Bupati Banyuwangi Dukung Peningkatan Daya Saing Daerah
A
A
A
BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk meningkatkan daya saing daerah, terutama dari sisi ekonomi dan sumberdaya manusia (SDM).
“Daya saing nasional dibentuk oleh daya saing daerah, nah kunci daya saing daerah saat ini adalah pemerataan pembangunan. Sungguh tepat jika Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla menaruh perhatian besar soal pemerataan, yang tecermin dari pembangunan infrastruktur dan SDM di berbagai daerah yang jauh dari kota-kota besar, salah satunya Banyuwangi,” ujar Anas dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) bertema “Membangun Indonesia dalam Perspektif Peningkatan Daya Saing Daerah” di Surabaya, Kamis (22/11/2018).
Acara tersebut juga dihadiri Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir. Dari sisi infrastruktur, Banyuwangi merasakan sentuhan pusat dengan pembangunan bandara yang memacu aksesibilitas. Kini, di Banyuwangi, dalam sehari ada 16 frekuensi penerbangan pergi-pulang dari Jakarta dan Surabaya.
“Pemerintah pusat lewat BUMN melanjutkan pengembangan Bandara Banyuwangi dengan dana Rp350 miliar. Landasan ditebalkan dan diperlebar. Juga ada terminal internasional, karena dalam waktu dekat ada rute Kuala Lumpur-Banyuwangi,” ujarnya.
Pemerintah pusat juga menggelontorkan dana untuk infrastruktur destinasi wisata unggulan serta penunjang pertanian, seperti penetapan Banyuwangi sebagai sentra jeruk nasional dan peningkatan produktivitas pertanian.
“Jadi pusat mendukung inovasi daerah yang memadukan pertanian dan pariwisata. Berkat itu, kinerja Banyuwangi melonjak. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) naik pesat, sekarang sudah Rp72 triliun. Lalu pendapatan per kapita melonjak jadi Rp45 juta per orang per tahun,” papar Anas.
Anas menambahkan, dari sisi pembangunan SDM, Kemenristekdikti mengembangkan Politeknik Negeri Banyuwangi dan Universitas Airlangga (Unair) kampus Banyuwangi. “Misalnya Politeknik Negeri, selain untuk SDM pariwisata dan pertanian, pemerintah pusat menyiapkannya untuk SDM yang mendukung industri kereta api berorientasi ekspor yang sedang dibangundi Banyuwangi. Jadi daya saing SDM di daerah bisa meningkat,” jelas Anas yang juga wakil ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (Apkasi).
“Daya saing nasional dibentuk oleh daya saing daerah, nah kunci daya saing daerah saat ini adalah pemerataan pembangunan. Sungguh tepat jika Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla menaruh perhatian besar soal pemerataan, yang tecermin dari pembangunan infrastruktur dan SDM di berbagai daerah yang jauh dari kota-kota besar, salah satunya Banyuwangi,” ujar Anas dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) bertema “Membangun Indonesia dalam Perspektif Peningkatan Daya Saing Daerah” di Surabaya, Kamis (22/11/2018).
Acara tersebut juga dihadiri Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir. Dari sisi infrastruktur, Banyuwangi merasakan sentuhan pusat dengan pembangunan bandara yang memacu aksesibilitas. Kini, di Banyuwangi, dalam sehari ada 16 frekuensi penerbangan pergi-pulang dari Jakarta dan Surabaya.
“Pemerintah pusat lewat BUMN melanjutkan pengembangan Bandara Banyuwangi dengan dana Rp350 miliar. Landasan ditebalkan dan diperlebar. Juga ada terminal internasional, karena dalam waktu dekat ada rute Kuala Lumpur-Banyuwangi,” ujarnya.
Pemerintah pusat juga menggelontorkan dana untuk infrastruktur destinasi wisata unggulan serta penunjang pertanian, seperti penetapan Banyuwangi sebagai sentra jeruk nasional dan peningkatan produktivitas pertanian.
“Jadi pusat mendukung inovasi daerah yang memadukan pertanian dan pariwisata. Berkat itu, kinerja Banyuwangi melonjak. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) naik pesat, sekarang sudah Rp72 triliun. Lalu pendapatan per kapita melonjak jadi Rp45 juta per orang per tahun,” papar Anas.
Anas menambahkan, dari sisi pembangunan SDM, Kemenristekdikti mengembangkan Politeknik Negeri Banyuwangi dan Universitas Airlangga (Unair) kampus Banyuwangi. “Misalnya Politeknik Negeri, selain untuk SDM pariwisata dan pertanian, pemerintah pusat menyiapkannya untuk SDM yang mendukung industri kereta api berorientasi ekspor yang sedang dibangundi Banyuwangi. Jadi daya saing SDM di daerah bisa meningkat,” jelas Anas yang juga wakil ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (Apkasi).
(wib)