Dapat Bisikan Ghaib, Siswa di Kota Blitar Coba Terjun dari Jembatan
A
A
A
SN (18) seorang siswa SMA Negeri 01 Kota Blitar berniat menyudahi hidup dengan cara terjun dari atas Jembatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Saat bocah kelas XII ini ancang ancang meloncat ke Sungai Brantas dari ketinggian 25 meter, seorang petugas kepolisian melihat. SN sontak disergap sekaligus dipaksa menggagalkan niatnya. “Beruntung saat itu ada petugas lalu lintas yang melihat,“ ujar Kapolsek Lodoyo Barat AKP Sapto Rahmadi, Selasa (23/10.2018).
Sebelum insiden percobaan bunuh diri dilakukan SN diketahui terlihat duduk sendiri di sisi barat jembatan. Posisinya menghadap ke Sungai Brantas, siap siap menceburkan diri. Melihat itu petugas dan beberapa warga langsung berupaya membujuk. Untuk membuyarkan niat bunuh dirinya, SN terus diajak ngobrol. Namun yang bersangkutan tidak menggubris. Melihat itu petugas langsung mengambil tindakan penyergapan.
Proses penyelamatan sempat berlangsung alot. Sebab bocah ABG itu meronta dan melawan. Oleh petugas langsung dibawa ke mapolsek sebelum akhirnya diantarkan pulang ke rumah keluarganya di Kelurahan Rembang, Kota Blitar. Ali Imron, wali kelas SN di SMA Negeri 01 mengatakan SN kerap tidak masuk kelas dengan alasan sakit. Suatu ketika SN juga pernah curhat sering mendapat bisikan ghaib yang memintanya bunuh diri.
“Akhir akhir ini yang bersangkutan jarang masuk. Dia pernah cerita kurang perhatian orang tua. Kemudian juga pernah cerita sering mendapat bisikan ghaib yang memintanya mengakhiri hidup," tuturnya. Selama ini SN bertempat tinggal bersama pamannya di Kelurahan Rembang, Kota Blitar. Orang tua SN berada di Desa Garum, Kabupaten Blitar. Saat insiden percobaan bunuh diri berlangsung, kabarnya orang tua SN sedang dalam perjalanan dari luar kota.
Imron berjanji akan segera menemui orangtua SN. Selama masa pemulihan ini, pihak sekolah dan teman-teman dekat SN akan memberi pendampingan.
“Kami belum tahu akar permasalahan sebenarnya. Namun kedepan sekolahan akan memberikan pendampingan kepada yang bersangkutan,“ pungkasnya.
Sebelum insiden percobaan bunuh diri dilakukan SN diketahui terlihat duduk sendiri di sisi barat jembatan. Posisinya menghadap ke Sungai Brantas, siap siap menceburkan diri. Melihat itu petugas dan beberapa warga langsung berupaya membujuk. Untuk membuyarkan niat bunuh dirinya, SN terus diajak ngobrol. Namun yang bersangkutan tidak menggubris. Melihat itu petugas langsung mengambil tindakan penyergapan.
Proses penyelamatan sempat berlangsung alot. Sebab bocah ABG itu meronta dan melawan. Oleh petugas langsung dibawa ke mapolsek sebelum akhirnya diantarkan pulang ke rumah keluarganya di Kelurahan Rembang, Kota Blitar. Ali Imron, wali kelas SN di SMA Negeri 01 mengatakan SN kerap tidak masuk kelas dengan alasan sakit. Suatu ketika SN juga pernah curhat sering mendapat bisikan ghaib yang memintanya bunuh diri.
“Akhir akhir ini yang bersangkutan jarang masuk. Dia pernah cerita kurang perhatian orang tua. Kemudian juga pernah cerita sering mendapat bisikan ghaib yang memintanya mengakhiri hidup," tuturnya. Selama ini SN bertempat tinggal bersama pamannya di Kelurahan Rembang, Kota Blitar. Orang tua SN berada di Desa Garum, Kabupaten Blitar. Saat insiden percobaan bunuh diri berlangsung, kabarnya orang tua SN sedang dalam perjalanan dari luar kota.
Imron berjanji akan segera menemui orangtua SN. Selama masa pemulihan ini, pihak sekolah dan teman-teman dekat SN akan memberi pendampingan.
“Kami belum tahu akar permasalahan sebenarnya. Namun kedepan sekolahan akan memberikan pendampingan kepada yang bersangkutan,“ pungkasnya.
(sms)