Anas Ajak Keluarga Mantan Bupati Ikuti Penerbangan KL-Banyuwangi
A
A
A
BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus menjalin silaturahim dengan para pendahulunya. Bertepatan dengan Hari Jadi Banyuwangi ke-247, Selasa (18/12/2018), Anas bertamu ke kediaman almarhum Samsul Hadi, Bupati Banyuwangi periode 2000-2005.
Anas didampingi isterinya, Ny Ipuk Feiestiandani, dan sejumlah jajarannya disambut Ny Erna Samsul Hadi, istri almarhum Samsul Hadi, beserta sejumlah anggota keluarganya.
“Hari ini spesial, Hari Jadi Banyuwangi. Dan Pak Samsul adalah peletak fondasi kemajuan Banyuwangi. Maka penting bagi kami dan jajaran Pemkab Banyuwangi untuk bersilaturahim ke keluarga beliau agar selalu tersambung dengan semangat Pak Samsul dalam memajukan daerah,” ujar Anas dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (18/12/2018).
Ditemani kue lemper, tahu goreng, dan jajanan tradisional lainnya, silaturahim berlangsung selama sekitar 45 menit. Anas, jajaran Pemkab Banyuwangi, serta keluarga Samsul Hadi saling bertukar kabar dan cerita.
Anas masih ingat semangat Samsul membangun Banyuwangi dengan memperjuangkannya hingga ke DPR. Ketika jelang akhir kepemimpinan Samsul, Anas adalah anggota DPR.
“Saya ingat betul waktu itu Pak Samsul ke DPR memperjuangkan pembangunan Banyuwangi agar mendapat dukungan pemerintah pusat,” cerita Anas.
“Kita doakan yang terbaik untuk beliau,” imbuh Anas. Samsul wafat pada 16 September 2014.
Sebelumnya, Anas juga pernah mengunjungi Bupati Banyuwangi periode 2005-2010, Ratna Ani Lestari, yang kini tinggal di luar kota. Anas mengatakan, membangun daerah membutuhkan kebersamaan. Masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah satu tarikan yang tidak boleh dipisahkan.
“Karena itu, kami mengundang keluarga bupati dan wakil bupati terdahulu mengikuti penerbangan perdana Banyuwangi-Kuala Lumpur (KL) besok 19 Desember 2018. Ini adalah penghargaan warga Banyuwangi untuk para pemimpin terdahulu, karena tanpa jasa Pak Samsul, Bu Ratna, KH Yusuf Nur Iskandar (wakil bupati 2005-2010), Banyuwangi tentu tidak bisa maju,” papar Anas.
Rabu 19 Desember 2018 adalah jadwal penerbangan perdana rute internasional Kuala Lumpur-Banyuwangi. Ini menjadi penerbangan internasional pertama di Banyuwangi, selain telah ada rute rutin tiap hari dari Surabaya dan Jakarta yang digarap Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, NAM Air, dan Wings Air.
“Pak Samsul dan Bu Ratna adalah perintis Bandara Banyuwangi. Saat sekarang Banyuwangi terus bergerak maju, tentu tidak lepas dari jasa beliau,” tegas Anas.
Anas berharap, tradisi silaturahim ini bisa memberi inspirasi kepada generasi muda untuk saling menghargai.
“Kita tidak boleh melupakan jasa-jasa pendahulu kita yang telah membangun daerah. Perbedaan pendapat dan sikap politik itu urusan nomor buncit, yang penting silaturahim harus terjaga,” papar Anas.
Sementara itu, istri almarhum Samsul Hadi, Ny Erna Padmi berterima kasih atas undangan mengikuti penerbangan internasional tersebut.
“Bagi keluarga kami, undangan ini bentuk penghargaan atas jasa suami saya yang ikut membangun Banyuwangi. Bandara yang dirintis suami saya bisa diteruskan oleh Bupati Anas. Ini tradisi yang sangat baik, saling menghargai antarpimpinan,” tandasnya.
Anas didampingi isterinya, Ny Ipuk Feiestiandani, dan sejumlah jajarannya disambut Ny Erna Samsul Hadi, istri almarhum Samsul Hadi, beserta sejumlah anggota keluarganya.
“Hari ini spesial, Hari Jadi Banyuwangi. Dan Pak Samsul adalah peletak fondasi kemajuan Banyuwangi. Maka penting bagi kami dan jajaran Pemkab Banyuwangi untuk bersilaturahim ke keluarga beliau agar selalu tersambung dengan semangat Pak Samsul dalam memajukan daerah,” ujar Anas dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (18/12/2018).
Ditemani kue lemper, tahu goreng, dan jajanan tradisional lainnya, silaturahim berlangsung selama sekitar 45 menit. Anas, jajaran Pemkab Banyuwangi, serta keluarga Samsul Hadi saling bertukar kabar dan cerita.
Anas masih ingat semangat Samsul membangun Banyuwangi dengan memperjuangkannya hingga ke DPR. Ketika jelang akhir kepemimpinan Samsul, Anas adalah anggota DPR.
“Saya ingat betul waktu itu Pak Samsul ke DPR memperjuangkan pembangunan Banyuwangi agar mendapat dukungan pemerintah pusat,” cerita Anas.
“Kita doakan yang terbaik untuk beliau,” imbuh Anas. Samsul wafat pada 16 September 2014.
Sebelumnya, Anas juga pernah mengunjungi Bupati Banyuwangi periode 2005-2010, Ratna Ani Lestari, yang kini tinggal di luar kota. Anas mengatakan, membangun daerah membutuhkan kebersamaan. Masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah satu tarikan yang tidak boleh dipisahkan.
“Karena itu, kami mengundang keluarga bupati dan wakil bupati terdahulu mengikuti penerbangan perdana Banyuwangi-Kuala Lumpur (KL) besok 19 Desember 2018. Ini adalah penghargaan warga Banyuwangi untuk para pemimpin terdahulu, karena tanpa jasa Pak Samsul, Bu Ratna, KH Yusuf Nur Iskandar (wakil bupati 2005-2010), Banyuwangi tentu tidak bisa maju,” papar Anas.
Rabu 19 Desember 2018 adalah jadwal penerbangan perdana rute internasional Kuala Lumpur-Banyuwangi. Ini menjadi penerbangan internasional pertama di Banyuwangi, selain telah ada rute rutin tiap hari dari Surabaya dan Jakarta yang digarap Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, NAM Air, dan Wings Air.
“Pak Samsul dan Bu Ratna adalah perintis Bandara Banyuwangi. Saat sekarang Banyuwangi terus bergerak maju, tentu tidak lepas dari jasa beliau,” tegas Anas.
Anas berharap, tradisi silaturahim ini bisa memberi inspirasi kepada generasi muda untuk saling menghargai.
“Kita tidak boleh melupakan jasa-jasa pendahulu kita yang telah membangun daerah. Perbedaan pendapat dan sikap politik itu urusan nomor buncit, yang penting silaturahim harus terjaga,” papar Anas.
Sementara itu, istri almarhum Samsul Hadi, Ny Erna Padmi berterima kasih atas undangan mengikuti penerbangan internasional tersebut.
“Bagi keluarga kami, undangan ini bentuk penghargaan atas jasa suami saya yang ikut membangun Banyuwangi. Bandara yang dirintis suami saya bisa diteruskan oleh Bupati Anas. Ini tradisi yang sangat baik, saling menghargai antarpimpinan,” tandasnya.
(rhs)