Pembebasan Tarif Tol Suramadu Tekan Angka Kriminalitas di Madura

Selasa, 30 Oktober 2018 - 10:29 WIB
Pembebasan Tarif Tol...
Pembebasan Tarif Tol Suramadu Tekan Angka Kriminalitas di Madura
A A A
SURABAYA - Ikatan Keluarga Madura (Ikama) meyakini, pembebasan tarif tol jembatan Surabaya- Madura (Suramadu) mampu menekan angka kriminalitas di Madura. Tingginya angka kriminalitas di Pulau Garam tersebut akibat banyak warga yang masih terkungkung dalam kemiskinan.

Ketua Umum Ikama, M Rawi mengatakan, kurangnya lapangan pekerjaan di pulau yang memiliki empat kabupaten ini mendorong warganya bertindak nekad. Yakni melakukan tindak kejahatan, baik itu pencurian, perampasan, dan juga tindak kejahatan lainnya. Bahkan, sempat dikabarkan ada Bangkalan ada salah satu warung yang secara khusus berjualan narkoba.

"Kami tentu sangat prihatin dengan masalah kriminalitas di Madura. Kami harap dengan pembebasan tarif tol jembatan Suramadu, ekonomi Madura meningkat dan banyak yang terserap dalam lapangan kerja," katanya, Selasa (30/10/2018).

Jika sudah terakses pekerjaan, lanjut dia, maka tentu saja tingkat kriminalitas di Madura bakal turut. Untuk itu, pihaknya ingin agar warga Madura siap untuk menyambut pembangunan di pulau ini. Dirinya akan mengajak sejumlah relasi, khususnya yang ada di Jakarta untuk berinvestasi di Madura.

Dia juga tak segan membantu agar ada kemudahan berinvestasi. Ini karena nanti yang diuntungkan adalah masyarakat Madura sendiri. "Pendapatan perkapita warga Madura itu paling rendah di banding daerah-daerah lain di Jatim. Maka kami harapkan ke depan dengan dijadikannya jembatan Suramadu sebagai jembatan non tol, Madura bisa lebih maju. Ini sejarah baru bagi warga Madura bisa merasakan masuk tol tanpa bayar," tandasnya.

Sementara itu, Dewan Pembina Relawan Jokowi-KH Ma'ruf Amin (RJM), Saiful Ma'arif mengatakan, saat ini salah satu tantangan yang dihadapi Madura adalah soal sumber daya manusia. Diketahui, hampir 50% lebih warga Madura hanya lulusan SD. Sehingga, perlu ada percepatan kualitas SDM ini. Salah satunya adalah dengan memperkuat kemampuan warga Madura dalam bidang ketrampilan. Khususnya bahasa Inggris.

"Kami sudah bertemu dengan kepala daerah Bangkalan dan juga Pamekasan agar membangun pendidikan berbasis bahasa Inggris. Sejumlah universitas di Madura (Universitas Trunojoyo dan Universitas Madura) juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM warga Madura," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1325 seconds (0.1#10.140)