Dinkes Kediri Akhirnya Bantu Santri Lumpuh Usai Divaksin Rubella

Selasa, 06 November 2018 - 22:15 WIB
Dinkes Kediri Akhirnya Bantu Santri Lumpuh Usai Divaksin Rubella
Dinkes Kediri Akhirnya Bantu Santri Lumpuh Usai Divaksin Rubella
A A A
TULUNGAGUNG - Wildan (12), warga Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang diduga lumpuh paska divaksin Measless Rubella (MR) akhirnya mendapat bantuan pengobatan. Setelah melalui proses negosisasi yang alot, Dinas Kesehatan Kota Kediri akhirnya berjanji akan membantu.

"Alhamdulillah akhirnya dinas (Dinas Kesehatan Kota Kediri) bersedia membantu biaya pengobatan," kata Suyanto (58), ayah Wildan kepada SINDOnews, Selasa (6/11/2018).
Wildan dinyatakan mengidap Guillan Barre Syndrome (GBS). Syndrom yang berasal dari virus ganas itu menyerang sistem syaraf. Kedua kaki Wildan mendadak lumpuh. Hanya dalam hitungan jam, kaki siswa MTs Lirboyo dan sekaligus santri Ponpes Lirboyo Kediri itu, lemas. Yang menjadi persoalan, kelumpuhan terjadi seusai mengikuti vaksinasi massal (MR) di sekolah.

Sementara dengan kesediaan Dinkes Kota Kediri membantu (biaya) hingga sembuh, Suyanto merasa lega. Sebab untuk sekali cuci darah di RSU Syaiful Anwar Malang, guru SD Negeri di Ngunut itu harus merogoh kocek Rp25 juta. "Cuci darah baru dilakukan dua kali. Masih kurang tiga kali lagi," katanya.

Total biaya yang harus dikeluarkan Suyanto Rp120 juta. Sementara biaya yang dicover BPJS untuk pemulihan dari virus syndrom GBS hanya Rp17 juta. "Tanpa ada bantuan dana saya tidak mampu membiayainya," katanya. (Baca Juga: Santri Ponpes Lirboyo Lumpuh Kaki Setelah Divaksin Rubella
Bagaimana kondisi Wildan saat ini? Menurut Suyanto belum ada perubahan signifikan. Wildan yang ditunggui Anis Riyanti, ibunya hanya merasakan lebih enak usai cuci darah. Namun kedua kakinya masih lemas. Untuk mengangkat satu kaki saja, siswa kelas 1 Mts itu masih bergantung pada bantuan tangan. "Untuk bersila saja tidak bisa," tuturnya sedih.

Setiap bercerita bagaimana kronologis sakit anak bungsunya, Suyanto selalu menangis. Bocah yang hobi main layang layang itu kini tidak berdaya. Hatinya semakin sedih setiap teman Wildan yang membesuk pamit pulang. "Sebab setiap temannya pamit pulang, Wildan selalu menangis," paparnya.

Dengan bantuan Dinas Kesehatan Kota Kediri, Suyanto berharap besar anaknya bisa sembuh seperti sedia kala. Informasi yang dihimpun, Suyanto, hari ini bertemu Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Kediri. Hanya pihak dinkes Kota Kediri belum bisa dikonfirmasi.

Seperti diberitakan, Wildan, siswa MTs dan sekaligus santri Ponpes Lirboyo Kediri mengalami lumpuh kaki usai divaksin rubella. Vaksinasi massal itu digelar di sekolah. Wildan sempat dirawat tiga hari di RSUD dr Iskak Tulungagung. Setelah diuji lab dan diketahui terserang syndrom GBS, Wildan dirujuk ke RSU Syaiful Anwar Malang. Terhitung hingga hari ini Wildan diopname selama 9 hari.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7319 seconds (0.1#10.140)