Syafril Nasution: Pelaku Teror Pembakaran Mobil-Motor Cari Perhatian
A
A
A
SEMARANG - Teror pembakaran kendaraan bermotor terus terjadi di Semarang Raya, Jawa Tengah. Polisi diminta bertindak cepat dan tegas untuk mengungkap kasus tersebut, agar bisa menciptakan rasa aman menjelang Pemilihan Legislatif (pileg) dan Pilpres 2019.
Hingga kini tercatat belasan kendaraan berupa mobil dan sepeda motor yang menjadi korban teror pembakaran. Para pelaku kerap beraksi menjelang dini hari hingga Subuh, di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kota Kendal.
“Ini (teror pembakaran) merupakan suatu kejadian yang saya kira sangat tidak diharapkan setiap orang. Tapi seperti ini jangan dikaitkan dengan pesta demokrasi mendatang,” kata Caleg DPR RI, Syafril Nasution di sela sosialisasi ke masyarakat di Kabupaten Semarang, Minggu (3/2/2019).
Pelaku tak hanya mengincar mobil dan sepeda motor di tepi jalan, tetapi juga yang diparkir dalam garasi rumah. Mereka menggunakan kain yang dibasahi minyak dan dibakar, kemudian dilempar ke kendaraan bermotor. Setelah api berkobar, pelaku bergegas kabur.( Baca: Teror Bakar Kendaraan di Semarang Incar Sepeda Motor )
Wakil Ketua Umum Partai Perindo itu pun menilai teror pembakaran mobil dilakukan oleh orang-orang yang ingin cari perhatian, menjelang pelaksaan Pemilu. Meski demikian, rentetan peristiwa teror ini dinilai tak terkait politis.
“Saya kira tidak terkait (politik). Ini adalah perbuatan orang yang ingin memanfaatkan, ingin sedikit mencari perhatian. Tapi saya kira (teror pembakaran) tidak terkait dengan rencana pesta demokrasi kita pada April nanti,” ujarnya.
Caleg DPR dari Dapil Jateng 1 nomor urut 1 itu mengimbaumasyarakat untuk tetap tenang sekaligus meningkatkan kewaspadaan. Jika melihat gelagat atau orang mencurigakan sebaiknya segera melapor kepada petugas keamanan.
“Kepada pihak berwajib polisi bisa tegas untuk menyelesaikan ini sehingga menambah ketenangan masyarakat. Bahwa kita ini mau berpesta (Pemilu), tapi pesta demokrasi yang benar-benar aman dari segala macam ancaman,” lugas dia.
Menjelang perhelatan pemilu pada 17 April, Syafril rajin menemui calon pemilih di berbagai daerah pemilihan. Dia juga mememberikan pendidikan politik kepada masyarakat tentang tata cara pemilihan, dan mengenali visi misi calon pemimpin.
Hingga kini tercatat belasan kendaraan berupa mobil dan sepeda motor yang menjadi korban teror pembakaran. Para pelaku kerap beraksi menjelang dini hari hingga Subuh, di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kota Kendal.
“Ini (teror pembakaran) merupakan suatu kejadian yang saya kira sangat tidak diharapkan setiap orang. Tapi seperti ini jangan dikaitkan dengan pesta demokrasi mendatang,” kata Caleg DPR RI, Syafril Nasution di sela sosialisasi ke masyarakat di Kabupaten Semarang, Minggu (3/2/2019).
Pelaku tak hanya mengincar mobil dan sepeda motor di tepi jalan, tetapi juga yang diparkir dalam garasi rumah. Mereka menggunakan kain yang dibasahi minyak dan dibakar, kemudian dilempar ke kendaraan bermotor. Setelah api berkobar, pelaku bergegas kabur.( Baca: Teror Bakar Kendaraan di Semarang Incar Sepeda Motor )
Wakil Ketua Umum Partai Perindo itu pun menilai teror pembakaran mobil dilakukan oleh orang-orang yang ingin cari perhatian, menjelang pelaksaan Pemilu. Meski demikian, rentetan peristiwa teror ini dinilai tak terkait politis.
“Saya kira tidak terkait (politik). Ini adalah perbuatan orang yang ingin memanfaatkan, ingin sedikit mencari perhatian. Tapi saya kira (teror pembakaran) tidak terkait dengan rencana pesta demokrasi kita pada April nanti,” ujarnya.
Caleg DPR dari Dapil Jateng 1 nomor urut 1 itu mengimbaumasyarakat untuk tetap tenang sekaligus meningkatkan kewaspadaan. Jika melihat gelagat atau orang mencurigakan sebaiknya segera melapor kepada petugas keamanan.
“Kepada pihak berwajib polisi bisa tegas untuk menyelesaikan ini sehingga menambah ketenangan masyarakat. Bahwa kita ini mau berpesta (Pemilu), tapi pesta demokrasi yang benar-benar aman dari segala macam ancaman,” lugas dia.
Menjelang perhelatan pemilu pada 17 April, Syafril rajin menemui calon pemilih di berbagai daerah pemilihan. Dia juga mememberikan pendidikan politik kepada masyarakat tentang tata cara pemilihan, dan mengenali visi misi calon pemimpin.
(whb)