Geger! Warga Temukan Kerangka Manusia Dicor Dalam Drum
A
A
A
SUKOHARJO - Warga yang tinggal di kawasan jembatan Sungai Bengawan Solo di Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mendadakan gempar. Pasalnya, mereka menemukan kerangka yang diduga kuat mayat manusia dicor di dalam drum, Jumat (26/10/2018).
Penemuan kerangka yang dicor semen pertama kali oleh Muji Agung (35), warga Parangjoro, Grogol, Sukoharjo dan Ariyanto (33), warga Kadokan, Grogol, Sukoharjo.
Saat itu, keduanya tengah mencari rongsokan di bawah jembatan sungai sekitar pukul 14.00 WIB. Kala itu, mereka melihat drum di sungai dan ingin mengambilnya.
Namun karena berat, drum lalu dibuka menggunakan betel. Setelah terbuka, mereka kaget karena di dalam drum terlihat sesuatu yang diduga adalah kerangka manusia. "Perkiraan kami itu (kerangka) sudah lama, ditemukan di tepi sungai ketika debit air turun," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi saat dikonfirmasi Sindonews.
Setelah mendapatkan laporan, Polisi meminta bantuan tim SAR untuk mengangkat dan setelah dibuka isinya kerangka yang dicor semen. Pihaknya belum dapat memastikan apakah kerangka itu merupakan korban pembunuhan.
Namun dilihat dari keadaannya, diduga ada unsur kesengajaan dan mati secara tidak wajar. Ada dua kemungkinan korban setelah mati baru dimasukkan ke dalam drum dan dicor atau, kemungkinan lain dimasukkan dalam keadaan hidup lalu dicor.
Hal itu sangat tidak wajar karena manusia meninggal biasanya dimakamkan. "Tidak menutup kemungkinan semua dugaan kami asumsikan," tandasnya.
Terkait peristiwa itu, Polisi akan menelusuri di sekitar lokasi terkait adanya masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya. Korban sendiri belum bisa terindentifikasi karena wujudnya telah menjadi kerangka.
Selain itu, Polisi juga tidak menemukan identitas apa pun. Dari pakaian yang ada juga tidak ditemukan identitas lainnya yang melekat di kerangka. "Nanti akan kami sisir di sekitar lokasi dan jarak beberapa kilometer mengikuti aliran sungainya," sebutnya.
Untuk mengetahui berapa lama korban telah meninggal dunia, Polisi menunggu hasil dari tim forensik. "Dengan kondisi seperti itu, sudah berapa lama kerangka ditanam, tentunya ilmu foreksi kedokteran yang mengetahui," pungkasnya.
Sembari menunggu hasil forensik, POlres Sukoharjo akan mencari berita kehilangan orang di sekitar lokasi dan aliran sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut. Kerangka itu saat ini telah dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo untuk diotopsi. Kapolsek Grogol AKP Dani Herlambang mengatakan, kerangka dapat dikeluarkan dari drum sekitar pukul 16.30 WIB lalu.
Penemuan kerangka yang dicor semen pertama kali oleh Muji Agung (35), warga Parangjoro, Grogol, Sukoharjo dan Ariyanto (33), warga Kadokan, Grogol, Sukoharjo.
Saat itu, keduanya tengah mencari rongsokan di bawah jembatan sungai sekitar pukul 14.00 WIB. Kala itu, mereka melihat drum di sungai dan ingin mengambilnya.
Namun karena berat, drum lalu dibuka menggunakan betel. Setelah terbuka, mereka kaget karena di dalam drum terlihat sesuatu yang diduga adalah kerangka manusia. "Perkiraan kami itu (kerangka) sudah lama, ditemukan di tepi sungai ketika debit air turun," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi saat dikonfirmasi Sindonews.
Setelah mendapatkan laporan, Polisi meminta bantuan tim SAR untuk mengangkat dan setelah dibuka isinya kerangka yang dicor semen. Pihaknya belum dapat memastikan apakah kerangka itu merupakan korban pembunuhan.
Namun dilihat dari keadaannya, diduga ada unsur kesengajaan dan mati secara tidak wajar. Ada dua kemungkinan korban setelah mati baru dimasukkan ke dalam drum dan dicor atau, kemungkinan lain dimasukkan dalam keadaan hidup lalu dicor.
Hal itu sangat tidak wajar karena manusia meninggal biasanya dimakamkan. "Tidak menutup kemungkinan semua dugaan kami asumsikan," tandasnya.
Terkait peristiwa itu, Polisi akan menelusuri di sekitar lokasi terkait adanya masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya. Korban sendiri belum bisa terindentifikasi karena wujudnya telah menjadi kerangka.
Selain itu, Polisi juga tidak menemukan identitas apa pun. Dari pakaian yang ada juga tidak ditemukan identitas lainnya yang melekat di kerangka. "Nanti akan kami sisir di sekitar lokasi dan jarak beberapa kilometer mengikuti aliran sungainya," sebutnya.
Untuk mengetahui berapa lama korban telah meninggal dunia, Polisi menunggu hasil dari tim forensik. "Dengan kondisi seperti itu, sudah berapa lama kerangka ditanam, tentunya ilmu foreksi kedokteran yang mengetahui," pungkasnya.
Sembari menunggu hasil forensik, POlres Sukoharjo akan mencari berita kehilangan orang di sekitar lokasi dan aliran sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut. Kerangka itu saat ini telah dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo untuk diotopsi. Kapolsek Grogol AKP Dani Herlambang mengatakan, kerangka dapat dikeluarkan dari drum sekitar pukul 16.30 WIB lalu.
(nag)