Korban Banjir Minta Beras, Gubernur Jateng: Lah Ini Ada Nasi Goreng
A
A
A
BATANG - Korban banjir di Kabupaten Batang, mendapat kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (30/1/2019). Spontan warga korban banjir banyak mengajukan permintaan bantuan, Ganjar pun dengan sabar mendengar berbagai permintaan tersebut.
"Banjirnya dalam pak, kemarin-kemarin tinggi air sampai sedada. Basah semua pak, ndak ada yang bisa diselamatkan," kata Surti (60), warga Desa Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.
Meskipun saat ini kondisinya sudah surut, namun warga masih kesulitan untuk beraktivitas. Bahkan, Surti meminta bantuan kasur kepada Ganjar. "Pak kasurnya basah semua, ndak bisa tidur pak. Tolong dibantu kasur pak," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Ganjar mengatakan, saat ini yang paling utama adalah kebutuhan pokok. Dia ingin memastikan seluruh korban bencana tidak kekurangan makanan dan jangan sampai tidak bisa makan.
"Kasur ngko sek, nek teles ya dijemur, nek rusak tuku neh. Sing penting saiki kabeh do sehat, iso mangan kabeh. (kasur nanti dulu, kalau basah dijemur, rusak beli lagi, yang penting sekarang semua sehat dan bisa makan semuanya)," ucap Ganjar.
Saat perbincangan itu, tiba-tiba seorang perempuan yang menyeletuk jika belum makan. Saat ditanya apakah sudah masak atau belum, perempuan bernama Wakini (35) itu mengatakan belum masak karena tidak punya beras.
"Sing jujur, nduwe beras tenan ora. Ojo ngapusi (yang jujur, punya beras beneran tidak, jangan berbohong)," tanya Ganjar.
"Benar pak, berasnya hanyut kena banjir," ucapnya.
Ganjar tak langsung percaya. Untuk memastikan, Gubernur Jateng dua periode itu mengajak Wakini ke rumahnya. Sesampainya di rumah Wakini, Ganjar langsung masuk ke dapur dan menemukan ada nasi goreng di atas pengorengan.
"Lha ini ada nasi goreng, kok bilang ndak punya nasi untuk dimakan, kok bilang belum makan. Ini kan masih bisa dimakan untuk keluarga. Tolong jujur, jangan mendramatisir saat bencana seperti ini," kata Ganjar.
"Banjirnya dalam pak, kemarin-kemarin tinggi air sampai sedada. Basah semua pak, ndak ada yang bisa diselamatkan," kata Surti (60), warga Desa Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.
Meskipun saat ini kondisinya sudah surut, namun warga masih kesulitan untuk beraktivitas. Bahkan, Surti meminta bantuan kasur kepada Ganjar. "Pak kasurnya basah semua, ndak bisa tidur pak. Tolong dibantu kasur pak," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Ganjar mengatakan, saat ini yang paling utama adalah kebutuhan pokok. Dia ingin memastikan seluruh korban bencana tidak kekurangan makanan dan jangan sampai tidak bisa makan.
"Kasur ngko sek, nek teles ya dijemur, nek rusak tuku neh. Sing penting saiki kabeh do sehat, iso mangan kabeh. (kasur nanti dulu, kalau basah dijemur, rusak beli lagi, yang penting sekarang semua sehat dan bisa makan semuanya)," ucap Ganjar.
Saat perbincangan itu, tiba-tiba seorang perempuan yang menyeletuk jika belum makan. Saat ditanya apakah sudah masak atau belum, perempuan bernama Wakini (35) itu mengatakan belum masak karena tidak punya beras.
"Sing jujur, nduwe beras tenan ora. Ojo ngapusi (yang jujur, punya beras beneran tidak, jangan berbohong)," tanya Ganjar.
"Benar pak, berasnya hanyut kena banjir," ucapnya.
Ganjar tak langsung percaya. Untuk memastikan, Gubernur Jateng dua periode itu mengajak Wakini ke rumahnya. Sesampainya di rumah Wakini, Ganjar langsung masuk ke dapur dan menemukan ada nasi goreng di atas pengorengan.
"Lha ini ada nasi goreng, kok bilang ndak punya nasi untuk dimakan, kok bilang belum makan. Ini kan masih bisa dimakan untuk keluarga. Tolong jujur, jangan mendramatisir saat bencana seperti ini," kata Ganjar.
(wib)