Ethiopian Airlines Dipaksa Turun, Bawa Mesin dan Aksesoris Pesawat

Rabu, 16 Januari 2019 - 06:02 WIB
Ethiopian Airlines Dipaksa Turun, Bawa Mesin dan Aksesoris Pesawat
Ethiopian Airlines Dipaksa Turun, Bawa Mesin dan Aksesoris Pesawat
A A A
BATAM - Proses pemeriksaan terhadap pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines masih terus berlangsung. Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa pesawat kargo tersebut mengangkut mesin dan aksesoris mesin pesawat.

Pesawat yang terbang dari Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia menuju Hongkong ini dipiloti Fitsum Seleshi Belachew dan awak kabin yakni Teklu Melese Zurgi yang berpaspor Ethiopia, Tekalign Serbesa Dabi yang juga mengantongi paspor Ethiopia dan John Richard yang merupakan warga negara Kanada dan Abraham.

Danlanud RH Fisabilillah Tanjungpinang, Kolonel pnb Elistar Silaen mengatakan, setelah tim TNI AU yang menggunakan 2 unit F-16 memaksa pesawat tersebut turun, penyidikan selanjutnya diserahkan kepada penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) dari lembaga terkait yakni Kementerian Perhubungan.

Elistar menjelaskan, pesawat kargo tersebut mengangkut mesin peswat dan berbagai aksesorisnya. Pesawat ini masih berada di Bandara Hang Nadim, Batam untuk menjalani pemeriksaan. "Masih dilakukan penyidikan dan mereka juga diminta untuk mengurus perizinan yang diperlukan, meskipun saat ini, FIR (Flight Information Region) Kepri masih dipegang Singapura," katanya, Selasa (15/1/2019) sore.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pesawat kargo Ethiopian Airlines yang telah dipaksa turun dipastikan melanggar aturan yang ada. Ia mengaku mendapat laporan dan langsung memerintahkan agar pesawat tersebut dipaksa turun.

"Saya dapat laporan dan langsung saya perintahkan agar pesawat tersebut dipaksa turun. Kebetulan ada 2 unit F-16 yang siap terbang dari Pekanbaru dan pesawat tersebut langsung dipaksa mendarat di Batam," ujarnya.

Panglima menjelaskan, penyidikan masih berlanjut dan pesawat tersebut belum diperbolehkan terbang kembali. "Penyidikan masih berjalan guna mengetahui alasan pesawat tersebut memasuki wilayah udara Indonesia," katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2279 seconds (0.1#10.140)