Pemilu Serentak 2019, Kapolda Sumut Ajak Mahasiswa Jaga Persatuan
A
A
A
MEDAN - Kapolda Sumatra Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengajak mahasiswa Universitas HKBP Nomensen Medan untuk berpartisipasi menjaga persatuan dan keamanan dalam ajang pesta demokrasi Pemilu Serentak 2019. Menurut dia, mahasiswa memiliki peranan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban berbangsa.
“Kepada mahasiswa harus tetap menjaga kesatuan dan persatuan, karena itu modal untuk menjaga negara ini dari berbagai ancaman dan tantangan yang akan dihadapi ke depan,” kata Agus melalui keterangannya kepada wartawan, Rabu (10/10/2018).
Ia mewanti-wanti mahasiswa tidak ikut dalam kontestasi politik panas dan tidak mengorbankan masyarakat demi kepentingan politik. “Ancaman dari keberagaman ialah konflik kepentingan terutama politik, perbedaan cara pandang hingga perbedaan pendapat. Kita memang ditakdirkan berbeda, jadi perbedaan adalah keniscayaan, jumlah penduduk 265 juta jiwa dengan beribu suku etnis di Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan Indonesia ke depan akan menghadapi tantangan dan persaingan yang begitu berat, khususnya generasi muda sebegai penerus bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menggali potensi masing-masing dan jangan sibuk dengan persoalan fitnah (hoax).
“Gunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan diri kita serta bangsa dan negara Indonesia. Saya sudah 12 tahun dinas di Sumut dan ini adalah saat saya terakhir menyentuh Sumut. Oleh karena itu, saya ingin meninggalkan kesan yang baik untuk Sumut,” jelasnya.
Di samping itu, Agus mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa HKBP Nomensen yang sudah turut dan ikut menjaga keamanan di Sumatra Utara. Menurutnya, semua elemen harus bersama-sama menjaga keamanan dan persatuan dari segala upaya pihak manapun yang berusaha memecah belah persatuan kita.
“Mari kita memperkokoh dan menjaga persatuan dan ketahanan bangsa dengan mengamalkan empat pilar Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” tandasnya.
“Kepada mahasiswa harus tetap menjaga kesatuan dan persatuan, karena itu modal untuk menjaga negara ini dari berbagai ancaman dan tantangan yang akan dihadapi ke depan,” kata Agus melalui keterangannya kepada wartawan, Rabu (10/10/2018).
Ia mewanti-wanti mahasiswa tidak ikut dalam kontestasi politik panas dan tidak mengorbankan masyarakat demi kepentingan politik. “Ancaman dari keberagaman ialah konflik kepentingan terutama politik, perbedaan cara pandang hingga perbedaan pendapat. Kita memang ditakdirkan berbeda, jadi perbedaan adalah keniscayaan, jumlah penduduk 265 juta jiwa dengan beribu suku etnis di Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan Indonesia ke depan akan menghadapi tantangan dan persaingan yang begitu berat, khususnya generasi muda sebegai penerus bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menggali potensi masing-masing dan jangan sibuk dengan persoalan fitnah (hoax).
“Gunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan diri kita serta bangsa dan negara Indonesia. Saya sudah 12 tahun dinas di Sumut dan ini adalah saat saya terakhir menyentuh Sumut. Oleh karena itu, saya ingin meninggalkan kesan yang baik untuk Sumut,” jelasnya.
Di samping itu, Agus mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa HKBP Nomensen yang sudah turut dan ikut menjaga keamanan di Sumatra Utara. Menurutnya, semua elemen harus bersama-sama menjaga keamanan dan persatuan dari segala upaya pihak manapun yang berusaha memecah belah persatuan kita.
“Mari kita memperkokoh dan menjaga persatuan dan ketahanan bangsa dengan mengamalkan empat pilar Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” tandasnya.
(poe)