Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu Mulai Beroperasi untuk Pesawat Komersil

PALU - Lima hari pascabencana gempa bumi dan tsunami di Palu membuat semua perjalanan baik udara, laut dan darat terhambat. Sehingga akses bantuan masuk menjadi tersendat. Terutama Bandara Mutiara Sis Al Jufrie yaang mengalami kerusakan dari mulai menara ATC dan hingga runway sekitar 300 m.

Hari kedua pascabencana bandara tersebut sudah dipakai namun dalam keadaan darurat dimana hanya diperuntukkan pesawat militer dan SAR saja. Ribuan penduduk di Palu baik yang berasal dari kota ini ataupun pendatang selalu berduyun-duyun menunggu di bandara untuk dievakuasi ke luar kota.

Hal itu terjadi hingga hari ini, namun kebanyakan penduduk yang sehat diminta untuk menggunakan kendaraan laut yaitu KRI Makassar yang bersandar beberapa kali dalam seminggu, Kapal tersebut dapat menampung lebih dari 1000 penumpang.

Rabu ini Bandara mulai aktif untuk menerima kembali pesawat komersial baik dari dan menuju kota Palu. Sebetulnya sudah sejak selasa bandara bisa menerima pesawat komersial, namun hanya melayani bebrapa penerbangan saja.

Untuk hari ini semua pesawat bisa mendarat di Palu dan sesuai jadwal yang ada. Pesawat tersebut juga tentunya punya kualifikasi mendarat dengan runway 2000 m saja, karena 500 meter lainnya mengalami kerusakan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bandara sudah terbuka untuk pesawat komersil sesuai dengan jam operasionalnya yaitu pukul 06.00 Wita- pukul 22.00 Wita. Namun untuk pesawat militer, SAR dan Emergency bisa digunakan selama 24 jam.

"Meski dibuka secara normal, pengamanan di sekitar bandara cukup ketat dijaga oleh TNI dan Brimob polri, mereka mengamankan sejumlah logistik yang datang dan mengatur arus evakuasi korban luka bencana yang butuh dilarikan ke luar kota Palu," ujar Budi Karya.