Kodam XIII Sebut Pemda Tak Berkoordinasi dengan Baik Tangani Bencana di Palu
A
A
A
PALU - Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka, Kolonel M Thohir menyatakan pemerintah daerah dinilai kurang kooperatif dalam upaya bekerjasama untuk pemulihan pascabencana di Kota Palu. Tim Satgas, sambungnya, berusaha untuk menghidupkan kembali ekonomi di Palu. Di antaranya operasi dua SPBU, sejumlah ATM bekerja sama dengan bank, dan beberapa pasar.
"Tapi, kami membutuhkan kerja sama dari seluruh stakeholder untuk pasar. Terutama pemerintah daerah dan warga," katanya di Korem 132/Tadulako Palu.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda, dan TNI-Polri siap mengawal 24 jam agar roda perekonomian kembali pulih. Untuk SPBU ada dua, tapi kami belum bisa ungkap karena masih kita normalisasi.
"Pengawalan saat ini sedang berlangsung dan akan kita upayakan juga pembukaan pasar agar masyarakat bisa membeli kebutuhan hidupnya di pasar. Pasar itu baru rencana karena tentara tidak bisa buka pasar sendirian. Kami gak bisa dagang, kami gak punya barang," ungkapnya.
Dia menegaskan perlu peran dari pemerintah daerah. Namun pemda dinilai kurang kooperatif dalam bekerjasama.
"Dapat dilihat, dari rapat koordinasi tadi pagi. Kita undang, tapi tidak ada yang hadir satu pun. Kita sudah mendengar dari pemerintah pusat untuk segera memulihkan. Dari bapak Presiden sudah kita dengar sendiri, dari bapak Menkopolhukam, dari bapak Mendagri juga demikian. Tapi kalau kita yang di lapangan tidak bekerjasama, itu akan sulit," jelasnya.
Thohir mengatakan pihaknya sudah menggebu-gebu, namun tanpa ada dukungan dari pemda, akan sulit direalisasikan.
"Kita sama sama bahu membahu untuk mengembalikan kondisi perekonomian dan aktivitas masyarakat agar masyarakat tidak perlu lagi mengantre bantuan lagi," tegasnya.
Saat ini tim satuan tugas gabungan penanganan bencana akan fokus evakuasi di tiga titik. "Hotel Roa-roa, Ramayana, dan Jalan Suharso," katanya.
Saat diklarifikasi, Gubernur Sulawesi Tengah juga mengakui bahwa sampai hari ini masih terkendala koordinasi baik akses telepon juga kepala dinas yang masih tak bisa dihubungi.
"Betul kami juga masih merasa kurabg koordinasi dengan stakeholder terkait lantaran berbagai keterbatasan," tegasnya usai pemalaman massal.
"Tapi, kami membutuhkan kerja sama dari seluruh stakeholder untuk pasar. Terutama pemerintah daerah dan warga," katanya di Korem 132/Tadulako Palu.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda, dan TNI-Polri siap mengawal 24 jam agar roda perekonomian kembali pulih. Untuk SPBU ada dua, tapi kami belum bisa ungkap karena masih kita normalisasi.
"Pengawalan saat ini sedang berlangsung dan akan kita upayakan juga pembukaan pasar agar masyarakat bisa membeli kebutuhan hidupnya di pasar. Pasar itu baru rencana karena tentara tidak bisa buka pasar sendirian. Kami gak bisa dagang, kami gak punya barang," ungkapnya.
Dia menegaskan perlu peran dari pemerintah daerah. Namun pemda dinilai kurang kooperatif dalam bekerjasama.
"Dapat dilihat, dari rapat koordinasi tadi pagi. Kita undang, tapi tidak ada yang hadir satu pun. Kita sudah mendengar dari pemerintah pusat untuk segera memulihkan. Dari bapak Presiden sudah kita dengar sendiri, dari bapak Menkopolhukam, dari bapak Mendagri juga demikian. Tapi kalau kita yang di lapangan tidak bekerjasama, itu akan sulit," jelasnya.
Thohir mengatakan pihaknya sudah menggebu-gebu, namun tanpa ada dukungan dari pemda, akan sulit direalisasikan.
"Kita sama sama bahu membahu untuk mengembalikan kondisi perekonomian dan aktivitas masyarakat agar masyarakat tidak perlu lagi mengantre bantuan lagi," tegasnya.
Saat ini tim satuan tugas gabungan penanganan bencana akan fokus evakuasi di tiga titik. "Hotel Roa-roa, Ramayana, dan Jalan Suharso," katanya.
Saat diklarifikasi, Gubernur Sulawesi Tengah juga mengakui bahwa sampai hari ini masih terkendala koordinasi baik akses telepon juga kepala dinas yang masih tak bisa dihubungi.
"Betul kami juga masih merasa kurabg koordinasi dengan stakeholder terkait lantaran berbagai keterbatasan," tegasnya usai pemalaman massal.
(sms)