Kisah Prajurit TNI yang Mengajar Mengaji di TPA
A
A
A
SRAGEN - Dukuh Segagan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen sejak Senin lalu 15 Oktober 2018 setelah pembukaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) mendadak menjadi ramai oleh pasukan berbaju loreng. Para tentara itu sedang melaksanakan program TMMD Reg ke 103 tahun 2018. Kebetulan Desa Sukorejo terpilih mendapatkan program pembangunan yang bernilai miliaran rupiah.
Para tentara dan warga masyarakat bekerja dari pagi sampai sore hari, namun hari ini terpaksa sebelum Ashar dihentikan karena material yang telat pengirimannya.
Kesempatan tersebut digunakan Serka Abdul Salam anggota Kodim 0725/Sragen untuk beristirahat sambil menunggu datangnya waktu Salat Ashar di Musala Al Falaq Ds Segagan selesai salat Serka Abdul salam melihat beberapa anak kecil datang ke musala untuk mengaji.
Setelah dialog dengan salah satu anak anak ternyata guru ngajinya belum datang. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Serka Abdul Salam untuk mengajak anak anak tersebut masuk kedalam musala untuk diajar mengaji oleh Serka Abdul Salam.
Mula mula anak tersebut agak takut karena melihat tentara berpakaian loreng mengajak ngobrol dan bahkan menawarkan diri untuk mengajari mengaji.
Serka Abdul salam mengajari mereka mengaji sembari menunggu guru ngajinya yakni Mbak Ismi datang. Salah satu anak bernama Sekar mengakui takut ketika disapa oleh Serka Abdul salam.
“Kulo Wedi pak tentara tanglet arep ngopo nduk? Trus kulo jawab Bade ngaji pak, Rene tak ajari ngaji,” kata Sekar dengan polos. Serka Abdul salam mengatakan bahwa dalam Islam ada perintah untuk menyampaikan ilmu meski hanya seayat.
Para tentara dan warga masyarakat bekerja dari pagi sampai sore hari, namun hari ini terpaksa sebelum Ashar dihentikan karena material yang telat pengirimannya.
Kesempatan tersebut digunakan Serka Abdul Salam anggota Kodim 0725/Sragen untuk beristirahat sambil menunggu datangnya waktu Salat Ashar di Musala Al Falaq Ds Segagan selesai salat Serka Abdul salam melihat beberapa anak kecil datang ke musala untuk mengaji.
Setelah dialog dengan salah satu anak anak ternyata guru ngajinya belum datang. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Serka Abdul Salam untuk mengajak anak anak tersebut masuk kedalam musala untuk diajar mengaji oleh Serka Abdul Salam.
Mula mula anak tersebut agak takut karena melihat tentara berpakaian loreng mengajak ngobrol dan bahkan menawarkan diri untuk mengajari mengaji.
Serka Abdul salam mengajari mereka mengaji sembari menunggu guru ngajinya yakni Mbak Ismi datang. Salah satu anak bernama Sekar mengakui takut ketika disapa oleh Serka Abdul salam.
“Kulo Wedi pak tentara tanglet arep ngopo nduk? Trus kulo jawab Bade ngaji pak, Rene tak ajari ngaji,” kata Sekar dengan polos. Serka Abdul salam mengatakan bahwa dalam Islam ada perintah untuk menyampaikan ilmu meski hanya seayat.
(sms)