Polisi Nyeker Dorong Motor Mogok hingga Disalami Pengendara Cantik
A
A
A
SEMARANG - Banjir yang melanda jalur pantura Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, menyimpan banyak cerita. Polisi yang bertugas mengatur arus lalu lintas agar tak macet, harus bisa memainkan banyak peran. Tak sekadar mendorong kendaraan mogok ke tepi tetapi juga memperbaiki hingga normal lagi.
Seperti disampaikan seorang perwira polisi bernama Khoirul Anam yang sudah berada di bawah jembatan tol Kaligawe sejak pukul 06.00 WIB. Anggota Polsek Genuk berpangkat Ipda itu bersama polisi lainnya yakni Ipda Dalmin.
Mereka tak langsung turun melakukan pengtauran lalu lintas, melainkan melepas sepatu dinas yang melekat di kaki. Genangan banjir hingga setinggi 50 sentimeter, seketika membasahi celana saat keduanya melangkah ke tengah jalan.
Sejumlah kendaraan berat tampak berjalan pelan ketika melintasi genangan banjir. Selain khawatir mogok, pengendara juga tak ingin terperosok ke lubang yang tertutup banjir. Meski pada Senin 3 Desember malam tak terjadi hujan, namun banjir rob menambah tinggi genangan air.
Pengendara roda dua yang nekat menerobos banjir langsung mogok. Mesin mendadak mati. Tak ayal mereka harus mendorong kendaraannya menerobos banjir agar bisa ke tepi. Jumlah sepeda motor yang mogok tak hanya satu, melainkan juga disusul oleh kendaraan di belakangnya.
Bukan hal mudah mendorong kendaraan di tengah banjir, karena arus air juga cukup kuat. Apalagi, saat kendaraan berat melintas seolah genangan banjir menjadi ombak yang siap menghempas. Belum lagi, mereka juga harus berjalan hati-hati agar tak jatuh terpeleset.
Polisi yang melihat kondisi itu pun tak tinggal diam. Mereka berbagai tugas melakukan pengaturan arus lalu lintas serta membantu mendorong kendaraan mogok. Mereka juga sigap mengambil kendali kendaraan terutama bagi perempuan karena tak berani menyeberang.
“Wah dari pagi bantu dorong motor entah dsudah berapa kali. Kita bantu sampai pinggir karena di tengah jalan kan banjirnya tinggi. Kalau yang enggak berani ya kita bawakan motornya, mereka berjalan di belakang kita,” kata Khoirul, Senin (4/12/2018).
Setelah tiba di tepi jalan, ternyata mesin sepeda motor belum bisa dihidupkan. Berulang kali tombol starter hingga kick starter tak membuahkan hasil. Mesin motor masih tak menyala dan hanya mengeluarkan asap ketika dilakukan kick stater.
“Akhirnya ya kita bantu bongkar karburator, kita keluarkan airnya, bersihin businya biar bisa hidup lagi. Lha kebanyakan pengendara perempuan itu kan tidak bisa hal-hal kaya gitu, makanya kita bantu. Setelah itu biasanya motor bisa hidup lagi dan berjalan,” terangnya.
“Mereka langsung mengucapkan terima kasih sambil salaman. Ini tadi pengendara dua perempuan boncengan dari Kendal mau berangkat kerja,” tukasnya setelah bersalaman dengan perempuan berparas cantik itu.
Tak hanya pengendara roda dua, mobil dan truk juga acapkali mogok setelah terperosok di lubang jalan. Beragam upaya dilakukan polisi bersama warga sekitar agar kendaraan tersebut bisa kembali berjalan dan tidak mengganggu arus lalu lintas.
Selain di bawah jembatan tol Kaligawe, genangan banjir juga terjadi di beberapa titik pada ruas jalan tersebut. Jalan di depan RSI Sultan Agung dan kantor Kecamatan Genuk lama menjadi titik ketersendatan lau lintas karena genangan banjir mencapai 40 centimeter.
Seperti disampaikan seorang perwira polisi bernama Khoirul Anam yang sudah berada di bawah jembatan tol Kaligawe sejak pukul 06.00 WIB. Anggota Polsek Genuk berpangkat Ipda itu bersama polisi lainnya yakni Ipda Dalmin.
Mereka tak langsung turun melakukan pengtauran lalu lintas, melainkan melepas sepatu dinas yang melekat di kaki. Genangan banjir hingga setinggi 50 sentimeter, seketika membasahi celana saat keduanya melangkah ke tengah jalan.
Sejumlah kendaraan berat tampak berjalan pelan ketika melintasi genangan banjir. Selain khawatir mogok, pengendara juga tak ingin terperosok ke lubang yang tertutup banjir. Meski pada Senin 3 Desember malam tak terjadi hujan, namun banjir rob menambah tinggi genangan air.
Pengendara roda dua yang nekat menerobos banjir langsung mogok. Mesin mendadak mati. Tak ayal mereka harus mendorong kendaraannya menerobos banjir agar bisa ke tepi. Jumlah sepeda motor yang mogok tak hanya satu, melainkan juga disusul oleh kendaraan di belakangnya.
Bukan hal mudah mendorong kendaraan di tengah banjir, karena arus air juga cukup kuat. Apalagi, saat kendaraan berat melintas seolah genangan banjir menjadi ombak yang siap menghempas. Belum lagi, mereka juga harus berjalan hati-hati agar tak jatuh terpeleset.
Polisi yang melihat kondisi itu pun tak tinggal diam. Mereka berbagai tugas melakukan pengaturan arus lalu lintas serta membantu mendorong kendaraan mogok. Mereka juga sigap mengambil kendali kendaraan terutama bagi perempuan karena tak berani menyeberang.
“Wah dari pagi bantu dorong motor entah dsudah berapa kali. Kita bantu sampai pinggir karena di tengah jalan kan banjirnya tinggi. Kalau yang enggak berani ya kita bawakan motornya, mereka berjalan di belakang kita,” kata Khoirul, Senin (4/12/2018).
Setelah tiba di tepi jalan, ternyata mesin sepeda motor belum bisa dihidupkan. Berulang kali tombol starter hingga kick starter tak membuahkan hasil. Mesin motor masih tak menyala dan hanya mengeluarkan asap ketika dilakukan kick stater.
“Akhirnya ya kita bantu bongkar karburator, kita keluarkan airnya, bersihin businya biar bisa hidup lagi. Lha kebanyakan pengendara perempuan itu kan tidak bisa hal-hal kaya gitu, makanya kita bantu. Setelah itu biasanya motor bisa hidup lagi dan berjalan,” terangnya.
“Mereka langsung mengucapkan terima kasih sambil salaman. Ini tadi pengendara dua perempuan boncengan dari Kendal mau berangkat kerja,” tukasnya setelah bersalaman dengan perempuan berparas cantik itu.
Tak hanya pengendara roda dua, mobil dan truk juga acapkali mogok setelah terperosok di lubang jalan. Beragam upaya dilakukan polisi bersama warga sekitar agar kendaraan tersebut bisa kembali berjalan dan tidak mengganggu arus lalu lintas.
Selain di bawah jembatan tol Kaligawe, genangan banjir juga terjadi di beberapa titik pada ruas jalan tersebut. Jalan di depan RSI Sultan Agung dan kantor Kecamatan Genuk lama menjadi titik ketersendatan lau lintas karena genangan banjir mencapai 40 centimeter.
(wib)