Tangisan Haru Ganjar Pranowo Melihat Penampilan Seni Difabel
A
A
A
SEMARANG - Senyum sumringah terlihat di wajah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Dinas Sosial Pemprov Jateng, Rabu (12/12/2018). Penampilan seni para penyandang disabilitas dalam acara itu menjadi penyebab Ganjar selalu tersenyum bangga.
Beberapa kali ia mengambil handphone untuk mengabadikan penampilan anak-anak difabel asal Jawa Tengah itu. Ia juga terlihat menyeka air matanya yang mengalir sebagai wujud bangga atas penampilan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut yang sangat luar biasa.
Begitu memasuki acara, Ganjar langsung disuguhi Tari Merak yang dibawakan para tuna rungu dan tuna wicara asal Purworejo. Meski tidak dapat mendengar alunan musik, tapi mereka dapat tampil apik dan luwes.
Selanjutnya, ada pula penampilan Disboys Band and Friend, band difabilitas binaan Dinsos Jateng yang membawakan lagu Jangan Menyerah dan Rumah Kita. Serta penampilan puisi dan lagu dari Sahabat Difabel Semarang yang membuat suasana semakin meriah. "Penampilan mereka sungguh luar biasa. Tarinya bagus, suaranya bagus-bagus, musiknya bagus. Akan kami dorong terus agar menjadi the best," kata Ganjar.
Penampilan-penampilan seni itu, lanjut Ganjar, membuktikan bahwa penyandang disabilitas Jawa Tengah memiliki potensi besar. Pertunjukan itu juga mengingatkan kita bahwa para penyandang disabilitas tidak butuh dikasihani.
"Mereka tidak butuh kita kasihani, yang mereka butuhkan adalah kesempatan untuk tampil dan diperlakukan setara dengan yang lainnya. Dengan pemberian kesempatan, para penyandang disabilitas dapat menunjukkan potensinya, yang ternyata banyak di antara mereka yang memiliki potensi luar biasa yang tidak dimiliki orang lain," katanya.
Pemerintah juga akan terus mendorong dalam pemberian akses serta pendampingan kepada penyandang disabilitas di provinsi ini. Misalnya dalam hal pemberian akses fisik, infrastruktur, jalan, gedung serta akses lain. Dirinya meminta pemerintah dalam membangun infrastruktur tidak mengabaikan penyandang disabilitas.
"Semua harus berada pada posisi minimum yang sama, memberikan akses abilitas kepada mereka sesuai kebutuhan. Pendampingan kepada mereka juga akan terus kami lakukan karena mereka membutuhkan hal itu," katanya.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Jateng cukup meriah. Selain diisi pentas seni dari para penyandang disabilitas, ada pula pameran aneka produk kerajinan tangan dan produk olahan makanan karya penyandang disabilitas Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo mendapat hadiah berupa pin dari penyandang disabilitas. Ganjar juga mendapat hadiah lukisan bergambar dirinya, yang merupakan hasil karya anak difabel.
"Ada 25 stan yang memamerkan karya kreatif penyandang disabilitas Jawa Tengah, baik kerajinan tangan seperti batik, handycraft, olahan makanan dan minuman dan hasil kerajinan lainnya," kata Kepala Dinas Sosial Jateng, Nur Hadi Armianto.
Nur menambahkan, tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut untuk membangun kepedulian seluruh unsur masyarakat terhadap penyandang disabilitas. "Juga upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk memenuhi hak mereka terutama membangun masyarakat inklusi yang ramah terhadap kaum difabel," katanya.
Beberapa kali ia mengambil handphone untuk mengabadikan penampilan anak-anak difabel asal Jawa Tengah itu. Ia juga terlihat menyeka air matanya yang mengalir sebagai wujud bangga atas penampilan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut yang sangat luar biasa.
Begitu memasuki acara, Ganjar langsung disuguhi Tari Merak yang dibawakan para tuna rungu dan tuna wicara asal Purworejo. Meski tidak dapat mendengar alunan musik, tapi mereka dapat tampil apik dan luwes.
Selanjutnya, ada pula penampilan Disboys Band and Friend, band difabilitas binaan Dinsos Jateng yang membawakan lagu Jangan Menyerah dan Rumah Kita. Serta penampilan puisi dan lagu dari Sahabat Difabel Semarang yang membuat suasana semakin meriah. "Penampilan mereka sungguh luar biasa. Tarinya bagus, suaranya bagus-bagus, musiknya bagus. Akan kami dorong terus agar menjadi the best," kata Ganjar.
Penampilan-penampilan seni itu, lanjut Ganjar, membuktikan bahwa penyandang disabilitas Jawa Tengah memiliki potensi besar. Pertunjukan itu juga mengingatkan kita bahwa para penyandang disabilitas tidak butuh dikasihani.
"Mereka tidak butuh kita kasihani, yang mereka butuhkan adalah kesempatan untuk tampil dan diperlakukan setara dengan yang lainnya. Dengan pemberian kesempatan, para penyandang disabilitas dapat menunjukkan potensinya, yang ternyata banyak di antara mereka yang memiliki potensi luar biasa yang tidak dimiliki orang lain," katanya.
Pemerintah juga akan terus mendorong dalam pemberian akses serta pendampingan kepada penyandang disabilitas di provinsi ini. Misalnya dalam hal pemberian akses fisik, infrastruktur, jalan, gedung serta akses lain. Dirinya meminta pemerintah dalam membangun infrastruktur tidak mengabaikan penyandang disabilitas.
"Semua harus berada pada posisi minimum yang sama, memberikan akses abilitas kepada mereka sesuai kebutuhan. Pendampingan kepada mereka juga akan terus kami lakukan karena mereka membutuhkan hal itu," katanya.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Jateng cukup meriah. Selain diisi pentas seni dari para penyandang disabilitas, ada pula pameran aneka produk kerajinan tangan dan produk olahan makanan karya penyandang disabilitas Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo mendapat hadiah berupa pin dari penyandang disabilitas. Ganjar juga mendapat hadiah lukisan bergambar dirinya, yang merupakan hasil karya anak difabel.
"Ada 25 stan yang memamerkan karya kreatif penyandang disabilitas Jawa Tengah, baik kerajinan tangan seperti batik, handycraft, olahan makanan dan minuman dan hasil kerajinan lainnya," kata Kepala Dinas Sosial Jateng, Nur Hadi Armianto.
Nur menambahkan, tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut untuk membangun kepedulian seluruh unsur masyarakat terhadap penyandang disabilitas. "Juga upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk memenuhi hak mereka terutama membangun masyarakat inklusi yang ramah terhadap kaum difabel," katanya.
(amm)