10 Pesawat Asing Bantu Penanganan Bencana di Sulawesi Tengah
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 10 pesawat dari luar negeri dikerahkan untuk membantu penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi, Donggala, Sulawesi Tengah. Pesawat asing difokuskan untuk mempercepat evakuasi korban dan distribusi logistik ke lokasi bencana.
Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 10 pesawat asing itu adalah C-130 Singapura (2 unit), A-400 Malaysia (1 unit), C-130 RSAF (1 unit), C-17 India AF (1 unit). Lalu C-130 India AF (1 unit), C-130 Australia (1 unit), C-130 Selandia Baru (1 unit), dan A-400 TUDM (1 unit).
"Selain pesawat dari luar negeri, saat ini 17 pesawat dari dalam negeri juga telah dikerahkan untuk operasi lapangan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers, Jumat (5/10/2018).
Menurutnya, pemerintah telah menetapkan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai pangkalan aju evakuasi dan distribusi logistik bencana gempa dan tsunami palu. Bandara ini beroperasi selama 24 jam penuh.
Penanganan darurat pada hari ini, kata Sutopo, diprioritaskan melanjutkan evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban. Lalu penanganan medis, penyediaan rumah sakit lapangan, dan penanganan jenazah. Selain itu juga percepatan pemulihan infrastruktur, yakni jalan, listrik, pelabuhan, bandara, telekomunikasi, dan pasokan BBM.
Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 10 pesawat asing itu adalah C-130 Singapura (2 unit), A-400 Malaysia (1 unit), C-130 RSAF (1 unit), C-17 India AF (1 unit). Lalu C-130 India AF (1 unit), C-130 Australia (1 unit), C-130 Selandia Baru (1 unit), dan A-400 TUDM (1 unit).
"Selain pesawat dari luar negeri, saat ini 17 pesawat dari dalam negeri juga telah dikerahkan untuk operasi lapangan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers, Jumat (5/10/2018).
Menurutnya, pemerintah telah menetapkan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai pangkalan aju evakuasi dan distribusi logistik bencana gempa dan tsunami palu. Bandara ini beroperasi selama 24 jam penuh.
Penanganan darurat pada hari ini, kata Sutopo, diprioritaskan melanjutkan evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban. Lalu penanganan medis, penyediaan rumah sakit lapangan, dan penanganan jenazah. Selain itu juga percepatan pemulihan infrastruktur, yakni jalan, listrik, pelabuhan, bandara, telekomunikasi, dan pasokan BBM.
(amm)