Wali Kota Salatiga Ajak Caleg Perempuan Melek Politik

Kamis, 25 Oktober 2018 - 21:30 WIB
Wali Kota Salatiga Ajak Caleg Perempuan Melek Politik
Wali Kota Salatiga Ajak Caleg Perempuan Melek Politik
A A A
SALATIGA - Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Kota Salatiga, Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menggelar pendidikan politik bagi kader perempuan Salatiga pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Kamis (25/10/2018). Kegiatan yang digelar di Ruang Kaloka Kantor Setda Kota Salatiga dibuka oleh Wali Kota Yuliyanto.

Pendidikan politik ini bertujuan untuk memberikan pemahaman berpolitik bagi kader perempuan dalam menghadapi tahun politik 2019 mendatang. Hal ini penting agar peran perempuan bisa semakin baik di kancah politik.

"Ini merupakan program dari KPI Kota Salatiga guna mengajak calon legislatif perempuan untuk melek politik. Saya lihat di kota ini perempuannya luar biasa sekali. Hal ini terlihat dari beberapa kali kegiatan sejenis banyak dihadiri oleh perempuan," kata Wali Kota Salatiga Yuliyanto dalam sambutannya.

Yuliyanto menyatakan, peran perempuan tidak hanya di dalam rumah tangga. Mereka juga bisa berperan aktif dalam pemerintahan maupun bidang lain. "Kaum perempuan bisa berkontribusi terhadap kemajuan dan kehidupan bermasyarakat melalui jalan berpolitik," ucapnya.

Lebih juah Yuliyanto berharap, pada tahun politik mendatang, para caleg yang notabene adalah pilihan rakyat, memang terpilih dan mampu mengedepankan aspirasi dari masyarakat. "Mudah-mudahan dapat dipilih calon pemimpin yang amanah dan berguna bagi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Sekjen KPI Nasional Dian Kartika mengatakan, kegiatan ini merupakan pendidikan bagi pemilih atau pembekalan bagi caleg perempuan yang akan berlaga dalam pesta demokrasi yang akan digelar pada 17 April 2019. "Kota Salatiga termasuk daerah yang representasi politik perempuannya cukup tinggi. Ini terlihat ada 6 anggota DPRD dari jumlah total 25 anggota di legislatif," katanya.

Di Salatiga jumlah pemilih perempuan lebih banyak daripada laki-laki, yakni sekitar 68.500 pemilih perempuan. Sedangkan pemilih laki-laki jumlahnya sekitar 64.500 jiwa. "Dari data tersebut berarti pemilih perempuan memiliki peranan cukup besar dalam memilih. Sehingga caleg perempuan juga akan lebih besar peluangnya," ujarnya.

Dia mengungkapkan, jumlah caleg perempuan tercatat mencapai lebih dari 30%. Dari jumlah total sebanyak 222 caleg, sebanyak 101 caleg di antaranya adalah perempuan. "Jadi peluang caleg perempuan menduduki kursi DPRD cukup tinggi. Yang paling penting adalah apa yang akan diperjuangkan oleh caleg perempuan bila dirinya terpilih. Apakah suara dari masyarakat bisa terakomodir semua? Ini yang harus menjadi perhatian bersama," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3743 seconds (0.1#10.140)