Tak Kuat Mengurus Ibu Sakit, Santriwati di Merangin Tewas Gantung Diri
A
A
A
MERANGIN - RA, seorang santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Depati Agung, Dusun Pendung, Desa Rantau Macang, Kecamatan Muara Siau, Kabupaten Merangin, Jambi ditemukan tewas tergantung di kamar dengan menggunakan kain. Gadis remaja berumur 16 tahun tersebut diduga tidak kuat mengurusi ibunya yang sedang sakit.
Tubuh RA pertama kali ditemukan menggantung oleh kakaknya, IK (18) di kamar rumahnya di Dusun Pendung, Desa Rantau Macang. IK lalu yang kaget langsung memberitahukan kejadian tersebut ke orang tua dan warga. Orang-orang pun mendatangi lokasi kejadian dan menurunkan tubuh RA dari gantungannya.
Aparat kepolisian Polsek Muara Siau yang mendapatkan informasi ada warga yang tewas tergantung juga langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Hasilnya diketahui korban murni gantung diri.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, semasa hidupnya, RA mengurusi ibunya yang sedang sakit dan dua adiknya. Diduga lantaran tak kuat dengan kehidupan yang dijalaninya, gadis remaja itu nekat gantung diri.
"Korban ditemukan sudah tewas tergantung menggunakan selembar kain di dalam kamar oleh kakak kandungnya. Ini murni korban gantung diri. Karena pihak keluarga tidak mau dilakukan visum, maka kita membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut kasus ini di kemudian hari," kata Kapolsek Muara Siau Iptu Hitler Sinaga, Rabu (31/10/2018).
Dari hasil penyelidikan di lapangan, RA nekat mengakhiri diri karena depresi melihat ibunya tak kunjung sehat. Ditambah ia juga harus merawat kedua adiknya setiap hari.
"Untuk jasad korban sudah dikebumikan oleh pihak keluarga di Dusun Sepandung, Desa Rantau Mancang. Barang bukti berupa kain untuk gantung diri sudah kita bawa ke Polsek Muara Siau," katanya.
Tubuh RA pertama kali ditemukan menggantung oleh kakaknya, IK (18) di kamar rumahnya di Dusun Pendung, Desa Rantau Macang. IK lalu yang kaget langsung memberitahukan kejadian tersebut ke orang tua dan warga. Orang-orang pun mendatangi lokasi kejadian dan menurunkan tubuh RA dari gantungannya.
Aparat kepolisian Polsek Muara Siau yang mendapatkan informasi ada warga yang tewas tergantung juga langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Hasilnya diketahui korban murni gantung diri.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, semasa hidupnya, RA mengurusi ibunya yang sedang sakit dan dua adiknya. Diduga lantaran tak kuat dengan kehidupan yang dijalaninya, gadis remaja itu nekat gantung diri.
"Korban ditemukan sudah tewas tergantung menggunakan selembar kain di dalam kamar oleh kakak kandungnya. Ini murni korban gantung diri. Karena pihak keluarga tidak mau dilakukan visum, maka kita membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut kasus ini di kemudian hari," kata Kapolsek Muara Siau Iptu Hitler Sinaga, Rabu (31/10/2018).
Dari hasil penyelidikan di lapangan, RA nekat mengakhiri diri karena depresi melihat ibunya tak kunjung sehat. Ditambah ia juga harus merawat kedua adiknya setiap hari.
"Untuk jasad korban sudah dikebumikan oleh pihak keluarga di Dusun Sepandung, Desa Rantau Mancang. Barang bukti berupa kain untuk gantung diri sudah kita bawa ke Polsek Muara Siau," katanya.
(amm)