Banser dan Kokam Muhammadiyah Diminta Jaga Natalan di Gereja
A
A
A
BLORA - Organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Blora, Jawa Tengah diminta ikut menjaga keamanan saat perayaan Natal di gereja-gereja. Selain sebagai wujud kerukunan beragama, cara tersebut juga sekaligus menciptakan rasa aman bagi warga yang merayakan Natal.
"Saya minta Satpol PP bersama Banser/Ansor, kemudian Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda) Muhammadiyah dan LDII untuk bergabung bersama TNI-Polri melakukan pengamanan di gereja selama perayaan Natal," kata Bupati Blora Djoko Nugroho, Jumat (14/12/2018).
Menurutnya, keberagaman agama dan keyakinan merupakan sebuah keniscayaan dan takdir dari Allah SWT. Sehingga sudah kewajiban manusia untuk menjaga dan menjalin kerukunan, bukan untuk saling menjelekkan atau menjatuhkan.
"Ini adalah salah satu wujud dari tema Hari Jadi ke-269, yakni Blora Jiwa Nusantara. Kita berikan rasa aman dan nyaman kepada saudara kita yang sedang merayakan Natal," katanya didampingi perwakilan Forkopimda, Kepala OPD, BUMN, BUMD dan para camat.
Kabag Ops Polres Blora Kompol Zuwono menyambut baik pelibatan instansi lintas sektoral untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. Satpol PP, Banser, Kokam, dan LDII diminta berkoordinasi dengan kepolisian maupun TNI.
"Untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru nanti, kami dari kepolisian akan melaksanakan Operasi Lilin Candi 2018. Rencananya akan dilaksanakan selama 12 hari, dimulai pada 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. Silakan nanti bergabung di pos pelayanan dan pengamanan yang kami dirikan," ujar Zuwono.
Adapun Pos Pelayanan akan didirikan di Alun-Alun Blora yang akan menjadi pusat keramaian pada saat Tahun Baru. Sedangkan Pos Pengamanan akan didirikan di Gereja Santo Pius X Blora, Gereja Bethany Blora, dan Gereja Santo Willibrordus Cepu.
"Meskipun Pos Pengamanan hanya tiga, tapi personel kemanan akan kami sebar ke seluruh gereja yang ada di Kabupaten Blora. Kami akan menurunkan dua pertiga kekuatan untuk pengamanan Natal dan tahun baru nanti," katanya.
"Saya minta Satpol PP bersama Banser/Ansor, kemudian Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda) Muhammadiyah dan LDII untuk bergabung bersama TNI-Polri melakukan pengamanan di gereja selama perayaan Natal," kata Bupati Blora Djoko Nugroho, Jumat (14/12/2018).
Menurutnya, keberagaman agama dan keyakinan merupakan sebuah keniscayaan dan takdir dari Allah SWT. Sehingga sudah kewajiban manusia untuk menjaga dan menjalin kerukunan, bukan untuk saling menjelekkan atau menjatuhkan.
"Ini adalah salah satu wujud dari tema Hari Jadi ke-269, yakni Blora Jiwa Nusantara. Kita berikan rasa aman dan nyaman kepada saudara kita yang sedang merayakan Natal," katanya didampingi perwakilan Forkopimda, Kepala OPD, BUMN, BUMD dan para camat.
Kabag Ops Polres Blora Kompol Zuwono menyambut baik pelibatan instansi lintas sektoral untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. Satpol PP, Banser, Kokam, dan LDII diminta berkoordinasi dengan kepolisian maupun TNI.
"Untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru nanti, kami dari kepolisian akan melaksanakan Operasi Lilin Candi 2018. Rencananya akan dilaksanakan selama 12 hari, dimulai pada 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. Silakan nanti bergabung di pos pelayanan dan pengamanan yang kami dirikan," ujar Zuwono.
Adapun Pos Pelayanan akan didirikan di Alun-Alun Blora yang akan menjadi pusat keramaian pada saat Tahun Baru. Sedangkan Pos Pengamanan akan didirikan di Gereja Santo Pius X Blora, Gereja Bethany Blora, dan Gereja Santo Willibrordus Cepu.
"Meskipun Pos Pengamanan hanya tiga, tapi personel kemanan akan kami sebar ke seluruh gereja yang ada di Kabupaten Blora. Kami akan menurunkan dua pertiga kekuatan untuk pengamanan Natal dan tahun baru nanti," katanya.
(amm)