Pemkot Malang Buka Pendidikan AI Gratis, Jadi Pilot Project Nasional

Kamis, 15 November 2018 - 20:30 WIB
Pemkot Malang Buka Pendidikan...
Pemkot Malang Buka Pendidikan AI Gratis, Jadi Pilot Project Nasional
A A A
MALANG - Satu lagi tantangan yang dilempar Wali Kota Malang Sutiaji. Kalau sebelumnya tantangan diberikan kepada ASN dalam forum lelang kinerja, kini tantangan diberikan kepada pemuda pemudi di Kota Malang. "Persisnya lebih pada opportunity (peluang). Karena Pemkot Malang digandeng Kementerian Koordinator Perekonomian RI, untuk memberikan pendidikan bidang AI (Artifisial Intelegence) gratis kepada pemuda pemudi yang memenuhi syarat, " ujar Sutiaji, yang getol mengeluarkan ide ide kreatif baru dalam menahkodai Kota Malang, Kamis (15/11/2018).

Menggandeng "Mainspring Technology" yang bermarkas di Singapura, Kemenko Perekonomian RI, memilih kota Malang sebagai pilot project program pendidikan tersebut.

Seperti dituturkan Asisten Deputi Moneter & Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro & Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Edi Pambudi, saat beraudiensi dengan Wali Kota Malang.

Alasan kenapa memilih Kota Malang mempertimbangkan potensi yang dimiliki kota ini, antara lain aset pendidikan yang dimiliki, atmosfer akademik yang kuat, aset generasi muda kreatifnya, ekonomi kreatif yang tumbuh pesat serta komitmen Pimpinan Daerah (Wali Kota Malang) yang kuat.

"Itu yang menjadi alasan kenapa kota Malang dipilih, dan saya percaya dari kota Malang, kemajuan teknologi bisa diharapkan untuk kemajuan bangsa," tegas Edi Pambudi.

Sementara Sutiaji menekankan, kerjasama ini merupakan peluang yang sangat besar bagi pelajar maupun generasi muda kota Malang.

"Terlebih peserta nantinya dibebaskan pembiayaan. Hanya diminta komitmen, serta disyaratkan aspek akademis nilai matematika minimal 90 serta hasil test IQ minimal 125, "tutur Pak Aji, demikian Wali Kota Malang akrab disapa.

Mengapa nilai matematika menjadi syarat penting, karena basic dari AI antara lain algoritma khusus yang itu ditopang oleh kemampuan matematis.

Menempuh masa pembelajaran minimal 10 hari, peserta akan diberikan portofolio, dengan jumlah peserta yang ditarget tidak lebih dari 20 peserta, yang merupakan angkatan pertama, dan akan diproyeksikan untuk dikanalkan (disalurkan dan ditempatkan) pada proyek yang lebih besar lagi.

"Ya karena kita tidak ingin main main, dan lebih kita tekankan portofolio daripada sekadar sertifikat atau pun ijazah, karena ke depan yang lebih diutamakan adalah portofolio, "imbuh Asdep Neraca Pembayaran RI, Edi Pambudi.

Pada pertemuan perwakilan Kemenko Ekonomi dengan Wali Kota Malang didampingi Sekkota Wasto, Director of Conten and Strategi Mainspring Technology Ratna Dewi, sedikit memberikan paparan tentang AI (Artificial Intelligence) kepada Tim Pemkot Malang.

Bagi Wali Kota Malang Sutiaji, pengajaran AI secara khusus akan menjadi energi penguat bagi pengembangan Malang yang smart.

"Dari 6 (enam) konsep atau tatanan Malang ke Depan atau the future of Malang, satu diantaranya adalah mewujudkan Malang 4.0, dan berbicara 4.0 satu diantaranya memerlukan penguasaan teknologi AI. Apalagi kita telah memasuki era e-service dalam segala bidang," Imbuh Wali Kota yang juga pernah menjadi seorang jurnalis tersebut.

Keyakinan orang nomor satu di kota Malang atas prospektif dari pendidikan AI, juga memperhatikan Kota Malang juga dikenal sebagai gudangnya game developers, animasi digital, dan programmers. "Ini akan menguatkan gerak langkah mewujudkan Malang Kota Kreatif," tandas Wali Kota Malang.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1447 seconds (0.1#10.140)