Pria Pemberani Itu Gugur Dalam Tugas di Bandara Sis Al Jufri saat Gempa
A
A
A
JAKARTA - Suasana duka menyelimuti jajaran ATC AirNav Indonesia. Pasalnya mereka kehilangan seorang personel yang gagah berani dalam bertugas saat Gempa terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Personel pemberani itu bernama Anthonius Gunawan Agung. Ia rela mengorbankan nyawa demi tugasnya memastikan pesawat lepas landas dengan sempurna di tengah guncangan gempa dahsyat berkekuatan 7,7 Skala Ritcher.
Kisah heroik Agung itu pun diceritakan oleh Manager Humas AirNav Yohanes Sirait yang mengaku sangat kehilangan dengan kepergian personelnya itu.
Menurut Yohanes sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Agung tengah bertugas memandu sebuah pesawat Batik Air untuk lepas landas.
"Pilot Batik Air ID 6231.. Allowed to take off.. Copy", ucap Agung dari menara ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu.
"Copy, Crew attendant.. Air flight ready to take off," ucap pilot
Captain Ricosetta Mafella dari ruang kemudi.
Pesawat Batik Air itu mulai bergerak perlahan lalu melaju semakin kencang.
Brrakkk... Bummmm.. Brakkk... Bummm...
Tiba-tiba saja gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) mengguncang Palu. Bandara Mutiara Sis Al Jufri ikut terguncang. Puluhan orang berteriak ketakutan sambil menyelamatkan diri ke luar dari dalam gedung bandara.
Petugas menara control bandara, Anthonius Gunawan Agung juga merasakan getaran gempa yang mengguncang menara Air Traffic Controller (ATC).
Agung dalam posisi bertugas memandu pilot Batik Air untuk lepas landas dari landasan. Saat itu pukul 17.55 Wita. Saat gempa terjadi, pesawat masih bergerak kencang di landasan terbang. Pesawat belum terbang penuh. Roda pesawat masih tampak di badan pesawat dan belum menutup.
Sementara di bawah menara, banyak teman-teman Agung berteriak ada gempa. Mereka berteriak meminta Agung agar turun dari menara. Namun pemuda tersebut bergeming. Tugas harus dituntaskannya.
Memastikan roda pesawat Batik Air masuk dalam badan pesawat. "Safe flight Batik Air..Take care", ucap Agung menutup komunikasinya dengan Pilot Batik Air yang sudah posisi aman mengudara.
Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih. Brakk.. Brummm...
Menara ATC roboh. Agung terlambat menyelamatkan diri. Ia tewas dalam tugas mulia untuk memastikan semua penumpang dan pilot benar2 sudah mengudara dengan aman. Ia menjadi patriot yang sungguh-sungguh mengemban tugas sepenuh tanggung jawab meski harus kehilangan nyawanya sendiri.
Kami menaruh hormat dan bangga padamu kawan..
Selamat jalan pahlawan.. kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menerima arwahmu dalam damai dan tenang.
Personel pemberani itu bernama Anthonius Gunawan Agung. Ia rela mengorbankan nyawa demi tugasnya memastikan pesawat lepas landas dengan sempurna di tengah guncangan gempa dahsyat berkekuatan 7,7 Skala Ritcher.
Kisah heroik Agung itu pun diceritakan oleh Manager Humas AirNav Yohanes Sirait yang mengaku sangat kehilangan dengan kepergian personelnya itu.
Menurut Yohanes sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Agung tengah bertugas memandu sebuah pesawat Batik Air untuk lepas landas.
"Pilot Batik Air ID 6231.. Allowed to take off.. Copy", ucap Agung dari menara ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu.
"Copy, Crew attendant.. Air flight ready to take off," ucap pilot
Captain Ricosetta Mafella dari ruang kemudi.
Pesawat Batik Air itu mulai bergerak perlahan lalu melaju semakin kencang.
Brrakkk... Bummmm.. Brakkk... Bummm...
Tiba-tiba saja gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) mengguncang Palu. Bandara Mutiara Sis Al Jufri ikut terguncang. Puluhan orang berteriak ketakutan sambil menyelamatkan diri ke luar dari dalam gedung bandara.
Petugas menara control bandara, Anthonius Gunawan Agung juga merasakan getaran gempa yang mengguncang menara Air Traffic Controller (ATC).
Agung dalam posisi bertugas memandu pilot Batik Air untuk lepas landas dari landasan. Saat itu pukul 17.55 Wita. Saat gempa terjadi, pesawat masih bergerak kencang di landasan terbang. Pesawat belum terbang penuh. Roda pesawat masih tampak di badan pesawat dan belum menutup.
Sementara di bawah menara, banyak teman-teman Agung berteriak ada gempa. Mereka berteriak meminta Agung agar turun dari menara. Namun pemuda tersebut bergeming. Tugas harus dituntaskannya.
Memastikan roda pesawat Batik Air masuk dalam badan pesawat. "Safe flight Batik Air..Take care", ucap Agung menutup komunikasinya dengan Pilot Batik Air yang sudah posisi aman mengudara.
Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih. Brakk.. Brummm...
Menara ATC roboh. Agung terlambat menyelamatkan diri. Ia tewas dalam tugas mulia untuk memastikan semua penumpang dan pilot benar2 sudah mengudara dengan aman. Ia menjadi patriot yang sungguh-sungguh mengemban tugas sepenuh tanggung jawab meski harus kehilangan nyawanya sendiri.
Kami menaruh hormat dan bangga padamu kawan..
Selamat jalan pahlawan.. kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menerima arwahmu dalam damai dan tenang.
(nag)