Pascagempa Mamasa, Sejumlah Bangunan Retak dan Warga Masih Mengungsi
A
A
A
MAMASA - Gempa yang mengguncang Mamasa sejak Sabtu hingga Minggu sebanyak tujuh kali mengakibatkan sejumlah bangunan rumah tembok mengalami retak. Gempa utama berkekuatan 4,9 Skala Richter (SR) yang terjadi pukul 15.44 WIB, Sabtu sore kemudian disusul gempa 4 SR beberapa kali.
Gempa tipe tektonik itu diakibatkan adanya pergeseran lempengan dengan pusat berada pada koordinat 2.93 Lintang Selatan - 119.44 Bujur Timur atau 12 kilometer sebelah tenggara Mamasa pada kedalaman 10 km.
Akibat gempa tersebut sejumlah warga panik bahkan hingga kini sejumlah warga masih memilih mengungsi dan meninggalkan rumah mereka karena takut.
Rumah Sarlis salah satu warga Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa mengalami retakan pada bagian dapur dengan lebar retakan rumah tembok miliknya sekitar 5 milimeter untuk 8 titik retakan mulai dari bagian dalam hingga ke bagian luar rumah.
Sarlis mengatakan, sekitar pukul 18.00 Wita Sabtu sore getaran gempa sangat besar dirasakan warga Mamasa termasuk di Desa Lambanan sehingga mengakibatkan retakan tembok rumah miliknya.
Berdasarkan informasi dari pihak BPBD Mamasa selain rumah, bangunan sekolah seperti gedung SDN 002 dan 001 Mamasa dan Kantor Gabungan Dinas Mamasa juga mengalami retak.
Untuk saat ini tak ada korban jiwa akibat gempa tersebut namun sejumlah warga mendirikan tenda darurat di halaman rumah mereka sebagai tempat tinggal sementara. Warga mengaku masih trauma dengan gempa serta gempa susulan yang masih sering dirasakan.
Bahkan sejak Senin dini hari sejumlah warga memilih untuk mengungsi ketempat aman lantaran takut tertimpa bangunan rumah mereka.
Gempa tipe tektonik itu diakibatkan adanya pergeseran lempengan dengan pusat berada pada koordinat 2.93 Lintang Selatan - 119.44 Bujur Timur atau 12 kilometer sebelah tenggara Mamasa pada kedalaman 10 km.
Akibat gempa tersebut sejumlah warga panik bahkan hingga kini sejumlah warga masih memilih mengungsi dan meninggalkan rumah mereka karena takut.
Rumah Sarlis salah satu warga Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa mengalami retakan pada bagian dapur dengan lebar retakan rumah tembok miliknya sekitar 5 milimeter untuk 8 titik retakan mulai dari bagian dalam hingga ke bagian luar rumah.
Sarlis mengatakan, sekitar pukul 18.00 Wita Sabtu sore getaran gempa sangat besar dirasakan warga Mamasa termasuk di Desa Lambanan sehingga mengakibatkan retakan tembok rumah miliknya.
Berdasarkan informasi dari pihak BPBD Mamasa selain rumah, bangunan sekolah seperti gedung SDN 002 dan 001 Mamasa dan Kantor Gabungan Dinas Mamasa juga mengalami retak.
Untuk saat ini tak ada korban jiwa akibat gempa tersebut namun sejumlah warga mendirikan tenda darurat di halaman rumah mereka sebagai tempat tinggal sementara. Warga mengaku masih trauma dengan gempa serta gempa susulan yang masih sering dirasakan.
Bahkan sejak Senin dini hari sejumlah warga memilih untuk mengungsi ketempat aman lantaran takut tertimpa bangunan rumah mereka.
(sms)