Inovasi Aspal Karet di Sumsel Baru Mencapai 5,43 Kilometer
A
A
A
PALEMBANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berinovasi dalam pengembangan infrastruktur. Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera V, Kementerian PUPR mengklaim selama tahun 2018 telah mengaplikasikan inovasi aspal karet sepanjang 5,43 kilometer di jalan nasional provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Kepala BBPJN Sumatera V, Kiagus Syaiful Anwar, mengatakan, penerapan tersebut sebagai bentuk inovasi yang telah diteliti memiliki kriteria lebih baik dibanding aspal biasa."Aplikasi aspal karet sudah dilakukan di ruas jalan Muara Beliti-Tebing Tinggi-Batas Kota Lahat. Aspal karet yang digunakan sebanyak 430 ton," ucap Syaiful di Kantor BBPJN Sumatera V, Jumat (30/11/2018).
Syaiful menjelaskan, untuk pengaplikasiannya komposisi aspal karet terdiri dari karet alam sebanyak 0,42 persen, aspal minyak 5,58 persen, agregat kasar dan halus sebesar 94 persen. Sehingga pemanfaatan karet alam hanya 7 persen dari kadar aspal.
Bila dibandingkan dengan pembuatan aspal pada umumnya, Syaiful mengakui, biaya pembuatan aspal karet memang sedikit lebih tinggi sekitar 20 persen dari biaya biasanya.
"Harga hotmix aspal karet pracampur 37 persen lebih mahal dibanding aspal minyak Pen 60, tetapi memang kualitasnya di atas spesifikasi," terangnya.
Syaiful mengungkapkan, aspal karet memiliki nilai diatas rata untuk ketahanan. Perbandingan kekuatan dapat dilihat dari retak lelah, modulus resilient, ketahanan deformasi dan perbandingan tebal.
"Tahun 2018 ini inovasi tersebut sudah kita pakai. Jadi inovasi aspal karet ini bukanlah hal baru," tutupnya.
Kepala BBPJN Sumatera V, Kiagus Syaiful Anwar, mengatakan, penerapan tersebut sebagai bentuk inovasi yang telah diteliti memiliki kriteria lebih baik dibanding aspal biasa."Aplikasi aspal karet sudah dilakukan di ruas jalan Muara Beliti-Tebing Tinggi-Batas Kota Lahat. Aspal karet yang digunakan sebanyak 430 ton," ucap Syaiful di Kantor BBPJN Sumatera V, Jumat (30/11/2018).
Syaiful menjelaskan, untuk pengaplikasiannya komposisi aspal karet terdiri dari karet alam sebanyak 0,42 persen, aspal minyak 5,58 persen, agregat kasar dan halus sebesar 94 persen. Sehingga pemanfaatan karet alam hanya 7 persen dari kadar aspal.
Bila dibandingkan dengan pembuatan aspal pada umumnya, Syaiful mengakui, biaya pembuatan aspal karet memang sedikit lebih tinggi sekitar 20 persen dari biaya biasanya.
"Harga hotmix aspal karet pracampur 37 persen lebih mahal dibanding aspal minyak Pen 60, tetapi memang kualitasnya di atas spesifikasi," terangnya.
Syaiful mengungkapkan, aspal karet memiliki nilai diatas rata untuk ketahanan. Perbandingan kekuatan dapat dilihat dari retak lelah, modulus resilient, ketahanan deformasi dan perbandingan tebal.
"Tahun 2018 ini inovasi tersebut sudah kita pakai. Jadi inovasi aspal karet ini bukanlah hal baru," tutupnya.
(rhs)