Peneliti UI Beri Pendampingan Kelompok UKM di Jeneponto

Rabu, 21 November 2018 - 18:27 WIB
Peneliti UI Beri Pendampingan...
Peneliti UI Beri Pendampingan Kelompok UKM di Jeneponto
A A A
JENEPONTO - Peneliti Universitas Indonesia (UI) memberikan pendampingan pada kelompok wanita usaha aktif pengolah hasil laut dan tambak di Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Pembinaan ini bertujuan untuk membentuk rintisan UKM yang mandiri dan dapat beroperasi secara berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga masing-masing pelaku usaha secara signifikan.

"Program ini membina empat kelompok usaha wanita di Kelurahan Pabiringa, yang masing-masing kelompok beranggotakan delapan hingga dua belas orang, dan menghasilkan keripik rumput laut, stik ikan bandeng, bandeng presto, serta kerupuk ikan," kata Rifelly Dewi Astuti, salah satu peneliti, Rabu (21/11/2018).

Pihaknya bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) yang dilakukan pada periode April-November 2018. Program ini juga menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jeneponto, serta pihak Kelurahan Pabiringa, untuk bersama-sama memaksimalkan usaha dari para kelompok wanita untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok dan keluarganya.

"Pembinaan dilakukan secara menyeluruh, dengan pertama-tama melakukan peningkatan kapasitas manajerial kelompok usaha melalui pelatihan dasar-dasar manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, serta edukasi mengenai alternatif produk olahan hasil laut dan prosedur perolehan PIRT dan sertifikasi halal," tukasnya.

Selain itu, bantuan alat produksi dan modal usaha juga diberikan, karena beberapa kelompok mengeluhkan peralatan produksi mereka yang sudah rusak dan harus diganti.

Kegiatan ini juga memberikan bantuan pendampingan bagi kelompok usaha untuk mengurus perizinan PIRT dari produk yang dihasilkan.

Sedangkan dari sisi produk, dilakukan pula uji organoleptik (uji sensori/uji indera) di Makassar untuk memberikan masukan perbaikan (rasa, tekstur, bau dan warna) produk, serta pembuatan merek dan perbaikan kemasan.

"Untuk menjamin keberlangsungan usaha, dilakukan pula penjajakan kerjasama dengan tiga restoran di kabupaten tetangga, yaitu Kabupaten Bantaeng yang akan menjadi salah satu alternatif tempat penjualan produk-produk yang dihasilkan oleh kelompok ini," kata dia.

Dengan pembinaan secara menyeluruh tersebut, diharapkan para kelompok usaha dapat berusaha secara mandiri dan berkesinambungan, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan keluarga dari tiap kelompok secara signifikan. Beberapa kelompok usaha wanita yang aktif mengolah hasil laut dan tambak ini ada di Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.

"Walaupun sudah aktif berproduksi, para kelompok usaha tersebut sebagian besar tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam berusaha, sehingga hasil yang mereka peroleh pun belum dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan," ungkapnya.

Kelompok-kelompok usaha ini masih berproduksi berdasarkan pesanan (tidak kontinyu), dengan kemasan sederhana, dan kebanyakan tidak memiliki merek dan izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga).

Sebagai akibatnya, produk yang dihasilkan memiliki daya jual yang rendah, dan pemasaran hanya dilakukan kepada tetangga sekitar, atau bila ada pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, ataupun Dinas Koperasi dan UKM setempat.

Selain itu, daya beli masyarakat yang relatif rendah serta budaya setempat yang terbiasa memasak makanan sendiri, bahkan untuk makanan ringan sekalipun, membuat kelompok-kelompok usaha ini kesulitan untuk memasarkan produknya.

"Oleh karena itu sangat dibutuhkan peran serta seluruh pihak (universitas, pihak swasta, dan pemerintah) untuk membantu kelompok-kelompok usaha tersebut, sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan dapat menembus toko ritel," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1027 seconds (0.1#10.140)