Kontras Desak Ungkap Penyebab Kematian Ondogogo
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), dalam waktu dekat akan menyurati Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), guna mengungkap penyebab kematian Ondogogo Giawa yang ditemukan tewas tergantung di kebun milik warga di Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Tapsel.
"Dalam waktu dekat, kami akan surati mereka (Polres Tapsel), agar penyebab kematian Ondogogo bisa terungkap sesuai laporan pihak keluarga ke instansi kepolisian," ujar Amin Multazam, Koordinator Kontras Sumut, melalui telepon selulernya, Selasa (8/1/2018).
Lebih lanjut dia mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab polisi untuk membuktikan penyebab kematian Ondogogo yang selama ini masih menjadi tanda tanya khususnya bagi keluarga.
Kontras akan mendorong kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap laporan yang sudah dilayangkan oleh pihak keluarga. "Kami akan dorong agar pihak kepolisian transparan terhadap penyebab kematian Ondogogo," tandasnya.
Sementara itu, Sediama Giawa (30), salah seorang keluarga Ondogogo mengatakan, beberapa minggu lalu, pihak keluarga sudah membuat laporan tertulis ke Polsek Batangtoru.
"Kami sudah buat laporan tertulis ke Polsek Batangtoru dengan tembusan Polres Tapsel dan Mabes Polri," ujarnya.
Dalam surat itu disebutkan, pihak keluarga merasa curiga terhadap kematian Ondogogo yang semula divonis pihak kepolisian tewas karena gantung diri. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata ada luka di tubuh korban terutama di bagian kepala dan kaki.
"Atas kecurigaan itu, makanya kami buat surat ke pihak kepolisian memohon dilakukan penyelidikan ulang," tuturnya.
Dia menduga, kematian Ondogogo Giawa tidak disebabkan bunuh diri, karena selain ditemukan memar, akar kayu yang ditemukan melilit di lehernya tidak bisa ikat oleh satu orang. Ironisnya, pohon tempat ditemukannya Ondogogo tergantung sudah ditebang.
Pihak keluarga hanya meminta kepastian hukum tentang penyebab kematian Ondogogo. "Kami hanya minta ketransparanan polisi mengenai penyebab kematian saudara kami," tuturnya.
Sekadar mengingatkan, pada 26 Desember 2018, warga Sitinjak menemukan Ondogogo tewas tergantung di pohon kayu kebun milik warga. Selanjutnya, jenazah langsung dibawa ke puskesmas terdekat.
Dari puskesmas, pihak kepolisian memulangkan mayat Ondogogo ke kepling tanpa diketahaui pihak keluarga terlebih dahulu.
"Dalam waktu dekat, kami akan surati mereka (Polres Tapsel), agar penyebab kematian Ondogogo bisa terungkap sesuai laporan pihak keluarga ke instansi kepolisian," ujar Amin Multazam, Koordinator Kontras Sumut, melalui telepon selulernya, Selasa (8/1/2018).
Lebih lanjut dia mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab polisi untuk membuktikan penyebab kematian Ondogogo yang selama ini masih menjadi tanda tanya khususnya bagi keluarga.
Kontras akan mendorong kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap laporan yang sudah dilayangkan oleh pihak keluarga. "Kami akan dorong agar pihak kepolisian transparan terhadap penyebab kematian Ondogogo," tandasnya.
Sementara itu, Sediama Giawa (30), salah seorang keluarga Ondogogo mengatakan, beberapa minggu lalu, pihak keluarga sudah membuat laporan tertulis ke Polsek Batangtoru.
"Kami sudah buat laporan tertulis ke Polsek Batangtoru dengan tembusan Polres Tapsel dan Mabes Polri," ujarnya.
Dalam surat itu disebutkan, pihak keluarga merasa curiga terhadap kematian Ondogogo yang semula divonis pihak kepolisian tewas karena gantung diri. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata ada luka di tubuh korban terutama di bagian kepala dan kaki.
"Atas kecurigaan itu, makanya kami buat surat ke pihak kepolisian memohon dilakukan penyelidikan ulang," tuturnya.
Dia menduga, kematian Ondogogo Giawa tidak disebabkan bunuh diri, karena selain ditemukan memar, akar kayu yang ditemukan melilit di lehernya tidak bisa ikat oleh satu orang. Ironisnya, pohon tempat ditemukannya Ondogogo tergantung sudah ditebang.
Pihak keluarga hanya meminta kepastian hukum tentang penyebab kematian Ondogogo. "Kami hanya minta ketransparanan polisi mengenai penyebab kematian saudara kami," tuturnya.
Sekadar mengingatkan, pada 26 Desember 2018, warga Sitinjak menemukan Ondogogo tewas tergantung di pohon kayu kebun milik warga. Selanjutnya, jenazah langsung dibawa ke puskesmas terdekat.
Dari puskesmas, pihak kepolisian memulangkan mayat Ondogogo ke kepling tanpa diketahaui pihak keluarga terlebih dahulu.
(rhs)