Lakalantas Maut, Dua Pengendara di Bintan Tewas Terbakar
A
A
A
BINTAN - Dua penumpang sepeda motor yang belum diketahui identitasnya tewas dan hangus terbakar, usai mengalami laka tunggal di Kampung Keling, Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kamis (27/9/2018).
Informasi yang dihimpun di lapangan, tewasnya kedua penumpang sepeda motor ini bermula saat kedua pria yang berboncengan itu melaju dengan kencang dari arah Tanjung Berakit menuju Kawal. Ketika di perjalanan, motor korban menabrak sebuah pohon yang berada di bahu kiri jalan tepatnya di depan sebuah hotel, Bintan Prima Resort.
Usai menabrak, tiba-tiba muncul kobaran api yang sangat besar yang diduga dari tumpahan bensin yang berasal dari tangki sepeda motor yang sangat sulit dipadamkan. Hingga mengakibatkan, kedua pria yang tersangkut di bodi motor hangus terbakar. Akibatnya, identifikasi kedua pria ini sangat sulit dikenali karena wajah dan tubuhnya gosong terbakar.
Herman, ketua RT setempat yang merupakan salah satu saksi mata di lokasi menyampaikan saat kobaran api membesar, dirinya bersama Bhabinkamtibmas sudah berusaha memadamkan api. Tapi kedua nyawa korban lakalantas itu tidak bisa tertolong.
"Kejadianya sekitar jam 1 tadi (27/9/2018), dari jauh kami pikir cuma rumput yang terbakar. Pas uda dekat, pak Babhin bilang 'dalam api itu ada orang, saat kami padamkan mereka sudah tidak bernyawa," ujarnya.
Baik Herman selaku ketua RT disana, maupun Kades Malang Rapat Bolli Saverius mengaku hingga saat ini belum ada warga Malang rapat yang mengaku kehilangan anggota keluarga.
"Belum ada. Tapj mudah-mudahan itu bukan warga kita," ujar Bolli.
Kapolsek Gunung Kijang, AKP Dunot Gurning yang langsung turun ke lokasi membantu evakuasi korban juga menyampaikan hal senada, pihaknya belum menerima laporan terkait identitas ataupun keluarga korban kedua pria korban lakalantas tersebut.
“Kita belum tau warga dari mana, karena yang melapor juga belum ada, saat ini masih dilakukan identifikasi di RSUP Tanjungpinang. Wajah korban tidak dikenali dan motor korban juga tidak dapat dikenali karena Nopolnya juga tidak kelihatan,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan salah satu dokter dari Puskesmas Gunungkijang, Hendro yang turut dalam evakuasi korban mengatakan selain akibat kibaran api, tewasnya korban diduga akibat benturan keras di bagian kepala.
“Untuk sementara ini kami menemukan kepala korban terbentur. Hal ini dari pendarahan yang terus keluar dari telinga korban," sebutnya.
Kasat Lantas Polres Bintan AKP Cut Amelia saat sempat ditemui di lokasi TKP belum menyampaikan keterangan resmi terkait kronologi dan penyebab lakalantas maut tersebut. "Petugas masih melakukan olah TKP," ujarnya singkat.
Informasi yang dihimpun di lapangan, tewasnya kedua penumpang sepeda motor ini bermula saat kedua pria yang berboncengan itu melaju dengan kencang dari arah Tanjung Berakit menuju Kawal. Ketika di perjalanan, motor korban menabrak sebuah pohon yang berada di bahu kiri jalan tepatnya di depan sebuah hotel, Bintan Prima Resort.
Usai menabrak, tiba-tiba muncul kobaran api yang sangat besar yang diduga dari tumpahan bensin yang berasal dari tangki sepeda motor yang sangat sulit dipadamkan. Hingga mengakibatkan, kedua pria yang tersangkut di bodi motor hangus terbakar. Akibatnya, identifikasi kedua pria ini sangat sulit dikenali karena wajah dan tubuhnya gosong terbakar.
Herman, ketua RT setempat yang merupakan salah satu saksi mata di lokasi menyampaikan saat kobaran api membesar, dirinya bersama Bhabinkamtibmas sudah berusaha memadamkan api. Tapi kedua nyawa korban lakalantas itu tidak bisa tertolong.
"Kejadianya sekitar jam 1 tadi (27/9/2018), dari jauh kami pikir cuma rumput yang terbakar. Pas uda dekat, pak Babhin bilang 'dalam api itu ada orang, saat kami padamkan mereka sudah tidak bernyawa," ujarnya.
Baik Herman selaku ketua RT disana, maupun Kades Malang Rapat Bolli Saverius mengaku hingga saat ini belum ada warga Malang rapat yang mengaku kehilangan anggota keluarga.
"Belum ada. Tapj mudah-mudahan itu bukan warga kita," ujar Bolli.
Kapolsek Gunung Kijang, AKP Dunot Gurning yang langsung turun ke lokasi membantu evakuasi korban juga menyampaikan hal senada, pihaknya belum menerima laporan terkait identitas ataupun keluarga korban kedua pria korban lakalantas tersebut.
“Kita belum tau warga dari mana, karena yang melapor juga belum ada, saat ini masih dilakukan identifikasi di RSUP Tanjungpinang. Wajah korban tidak dikenali dan motor korban juga tidak dapat dikenali karena Nopolnya juga tidak kelihatan,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan salah satu dokter dari Puskesmas Gunungkijang, Hendro yang turut dalam evakuasi korban mengatakan selain akibat kibaran api, tewasnya korban diduga akibat benturan keras di bagian kepala.
“Untuk sementara ini kami menemukan kepala korban terbentur. Hal ini dari pendarahan yang terus keluar dari telinga korban," sebutnya.
Kasat Lantas Polres Bintan AKP Cut Amelia saat sempat ditemui di lokasi TKP belum menyampaikan keterangan resmi terkait kronologi dan penyebab lakalantas maut tersebut. "Petugas masih melakukan olah TKP," ujarnya singkat.
(rhs)