Suara Gemuruh dan Dentuman dari Dalam Tanah Gegerkan Warga Mamasa

MAMASA - Sebuah peristiwa aneh mengegerkan sejumlah warga Desa Rate Kamase, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Peristiwa aneh pada Senin 10 Desember 2018 kemarin terjadi di rumah Mama Lina. Dimana warga mendengar adanya suara dentuman secara berulang-ulang dari dalam tanah. Sejumlah petugas kepolisian dan BNPB pun mendatangi lokasi dan merekam suara gemuruh tersebut.

Yuliana salah satu keluarga yang tinggal di rumah tersebut mengatakan, sejak dua Minggu terakhir telah terjadi suara gemuruh terdengar dari dalam tanah di rumah Mama Lina.

“Ironisnya suara itu makin lama kian beruntun dan berulang ulang terdengar keras. Hingga puncaknya terjadi Minggu dan Senin sore kemarin,” kata Yuliana.

Sehingga peristiwa tersebut membuat warga sekitar dan berbondong – bondong datang ke rumah tersebut untuk menyaksikan kejadian aneh itu.

Yuliana mengira kejadian ini merupakan pengaruh gempa di Mamasa, namun suara dentuman makin lama kian beruntung dan berulang ulang terdengar. Hingga pada Minggu dan Senin kemarin pemilik rumah panik dan melaporkan kejadian ini ke pihak aparat setempat.

“Yang anehnya lagi suara dentuman dan gemuruh itu terdengar dari dalam tanah di dalam rumah namun tak ada getaran,” katanya, Selasa (11/12/2018).

Selain itu suara dentuman hanya terdengar pada satu rumah saja sementara di rumah tetangga yang berdekatan dengan rumah tempat kejadian tidak merasakan hal yang sama seperti yang terjadi di rumah milik Lina.

“Meski suara dentuman berulang kali terdengar namun tidak mengakibatkan kerusakan apa –apa di dalam rumah,” timpalnya.

Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tiba di lokasi untuk melakukan pengecekan secara langsung peristiwa aneh tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Mamasa Yan Lebok mengatakan, pihaknya melakukan peninjauan lokasi kejadian termasuk merasakan dan mendengar suara dentuman tersebut saat berada di lokasi kejadian.

Selain itu BPBD juga merekam suara dentuman tersebut kemudian rekaman itu dikirim ke BMKG untuk diteliti.