Ridwan Kamil Minta Pencarian Korban Longsor Cisolok Dituntaskan
A
A
A
SUKABUMI - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan seluruh tim penanganan bencana untuk melakukan pencarian orang hilang hingga tuntas. Dia menginginkan, seluruh warga yang dinyatakan hilang ditemukan.
"Kami akan terus melakukan upaya, tidak akan berhenti sampai yang hilang terus ditemukan," tegas Emil, sapaan Ridwan Kamil saat meninjau lokasi bencana longsor di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Rabu (2/1/2019).
Kesedihan terpancar dari raut wajahnya saat menyaksikan langsung longsoran tanah yang menimbun puluhan rumah hingga menyebabkan belasan warga tewas serta puluhan warga lainnya belum ditemukan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, hingga Rabu (2/12/2018) Pukul 11.00 WIB, jumlah korban meninggal yang sudah dievakuasi sebanyak 13 orang, 8 korban di antaranya sudah teridentifikasi dan 21 masih dinyatakan hilang.
Menurut Emil, bencana longsor yang terjadi pada Senin, 31 Desember 2018 pukul 17.30 WIB ini disebabkan hujan deras. Akibatnya, terjadi aliran air yang deras di permukaan areal hutan dan persawahan dari perbukitan.
Aliran air ekstrim tersebut kemudian menyebabkan material perbukitan meluncur menuruni lereng dan menimbun 30 unit rumah dan 32 kepala keluarga (103 jiwa). "Hari ini kita lihat rumah-rumah itu tidak di lereng, secara kearifan lokal posisinya sudah menyesuaikan," katanya.
"Yang terjadi adalah ada aliran air ekstrem, sehingga tanahnya menjadi labil dan terjadi longsoran yang menggelinding menghabiskan satu kampung yang secara posisi sudah berada di tanah datar," tandas Emil.
"Kami akan terus melakukan upaya, tidak akan berhenti sampai yang hilang terus ditemukan," tegas Emil, sapaan Ridwan Kamil saat meninjau lokasi bencana longsor di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Rabu (2/1/2019).
Kesedihan terpancar dari raut wajahnya saat menyaksikan langsung longsoran tanah yang menimbun puluhan rumah hingga menyebabkan belasan warga tewas serta puluhan warga lainnya belum ditemukan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, hingga Rabu (2/12/2018) Pukul 11.00 WIB, jumlah korban meninggal yang sudah dievakuasi sebanyak 13 orang, 8 korban di antaranya sudah teridentifikasi dan 21 masih dinyatakan hilang.
Menurut Emil, bencana longsor yang terjadi pada Senin, 31 Desember 2018 pukul 17.30 WIB ini disebabkan hujan deras. Akibatnya, terjadi aliran air yang deras di permukaan areal hutan dan persawahan dari perbukitan.
Aliran air ekstrim tersebut kemudian menyebabkan material perbukitan meluncur menuruni lereng dan menimbun 30 unit rumah dan 32 kepala keluarga (103 jiwa). "Hari ini kita lihat rumah-rumah itu tidak di lereng, secara kearifan lokal posisinya sudah menyesuaikan," katanya.
"Yang terjadi adalah ada aliran air ekstrem, sehingga tanahnya menjadi labil dan terjadi longsoran yang menggelinding menghabiskan satu kampung yang secara posisi sudah berada di tanah datar," tandas Emil.
(wib)