Denpasar Masuk Empat Besar Kota Layak Huni di Indonesia

Senin, 11 Februari 2019 - 11:48 WIB
Denpasar Masuk Empat Besar Kota Layak Huni di Indonesia
Denpasar Masuk Empat Besar Kota Layak Huni di Indonesia
A A A
DENPASAR - Beragam prestasi di raih Kota Denpasar di awal tahun 2019 ini. Setelah sebelumnya terpilih menjadi Kota Sehat Dunia dan Kota Besar Cerdas se-Indonesia, kini Denpasar kembali mendulang prestasi dan menjadi peringkat 4 sebagai Kota Layak Huni di Indonesia yang dirilis Kementerain Agraria dan Tata Ruang.

Hal ini menjadikan Denpasar sebagai satu-satunya kota yang paling layak di huni di wilayah Provinsi Bali. Ikatan Ahli Perencana (IAP) Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang merilis hasil survei independen ini sepekan lalu. Survei dilakukan di 26 kota dan 19 provinsi di Tanah Air. Setiap kota diwakili 100 hingga 200 warga sebagai responden.

Hasilnya, 66,9 persen responden menilai Solo adalah kota paling layak huni di Indonesia. Disusul Palembang, Balikpapan, dan Denpasar dengan persentase masing-masing 66,6 persen, 65,8 persen dan 65,5 persen. Tangerang Selatan, Semarang dan Banjarmasin mengekor di peringkat selanjutnya. Dimana terdapat beberapa aspek memuaskan sebuah kota menurut masyarakat, yakni pangan, tempat ibadah, air bersih, kesehatan, dan pendidikan.

Keberhasilan Kota Denpasar menjadi kota layak huni tentu tak lepas dari komitmen pemerintah, masyarakat, dan seluruh steakholder terkait yang senantiasa bersinergi dalam pembangunan kota. Dimana, fokus pembangunan digalakkan sehingga mampu memberikan kemanfaatan maksimal bagi masyarakat.

“Pembangunan keberlanjutan dilaksanakan dengan maksimal guna meberikan kemanfaatan bagi masyarakat,” ujar Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Senin (11/2/2019).

Ia melanjutkan, Kota Denpasar secara berkelanjutan terus melaksanakan pembangunan yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan konsisten dan berkelanjutan dalam penyediaan ruang publik seperti youth park, taman lalu lintas, taman kota, serta ruang publik lainnya.

Fasilitas pendidikan, ibadah, kesehatan serta pangan yang keseluruhanya terpadu serta terintegrasi hingga tingkat terbawah dengan sistem pengelolaan berbasis teknologi.

“Kita contohkan pada bidang pendidikan dan kesehatan, pelayanan di Denpasar semuanya telah terintegrasi, bahkan hingga tingkat desa/lurah, seperti halnya Damakesmas yang terintegrasi dengan Damapancana, serta mendukung maksimalknya program pendidikan dengan penyediaan bus sekolah,” kata Rai Mantra.

Rai Mantra berharap capaian ini tentunya dapat menjadi bekal positif dalam pembangunan kota yang berkelanjutan. Diharapkan pula dengan adanya indeks Kota Layak Huni ini menjadikan Denpasar sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat layak untuk dikunjungi.

“Tentu ini menjadi sebuah capaian yang diharapkan mampu mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Kota Denpasar,” ujar Rai Mantra sembari menekankan bahwa kenyamanan ini juga dipengaruhi oleh kebersihan kota serta komitmen Denpasar dalam pengurangan sampah plastik melalui Perwali Nomor 36/2018.

“Dan yang lebih penting lagi mengenai prilaku masyarakatnya yang ramah namun tetap bertumpu pada kearifan lokal yang membudaya,” pungkas Rai Mantra.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7943 seconds (0.1#10.140)