Imunisasi MR di Kobar Diperpanjang Hingga Akhir Oktober 2018

Senin, 22 Oktober 2018 - 12:27 WIB
Imunisasi MR di Kobar...
Imunisasi MR di Kobar Diperpanjang Hingga Akhir Oktober 2018
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Imunisasi Measles Rubella (MR) di tingkat Puskesmas masih terus dilaksanakan sejak pencanangannya pada 5 Agustus 2018 lalu oleh Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah. Program imunisasi MR ini diperpanjang hingga akhir Oktober 2018.

Imunisasi MR merupakan upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella secara cepat, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Imunisasi MR diberikan pada anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun, dan masuk dalam jadwal imunisasi rutin.

Salah satu contohnya, Posyandu Gading Putih, Desa Pandu Sanjaya, Kecamatan Pangkalan Lada yang melaksanakan program imunisasi MR pada Selasa, 17 Oktober lalu. Terlihat antusias warga Pandu Senjaya khususnya orangtua yang memiliki bayi cukup tinggi untuk mengunjungi Posyandu tersebut. Tercatat 38 balita diimunisasi pada hari itu.

“Bu Bidan, ini anak saya sekarang demam setelah 2 hari diimunisasi MR?” tanya ibu dari Syifa, balita yang setelah dicek dari data puskesmas memang benar telah diimunisasi MR.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata balita tersebut demam bukan karena imunisasi, tetapi karena penyebab lain yang dikenal dengan istilah febris, menurut Bidan Evi menanggapi pertanyaan orangtua Syifa.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Pengelola Program Imunisasi Puskesmas Pandu Senjaya, Della Yuni Astriga, efek samping imunisasi MR ini biasanya tidak terjadi, sehingga masyarakat tidak perlu terlalu takut atau kawatir.

“Sebelum diberikan imunisasi, petugas akan memastikan terlebih dahulu bahwa bayi/balita yang akan diimunisasi tidak sedang sakit, seperti demam, batuk, pilek dan diare. Setelah dilakukan penyuntikan imunisasi MR pun, petugas masih standbye di Posyandu kurang lebih 30 menit untuk memastikan tidak terjadi kasus reaksi anafilaktik (gatal pada kulit),” ujar Della.

Penyakit campak dan rubella tidak dapat diobati. Pengobatan yang diberikan kepada penderita hanya bersifat suportif. Tetapi kedua penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi.

Diharapkan bagi orangtua yang memiliki bayi/balita berumur 9 bulan sampai dengan kurang dari 5 tahun untuk segera mengunjungi Posyandu terdekat. Bagi orangtua yang balitanya belum mendapatkan imunisasi MR dapat mengikuti imunisasi susulan di Puskesmas terdekat.
(sms)
Berita Terkait
Kodim 1014 Pangkalan...
Kodim 1014 Pangkalan Bun Bantu APD ke Pemkab Kotawaringin Barat
Jadi Tersangka Korupsi...
Jadi Tersangka Korupsi Dana Pemkab Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar Langsung Ditahan
DPRD Kotawaringin Barat...
DPRD Kotawaringin Barat Apresiasi Pemkab Atas Raihan Opini WTP ke-9 Kali
Ratusan Anak Didik LPP...
Ratusan Anak Didik LPP Enter Pangkalan Bun Ikuti Ujian Sertifikasi Profesi BNSP
Idul Adha, PT KPC Salurkan...
Idul Adha, PT KPC Salurkan 9 Sapi dan 7 Kambing di Kobar dan Lamandau
Mandi di Sungai Arut...
Mandi di Sungai Arut Habis Lebaran, Karyawan Tenggelam dan Belum Ditemukan
Berita Terkini
Jembatan di Kolaka Utara...
Jembatan di Kolaka Utara Ambruk Diterjang Arus, 115 KK di Desa Pasampang Terisolasi
1 jam yang lalu
Mengenal Masjid Tertua...
Mengenal Masjid Tertua Bojonegoro Warisan Kerajaan Mataram di Tepi Sungai Bengawan Solo
3 jam yang lalu
Macet Lebih 1 Km Kendaraan...
Macet Lebih 1 Km Kendaraan Wisatawan di Jalur Ciwandan Cilegon Menuju Anyer-Carita
3 jam yang lalu
Kisah Kiai Betok, Pusaka...
Kisah Kiai Betok, Pusaka Sakti Kerajaan Demak yang Tewaskan Pembunuh Bayaran
4 jam yang lalu
Arus Balik di Tol Cipali...
Arus Balik di Tol Cipali Meningkat, Volume Kendaraan ke Jakarta Melonjak 91 Persen
4 jam yang lalu
Arus Balik di Tol MBZ...
Arus Balik di Tol MBZ dan Jakarta-Cikampek Ramai Lancar di Hari Ke-3 Lebaran
4 jam yang lalu
Infografis
Danau Laguna Verde,...
Danau Laguna Verde, Danau Paling Beracun di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved