Peringatan 5 Tahun Bencana Pasigala, Srikandi Ganjar Ajak Warga Bangkit
loading...
A
A
A
DONGGALA - Relawan Srikandi Ganjar Sulawesi Tengah (Sulteng) menyelenggarakan doa bersama di Desa Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. Doa bersama ini digelar untuk mengenang 5 tahun bencana dahsyat gempa magnitudo 7.4, tsunami dan likuefaksi (pembuburan tanah) yang menerjang wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala (Pasigala).
Sekwil Srikandi Ganjar Sulteng Siti Aisyah Amini mengatakan, pihaknya bersama puluhan warga penyintas bencana Pasigala di Donggala memunajatkan doa disertai dzikir dan membaca surat yasin bersama. "Kami lebih memilih (mengadakan acara) di sini karena inikan salah satu desa yang terdampak gempa kemarin," kata Aisyah, Kamis (28/9/2023).
Srikandi Ganjar juga mendoakan agar warga yang menjadi korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Aisyah mendorong warga penyintas bencana Pasigala 2018 tak larut dalam duka selama bertahun-tahun. Mereka harus bangkit untuk menyambung hidup, dan melanjutkan asa di masa mendatang.
"Harapan semoga keluarga yang kemarin terkena bencana itu semoga diperkuat hatinya. Jangan bersedih dengan kejadian yang kemarin karena sesuatu yang terjadi akan membaik," jelasnya.
Lika (40), salah satu ibu rumah tangga merasa 5 tahun peringatan peristiwa dahsyat itu menjadi refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan tangguh. "Kalau saya sendiri sih mulai (bangkit). Alhamdulillah sedikit-sedikit sudah bisa pulih," katanya.
Sekwil Srikandi Ganjar Sulteng Siti Aisyah Amini mengatakan, pihaknya bersama puluhan warga penyintas bencana Pasigala di Donggala memunajatkan doa disertai dzikir dan membaca surat yasin bersama. "Kami lebih memilih (mengadakan acara) di sini karena inikan salah satu desa yang terdampak gempa kemarin," kata Aisyah, Kamis (28/9/2023).
Srikandi Ganjar juga mendoakan agar warga yang menjadi korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Aisyah mendorong warga penyintas bencana Pasigala 2018 tak larut dalam duka selama bertahun-tahun. Mereka harus bangkit untuk menyambung hidup, dan melanjutkan asa di masa mendatang.
"Harapan semoga keluarga yang kemarin terkena bencana itu semoga diperkuat hatinya. Jangan bersedih dengan kejadian yang kemarin karena sesuatu yang terjadi akan membaik," jelasnya.
Lika (40), salah satu ibu rumah tangga merasa 5 tahun peringatan peristiwa dahsyat itu menjadi refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan tangguh. "Kalau saya sendiri sih mulai (bangkit). Alhamdulillah sedikit-sedikit sudah bisa pulih," katanya.
(poe)