Di Era Digital, Yang Tak Berubah Akan Tergerus

Jum'at, 23 November 2018 - 17:11 WIB
Di Era Digital, Yang Tak Berubah Akan Tergerus
Di Era Digital, Yang Tak Berubah Akan Tergerus
A A A
YOGYAKARTA - Sebanyak 9.100 kantor cabang bank di Eropa terpaksa tutup, imbasnya ada 5.000 karyawan dirumahkan dan kehilangan pekerjaan. Kondisi ini terjadi secara tidak terduga. Di Indonesia dua tahun lalu perusahaan taksi terbesar omzetnya turun hingga 50%, sejumlah superstore juga mulai tutup.

Ini adalah gambaran "kejamnya" revolusi digital yang menjadi topik dalam Dialog Publik Tantangan SDM Menghadapi Disrupsi pada Era Revolusi Digital yang digelar Kominfo di Yogyakarta, Jumat (23/11/2018). "Revolusi digital, kejam tanpa ampun. Jika tak berubah akan hilang. Ini persoalan serius tapi bagi anak muda tantangan," kata anggota DPR RI Sukamta yang menjadi salah satu narasumber dalam dialog tersebut.

Anggota Komisi I DPR ini menyebut era digitalisasi tidak bisa dibendung lagi. Negara-negara lain saat ini, menurut Sukamta, tengah serius menyiapkan rakyatnya untuk masuk dunia digital, menyiapkan tenaga kerja digital. "Mereka menyiapkan kurikulum ke sekolah. Robotik masuk di sekolah menengah. Mereka akan jadi SDM yang sangat siap menghadapi dunia digital ini," ujarnya.

Di era digital ini tidak mengenal tempat. Pengusaha di Yogyakarta atau Bantul bisa berjualan produk dari China dengan pangsa pasar di Amerika. Mereka hanya bermodalkan handphone, laptop dan fasilitas internet. Tempat usahanya, produk dan pangsa pasarnya berada di negara yang berbeda.

Model bisnis seperti ini sudah mulai banyak digeluti oleh sejumlah pengusaha. Omzetnya pun mencapai miliran rupiah tiap bulannya. "Bagaimana dengan Indonesia. Apakah sudah menyiapkan rakyatnya untuk memasuki dunia ini (digital). Bagaimana mengembangkannya, apa strateginya. Masuk sekolah bagaimana kurikulumnya. Ini yang perlu kita persiapkan dari sekarang, untuk renstra dunia digital kita," katanya.

Sukamta berharap pelatihan-pelatihan tentang pengenalan dunia digital juga harus terus dilakukan. Pemerintah diharapkan tidak abai utamanya dalam menyiapkan generasi mendatang yang bisa memiliki SDM yang mumpuni dalam dunia digital.

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Gun Gun Siswadi menyebut menghadapi dunia digital ini pemerintah saat ini terus berusaha meningkatkan kapasitas SDM, termasuk menyiapkan infrastruktur sarana dan prasarana. Diakuinya saat ini masih banyak daerah yang belum memiliki akses yang baik. Namun perlahan kendala ini mulai diatasi. Salah satunya adalah program internet masuk desa."Targetnya pada 2019 persaoalan penyiapan infrastruktur telekomunikasi ini semua sudah selesai," katanya.

Selain infrastruktur, Kemenkominfo juga terus menggenjot penyiapan SDM. Salah satu kegiatan dialog ini juga sebagai bentuk penyiapan SDM. Secara khusus dalam kegiatan yang digelar di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta ini menghadirkan sekitar seratusan guru-guru dari seluruh wilayah di DIY. Guru-guru ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas guna menghadapi era digital.

"Ini bagian menciptakan SDM. Guru-guru bisa menularkan apa yang dia dapat di sini kepada murid-muridnya," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6408 seconds (0.1#10.140)