolah belum tahu, sampai kapan yang bersangkutan tidak masuk sekolah. Dan mengikuti ujian bersama teman-temannya.
"Hari ini ada ujian try out. Tapi dia tidak masuk. Sudah izin tadi," kata Kepala Sekolah SMP PGRI Wringinanom M Rusdi, Senin (11/2/2019).
Meski sudah ada mediasi. Siswa AA sudah meminta maaf dengan mencium kaki guru IPS Nur Khalim. Kemudian, guru 30 tahun warga Pasinan Lemah Putih Wringinanom itu menolak mempekarakan.
Namun, sekolah juga mempunyai aturan untuk memberikan sanksi kepada murid yang melakukan kesalahan. Apalagi, hampir semua siswa Kelas IX membolos saat pelajaran IPS. Mereka bersama-sama di warkop dekat sekolah.
Karena itu, semua siswa Kelas IX mendapat hukuman salat berjamaah selama satu bulan. Bahkan, sanksi yang dijatuhkan pihak sekolah kepada AA hanya berupa salat berjamaah.
"Kami berikan sanksi yang mendidik. Yaitu mengikuti salat berjamaah selama satu bulan. Yang bersangkutan harus berada di barisan paling depan. Atau belakangnya imam," ujar Rusdi.
Sementara itu, Nur Khalim sang guru mendapat banyak apresiasi. Karena caranya menghadapi persekusi patut menjadi tauladan. Kesabaran patut dicontoh guru yang lain.
Lelaki 30 tahun itu mendapat penghargaan langsung dari Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro. Orang nomor satu di Polres Gresik tersebut memberikan penghargaan sebagai bentuk dedikasi Kalim sebagai guru penyabar.
"Saya tidak mau bahas ini lagi. Saya ikhlas dan sudah selesai," kata Khalim singkat. Menurutnya, semua siswa yang dibimbing sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Oleh karena itu, saat ditantang oleh muridnya dirinya hanya diam saja.
(sms)