Warga Kobar Apresiasi Lagu Rindu Kampung Seko ala RKS Project
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Dalam setahun terakhir ini, lagu yang mengangkat budaya Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng berjudul 'Rindu Kampung Seko' ala RKS Project mendadak menjadi buah bibir warga. Lagu yang sebagian besar liriknya menggunakan logat bahasa Kotawaringin atau bahasa sehari-hari masyarakat Pangkalan Bun ini menjadi lagu wajib untuk didengar.
Rindu Kampung Seko sendiri artinya adalah Rindu dengan Kampung Halaman. Untuk melebarkan sayap di blantika musik Tanah Air, Minggu (14/10/2018) malam, grup band yang personelnya asli warga Kobar ini melaunching Video Klip dan Short Movie “Rindu Kampung Seko” di sebuah kafe di Pangkalan Bun.
Turut hadir sejumlah pejabat daerah mulai dari anggota DPD utusan Kalteng yang juga warga Kobar, Muhammad Rakhman Ebol, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), perwakilan Dinas Pariwisata dan sejumlah masyarakat Pangkalan Bun.
Anggota DPD M Rakhman Ebol mengatakan, lagu Rindu Kampung Seko dalam satu tahun terakhir sudah melekat di telinga warga Kobar. Liriknya menceritakan terkait keanekaragaman yang dimiliki Kotawaringin Barat.“Pertama saya melihat bahwa RKS Project dengan lagu Rindu Kampung Seko nya membuat lagu yang sungguh baik karena menceritakan dan mengenalkan Kabupaten Kobar. Inilah karya nyata anak-anak Kobar. Mendengar lirik lagu yang mereka buat membuat saya terkesan,” ujar Senator muda asal Kobar ini.
Grup Band RKS Project sendiri personelnya berjumlah 11 orang yang semuanya warga Kobar. Mereka ada yang bekerja dan kuliah di Pulau Jawa dan dipertemukan untuk karya musik yang membanggakan. 11 personel di antaranya, Rahmat, Hendra, Raja, Deka, Ibnu, Fajar, Aas, Enda, Erwin, Anjar dan Nando.
Salah satu vokalis RKS, Ibnu mengatakan, RKS Project terbentuk awal Agustus 2017. Saat itu para personel RKS melihat di Kobar minim sekali lagu daerah. “Itu menjadi motivasi saya membuat lagu ini bersama kawan-kawan. Di Kobar orang-orangnya banyak berpotensi di luar Kalimantan. Dalam lagu ini menceritakan, meski kita ada yang kuliah atau kerja di Jawa pada suatu saat pasti kembali ke Kobar,” katanya.
Sementara, perwakilan dari Dinas Pariwisata Kobar, Richardo P Siregar mengatakan, karya lagu anak Kobar ini patut diapresiasi. Liriknya banyak mengangkat potensi daerah. “Dalam liriknya menyebut nama-nama kampung di Pangkalan Bun. Kemudian menyebut makanan khas Kobar dan Wisata Sungai Arut dan Tanjung Puting yang sudah bertaraf internasional. Ini bisa menjadi lagu andalan bagi Kabupaten Berjuluk Marunting Batu Aji,” ujarnya.
Lirik “Rindu Kampung Seko”
Dari lahir, tembuni tetanam disini amUma bapak, sepupu menyadi dibenua ni am
beda wadah, beda basa tu biasa ma
dari ili, ke ulu ja basanya beda
Bridge:
Tapi...iniam...sega'nya Kotawaringin Barat
Tapi...iniam...sega'nya Kotawaringin Barat
Chorus:
Honda; kemona ikam bekelanPasti tegonang dengan kampung seko'
Kampung mendawai, kampung raja, kampung baru
Pasir panjang, kumai dan sida teringin
Tehengat coto manggala
Tehengat wadai ilat sapi
Tehengat sungai arutnya
Tehengat tanjung puting
Rindu Kampung Seko sendiri artinya adalah Rindu dengan Kampung Halaman. Untuk melebarkan sayap di blantika musik Tanah Air, Minggu (14/10/2018) malam, grup band yang personelnya asli warga Kobar ini melaunching Video Klip dan Short Movie “Rindu Kampung Seko” di sebuah kafe di Pangkalan Bun.
Turut hadir sejumlah pejabat daerah mulai dari anggota DPD utusan Kalteng yang juga warga Kobar, Muhammad Rakhman Ebol, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), perwakilan Dinas Pariwisata dan sejumlah masyarakat Pangkalan Bun.
Anggota DPD M Rakhman Ebol mengatakan, lagu Rindu Kampung Seko dalam satu tahun terakhir sudah melekat di telinga warga Kobar. Liriknya menceritakan terkait keanekaragaman yang dimiliki Kotawaringin Barat.“Pertama saya melihat bahwa RKS Project dengan lagu Rindu Kampung Seko nya membuat lagu yang sungguh baik karena menceritakan dan mengenalkan Kabupaten Kobar. Inilah karya nyata anak-anak Kobar. Mendengar lirik lagu yang mereka buat membuat saya terkesan,” ujar Senator muda asal Kobar ini.
Grup Band RKS Project sendiri personelnya berjumlah 11 orang yang semuanya warga Kobar. Mereka ada yang bekerja dan kuliah di Pulau Jawa dan dipertemukan untuk karya musik yang membanggakan. 11 personel di antaranya, Rahmat, Hendra, Raja, Deka, Ibnu, Fajar, Aas, Enda, Erwin, Anjar dan Nando.
Salah satu vokalis RKS, Ibnu mengatakan, RKS Project terbentuk awal Agustus 2017. Saat itu para personel RKS melihat di Kobar minim sekali lagu daerah. “Itu menjadi motivasi saya membuat lagu ini bersama kawan-kawan. Di Kobar orang-orangnya banyak berpotensi di luar Kalimantan. Dalam lagu ini menceritakan, meski kita ada yang kuliah atau kerja di Jawa pada suatu saat pasti kembali ke Kobar,” katanya.
Sementara, perwakilan dari Dinas Pariwisata Kobar, Richardo P Siregar mengatakan, karya lagu anak Kobar ini patut diapresiasi. Liriknya banyak mengangkat potensi daerah. “Dalam liriknya menyebut nama-nama kampung di Pangkalan Bun. Kemudian menyebut makanan khas Kobar dan Wisata Sungai Arut dan Tanjung Puting yang sudah bertaraf internasional. Ini bisa menjadi lagu andalan bagi Kabupaten Berjuluk Marunting Batu Aji,” ujarnya.
Lirik “Rindu Kampung Seko”
Dari lahir, tembuni tetanam disini amUma bapak, sepupu menyadi dibenua ni am
beda wadah, beda basa tu biasa ma
dari ili, ke ulu ja basanya beda
Bridge:
Tapi...iniam...sega'nya Kotawaringin Barat
Tapi...iniam...sega'nya Kotawaringin Barat
Chorus:
Honda; kemona ikam bekelanPasti tegonang dengan kampung seko'
Kampung mendawai, kampung raja, kampung baru
Pasir panjang, kumai dan sida teringin
Tehengat coto manggala
Tehengat wadai ilat sapi
Tehengat sungai arutnya
Tehengat tanjung puting
(rhs)