Pertamina Kirim SPBU Portabel dan Genset ke Palu dan Donggala
A
A
A
TANGERANG SELATAN - PT Pertamina (Persero) mengirim SPBU Portabel ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), dari bandara Pertamina Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
SPBU Portabel tersebut akan dioperasikan di SPBU yang selama ini tidak dapat beroperasi di Palu, dengan mengerahkan operator SPBU dari berbagai daerah, guna meningkatkan pelayanan masyarakat.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menyatakan, pengiriman dilakukan langsung dari Bandara Pertamina Pondok Cabe ke Bandara Mutiara SIS Al-Al Jufrie. "Pengiriman dilakukan dengan Pelita Air Service, dengan membawa kargo, berupa SPBU Portabel, ke Palu," kata Adiatma, kepada Koran Sindo, Selasa (2/10/2018).
Selain peralatan pendukung pendistribusian BBM, Pelita Air Service juga menurunkan pesawat ATR 72-500 PK PAH, untuk mengangkut logistik dan obat-obatan untuk warga, korban gempa dan tsunami Palu. "Bantuan itu berasal dari unit operasi dan anak perusahaan, serta sejumlah BUMN untuk warga, korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala," paparnya.
Dia menjelaskan, agar pesawat menampung banyak logistik, pihaknya terpaksa melepas kursi penumpang, hingga tersisa 8 seat penumpang. Jadi logistik seberat 5 ton, bisa terangkut semua dalam pesawat. "Hari ini kami mengirim logistik bahan makanan dan minuman, susu, selimut, popok bayi, pakaian, perlengkapan dapur umum, dan solar cell," ungkap Adiatma.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Pelita Air Service (PAS) Alicia Irzanova mengatakan, pihaknya juga melakukan pengiriman 4.000 liter solar dari Terminal BBM Tarakan, Kalimantan Utara ke Palu. "Pengiriman sudah dilakukan dua kali, pada 1 Oktober dan hari ini. Kami sangat mendukung PT PAS dalam pendistribusian BBM dan SPBU Portable," sambungnya.
Menurut dia, pendistribusian energi ke Palu dan Donggala sangat mendesak dilakukan saat ini. Apalagi, pasca terjadinya gempa bumi dan tsunami, wilayah Palu dan Donggala, mengalami krisis energi hebat.
"Kami berfokus mengirimkan BBM untuk kebutuhan masyarakat di Palu. Mulai dari pipa, SPBU Portabel, mesin genset, produk makanan instan, air minum kemasan, perlengkapan wanita dan balita," jelasnya.
Pengiriman barang bantuan ini, dilakukan secara bertahap selama satu minggu secara maraton, sambil melihat kebutuhan dan situasi di Palu, Sulawesi Tengah. "Kami juga sedang mengusahakan untuk dilakukan penambahan pesawat Casa 212," tukasnya.
SPBU Portabel tersebut akan dioperasikan di SPBU yang selama ini tidak dapat beroperasi di Palu, dengan mengerahkan operator SPBU dari berbagai daerah, guna meningkatkan pelayanan masyarakat.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menyatakan, pengiriman dilakukan langsung dari Bandara Pertamina Pondok Cabe ke Bandara Mutiara SIS Al-Al Jufrie. "Pengiriman dilakukan dengan Pelita Air Service, dengan membawa kargo, berupa SPBU Portabel, ke Palu," kata Adiatma, kepada Koran Sindo, Selasa (2/10/2018).
Selain peralatan pendukung pendistribusian BBM, Pelita Air Service juga menurunkan pesawat ATR 72-500 PK PAH, untuk mengangkut logistik dan obat-obatan untuk warga, korban gempa dan tsunami Palu. "Bantuan itu berasal dari unit operasi dan anak perusahaan, serta sejumlah BUMN untuk warga, korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala," paparnya.
Dia menjelaskan, agar pesawat menampung banyak logistik, pihaknya terpaksa melepas kursi penumpang, hingga tersisa 8 seat penumpang. Jadi logistik seberat 5 ton, bisa terangkut semua dalam pesawat. "Hari ini kami mengirim logistik bahan makanan dan minuman, susu, selimut, popok bayi, pakaian, perlengkapan dapur umum, dan solar cell," ungkap Adiatma.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Pelita Air Service (PAS) Alicia Irzanova mengatakan, pihaknya juga melakukan pengiriman 4.000 liter solar dari Terminal BBM Tarakan, Kalimantan Utara ke Palu. "Pengiriman sudah dilakukan dua kali, pada 1 Oktober dan hari ini. Kami sangat mendukung PT PAS dalam pendistribusian BBM dan SPBU Portable," sambungnya.
Menurut dia, pendistribusian energi ke Palu dan Donggala sangat mendesak dilakukan saat ini. Apalagi, pasca terjadinya gempa bumi dan tsunami, wilayah Palu dan Donggala, mengalami krisis energi hebat.
"Kami berfokus mengirimkan BBM untuk kebutuhan masyarakat di Palu. Mulai dari pipa, SPBU Portabel, mesin genset, produk makanan instan, air minum kemasan, perlengkapan wanita dan balita," jelasnya.
Pengiriman barang bantuan ini, dilakukan secara bertahap selama satu minggu secara maraton, sambil melihat kebutuhan dan situasi di Palu, Sulawesi Tengah. "Kami juga sedang mengusahakan untuk dilakukan penambahan pesawat Casa 212," tukasnya.
(wib)