Rupiah Anjlok, Mahasiswa Sidimpuan Turun ke Jalan
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Lembaga Aspirasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS), berunjuk rasa di Gedung DPRD Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Rabu (19/9/2018).
Puluhan mahasiswa itu turun ke jalan sebagai bentuk protes terhadap melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Mahasiswa mengkritik pemerintah karena dinilai tidak bisa menaikkan nilai tukar rupiah.
Banyak pelaku usaha kecil menengah kesulitan untuk menjalankan usahanya akibat terpuruknya nilai tukar Rupiah itu. Ironisnya, pemerintah melakukan impor beras di saat para petani di Indonesia sedang panen.
Selain itu, pengunjuk rasa mendesak agar Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin turun dari jabatannya. Mahasiswa menilai, kebijakannya terkait volume adzan di masjid sudah melukai banyak hati umat Islam yang ada di Indonesia.
“Kebijakan tentang volume suara adzan sudah melukai banyak ummat Islam,” tutur Nur Miswari ketika berorasi. Sebagai menteri seharusnya Lukman memikirkan berbagai program untuk kemajuan umat beragama di Indonesia.Pantauan di lapangan, aksi tersebut memaksa pihak kepolisian menutup sebagian ruas Jalan Merdeka menuju kantor DPRD Padangsidimpuan. Puluhan personel kepolisian terlihat berjaga-jaga di tempat berlangsungnya aksi unjuk rasa itu.Niat massa untuk bertemu Ketua DPRD Padangsidimpuan, Taty Ariani Tambunan tidak kesampaian, sehingga membuat mahasiswa duduk di badan jalan. Pada pukul 15.50, sejumlah anggota DPRD datang menemui mahasiswa yang masih duduk di badan jalan. Di hadapan sejumlah anggota DPRD itu, mereka menyampaikan tuntutannya.
Puluhan mahasiswa itu turun ke jalan sebagai bentuk protes terhadap melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Mahasiswa mengkritik pemerintah karena dinilai tidak bisa menaikkan nilai tukar rupiah.
Banyak pelaku usaha kecil menengah kesulitan untuk menjalankan usahanya akibat terpuruknya nilai tukar Rupiah itu. Ironisnya, pemerintah melakukan impor beras di saat para petani di Indonesia sedang panen.
Selain itu, pengunjuk rasa mendesak agar Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin turun dari jabatannya. Mahasiswa menilai, kebijakannya terkait volume adzan di masjid sudah melukai banyak hati umat Islam yang ada di Indonesia.
“Kebijakan tentang volume suara adzan sudah melukai banyak ummat Islam,” tutur Nur Miswari ketika berorasi. Sebagai menteri seharusnya Lukman memikirkan berbagai program untuk kemajuan umat beragama di Indonesia.Pantauan di lapangan, aksi tersebut memaksa pihak kepolisian menutup sebagian ruas Jalan Merdeka menuju kantor DPRD Padangsidimpuan. Puluhan personel kepolisian terlihat berjaga-jaga di tempat berlangsungnya aksi unjuk rasa itu.Niat massa untuk bertemu Ketua DPRD Padangsidimpuan, Taty Ariani Tambunan tidak kesampaian, sehingga membuat mahasiswa duduk di badan jalan. Pada pukul 15.50, sejumlah anggota DPRD datang menemui mahasiswa yang masih duduk di badan jalan. Di hadapan sejumlah anggota DPRD itu, mereka menyampaikan tuntutannya.
(rhs)