Viral Awan Arcus di Aceh, BMKG: Tak Ada Kaitan dengan Hal Mistis dan Tsunami

Selasa, 11 Agustus 2020 - 16:37 WIB
loading...
Viral Awan Arcus di Aceh, BMKG: Tak Ada Kaitan dengan Hal Mistis dan Tsunami
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merespon soal viralnya fenomena awan Arcus atau awan yang berbentuk seperti tsunami di wilayah Meulaboh, Aceh. Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merespon soal viralnya fenomena awan Arcus atau awan yang berbentuk seperti tsunami di wilayah Meulaboh, Aceh pada, Senin (10/8/2020) kemaren.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, secara ilmiah dalam dunia Meteorologi, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan Arcus(red, cloud atlas World Meteorological Organization,WMO).

Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus. "Awan arcus merupakan awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya jarang, memiliki tinggi dasar awan yang rendah, serta formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang," kata Guswanto kepada wartawan, Selasa (11/8/2020).

Ia menambahkan, fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembab sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.

"Kondisi tersebut dapat terjadi salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan," tambah Guswanto. (Baca: Awan Aneh Kagetkan Warga, BMKG: Waspadai Angin Kencang dan Petir).

Fenomena awan Arcus ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.

"Keberadaan awan ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis," tegasnya.

Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi kondisi cuaca buruk dan dapat selalu mengupdate informasi cuaca dari BMKG.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)