Harimau Masuk Ruko, Kemudian Menghilang
A
A
A
PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menjelaskan, pihaknya berhasil menembak bius harimau Sumatera yang bersembunyi di kolong ruko (rumah toko). Namun, tim kehilangan jejak harimau.
"Tim berhasil menembak sasaran yang masih di bawah kolong ruko. Saat itu tembak bius, harimau tidak tampak," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono Jumat (16/11/2018).
Namun petugas kesulitan mencari keberadaan harimau sebab lokasi kolong ruko yang sempit dan gelap menjadi kendala tim mencari satwa yang dilindungi tersebut.
Suharyono mengatakan, setelah ditembakan, bius akan bereaksi sekitar 30 menit. Setelah setengah jam, harimau tersebut akan tertidur selama 2 jam. "Tim baru mendapati harimau tersebut di dekat saluran air. Jadi obat biusnya sudah tidak berpengaruh lagi," imbuhnya.
Harimau Sumatera liar tersebut sudah terjebak di perkampungan Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Inhil, Riau pada 14 November 2018. Harimau tersebut diduga yang menerkam empat ekor sapi milik warga.
Sebelumnya warga Inhil juga dihebohkan penyerangan harimau bernama Bonita. Satwa ini menyerang tiga warga, dua di antaranya tewas. Penyerangan dikabarkan karena anak Bonita ditangkap pemburu.
Harimau Bonita sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke pusat rehabilitasi di Dhamasraya, Sumatera Barat. Rusaknya hutan tempat tinggal harimau diduga menjadi penyebab utama harimau masuk ke permukiman warga. Habitat harimau Sumatera telah dikuasai oleh perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik perusahaan kertas raksasa.
"Tim berhasil menembak sasaran yang masih di bawah kolong ruko. Saat itu tembak bius, harimau tidak tampak," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono Jumat (16/11/2018).
Namun petugas kesulitan mencari keberadaan harimau sebab lokasi kolong ruko yang sempit dan gelap menjadi kendala tim mencari satwa yang dilindungi tersebut.
Suharyono mengatakan, setelah ditembakan, bius akan bereaksi sekitar 30 menit. Setelah setengah jam, harimau tersebut akan tertidur selama 2 jam. "Tim baru mendapati harimau tersebut di dekat saluran air. Jadi obat biusnya sudah tidak berpengaruh lagi," imbuhnya.
Harimau Sumatera liar tersebut sudah terjebak di perkampungan Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Inhil, Riau pada 14 November 2018. Harimau tersebut diduga yang menerkam empat ekor sapi milik warga.
Sebelumnya warga Inhil juga dihebohkan penyerangan harimau bernama Bonita. Satwa ini menyerang tiga warga, dua di antaranya tewas. Penyerangan dikabarkan karena anak Bonita ditangkap pemburu.
Harimau Bonita sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke pusat rehabilitasi di Dhamasraya, Sumatera Barat. Rusaknya hutan tempat tinggal harimau diduga menjadi penyebab utama harimau masuk ke permukiman warga. Habitat harimau Sumatera telah dikuasai oleh perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik perusahaan kertas raksasa.
(wib)