Danny Pomanto Beberkan Kesuksesan Penerapan Sombere' and Smartcity
A
A
A
JAKARTA - Kota Makassar dengan penerapan sistem Sombere' and Smartcity memiliki banyak kemajuan di berbagai lini. Menurut Walikota Makassar Moh. Ramdhan Danny Pomanto, Sombere' and Smartcity yang diterapkan di Makassar diawali bagaimana setiap SKPD diwajibkan untuk mengidentifikasi isu-isu besar yang mereka temukan, lalu didiskusikan secara pentahelix untuk mencari solusinya.
"Solusi yang kemudian lahir, dibuatkan menjadi sebuah inovasi yang kemudian ditransform dalam bentuk aplikasi," papar Danny Pomanto saat menjadi pembicara dalam forum lintas pemerintahan GOVPAY/GOVNEXT 2019 di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Dalam acara yang dihadiri ratusan orang dari dalam dan luar negeri itu, Danny Pomanto berbagi pengalaman dalam menerapkan dan mengelola Sombere' and Smartcity di kota yang dipimpinnya itu.
Dia mencontohkan di bidang kesehatan, yakni persoalan orang miskin yang sakit kesulitan mengakses layanan kesehatan. Melalui inovasi yang dilahirkan, Dottorota Home Care bisa dilayani.
"Begitu terima telepon di Call Center, dokter yang datangi, (pasien) langsung dilayani. Tidak perlu ditanya ada BPJS atau tidak, mau warga Makassar atau pengunjung, yang penting dilayani," papar Danny Pomanto saat menjelaskan inovasi layanan yang meraih penghargaan dari PBB ini.
Danny Pomanto juga membeberkan yang paling penting dalam penerapan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang cerdas yakni keterlibatan dan penerimaan masyarakat.
"Public engagement dan public acceptance itu penting. Masyarakat perlu tahu dan paham manfaat dari penerapan Smartcity. Itu salah satu kuncinya," kata Danny.
Kembali Danny Pomanto mencontohkan, perangkat RT dan RW se-Kota Makassar dibekali dengan smartphone yang terkoneksi dengan sistem, begitu menemukan kejadian tinggal meneruskan pesan dan langsung ditindaki sesegera mungkin.
"Kita bekali RT RW dengan smartphone, begitu dapat kejadian kita langsung respon cepat. Contoh kejadian anak di bawah umur yang disekap, itu pertama kali ditemukan oleh Ketua RT. Dia mengirim foto, petugas segera turun," jelasnya.
Kemajuan Pemkot Makassar dengan penerapan Sombere' and Smartcity ini bisa diukur secara progresif.
"Smart city progresnya harus diukur secara progresif. Pertumbuhan ekonomi Makassar dulu 7,9% sekarang 8,4%. Dulu inflasi kami 8,51% sekarang 3,5%. Begitu juga angka kemiskinan kini menurun, dari 4,49% ke 4,41%. Gini rasio dari 0,45 ke 0,39. Indeks pembangunan manusia kini sudah 81,13 sebelumnya 79,35. PAD kita dari Rp0,5 triliun sekarang Rp 1,3 triliun," papar Danny.
"APBD kami naik dari Rp2,4 triliun ke Rp 4,1 triliun. Pendapatan perkapita dari Rp69 juta ke Rp103 juta. Happiness index atau indeks kebahagiaan kita di angka 75%, sebelumnya 70%. Semua progres ini berkat penerapan Smartcity di Makassar," pungkasnya.
Kegiatan yang bertema Tax, Urban Tech, Data, Identity, Payment & Security for the Public Sector ini diselenggarakan GovInsider yang didukung Pemerintah Republik Indonesia.
"Solusi yang kemudian lahir, dibuatkan menjadi sebuah inovasi yang kemudian ditransform dalam bentuk aplikasi," papar Danny Pomanto saat menjadi pembicara dalam forum lintas pemerintahan GOVPAY/GOVNEXT 2019 di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Dalam acara yang dihadiri ratusan orang dari dalam dan luar negeri itu, Danny Pomanto berbagi pengalaman dalam menerapkan dan mengelola Sombere' and Smartcity di kota yang dipimpinnya itu.
Dia mencontohkan di bidang kesehatan, yakni persoalan orang miskin yang sakit kesulitan mengakses layanan kesehatan. Melalui inovasi yang dilahirkan, Dottorota Home Care bisa dilayani.
"Begitu terima telepon di Call Center, dokter yang datangi, (pasien) langsung dilayani. Tidak perlu ditanya ada BPJS atau tidak, mau warga Makassar atau pengunjung, yang penting dilayani," papar Danny Pomanto saat menjelaskan inovasi layanan yang meraih penghargaan dari PBB ini.
Danny Pomanto juga membeberkan yang paling penting dalam penerapan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang cerdas yakni keterlibatan dan penerimaan masyarakat.
"Public engagement dan public acceptance itu penting. Masyarakat perlu tahu dan paham manfaat dari penerapan Smartcity. Itu salah satu kuncinya," kata Danny.
Kembali Danny Pomanto mencontohkan, perangkat RT dan RW se-Kota Makassar dibekali dengan smartphone yang terkoneksi dengan sistem, begitu menemukan kejadian tinggal meneruskan pesan dan langsung ditindaki sesegera mungkin.
"Kita bekali RT RW dengan smartphone, begitu dapat kejadian kita langsung respon cepat. Contoh kejadian anak di bawah umur yang disekap, itu pertama kali ditemukan oleh Ketua RT. Dia mengirim foto, petugas segera turun," jelasnya.
Kemajuan Pemkot Makassar dengan penerapan Sombere' and Smartcity ini bisa diukur secara progresif.
"Smart city progresnya harus diukur secara progresif. Pertumbuhan ekonomi Makassar dulu 7,9% sekarang 8,4%. Dulu inflasi kami 8,51% sekarang 3,5%. Begitu juga angka kemiskinan kini menurun, dari 4,49% ke 4,41%. Gini rasio dari 0,45 ke 0,39. Indeks pembangunan manusia kini sudah 81,13 sebelumnya 79,35. PAD kita dari Rp0,5 triliun sekarang Rp 1,3 triliun," papar Danny.
"APBD kami naik dari Rp2,4 triliun ke Rp 4,1 triliun. Pendapatan perkapita dari Rp69 juta ke Rp103 juta. Happiness index atau indeks kebahagiaan kita di angka 75%, sebelumnya 70%. Semua progres ini berkat penerapan Smartcity di Makassar," pungkasnya.
Kegiatan yang bertema Tax, Urban Tech, Data, Identity, Payment & Security for the Public Sector ini diselenggarakan GovInsider yang didukung Pemerintah Republik Indonesia.
(akn)