7 Rumah Terbakar, 2 Janda dan 1 Duda Kehilangan Tempat Tinggal
A
A
A
SEMARANG - Tujuh rumah warga beserta isinya ludes terbakar di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Akibatnya, selain menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah, dua janda dan satu duda juga kehilangan tempat tinggal.
Ketiga korban adalah Tasirah (86), Pupah (89), dan Kukuh Purnadi (50). Mereka hidup bertetangga dan tercatat sebagai warga Dusun Kalitulang RT 4/2 Desa Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
Peristiwa nahas itu awalnya diketahui oleh warga yang melihat kepulan asap dari rumah korban sekira pukul 11.30 WIB. Seketika, warga berdatang ke lokasi kejadian untuk memastikan sumber api sekaligus membantu pemadaman dengan peralatan seadanya.
“Diperkirakan awal mula api berasal dari dapur rumah Bu Tasirah. Ketika itu Bu Tasirah dalam keadaan tidur. Seketika api mulai membesar tertiup angin yang sangat kencang,” kata Kasubag Humas Polres Semarang, AKP Teguh Susilo Hadi, Senin (17/9/2018).
Upaya warga menjinakkan api tak berjalan lancar karena embusan angin kencang. Akibatnya api semakin tak terkendali hingga merambat ke rumah-rumah di sekitarnya. Apalagi, banyak barang yang mudah terbakar di lokasi kejadian.
“Kemudian api merambat ke rumah Bu Pupah dan merambat lagi ke Rumah Pak Kukuh Purnadi. Akibat kejadian kebakaran, tujuh rumah seisinya ludes terbakar. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran,” terangnya.
Menurutnya, tujuh unit rumah itu terdiri dari satu rumah milik Tasirah, empat rumah milik Pupah, dan dua rumah milik Kukuh Purnadi. Total kerugian materiil yang diderita ketiga korban yakni sekira Rp280 juta.
Ketiga korban adalah Tasirah (86), Pupah (89), dan Kukuh Purnadi (50). Mereka hidup bertetangga dan tercatat sebagai warga Dusun Kalitulang RT 4/2 Desa Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
Peristiwa nahas itu awalnya diketahui oleh warga yang melihat kepulan asap dari rumah korban sekira pukul 11.30 WIB. Seketika, warga berdatang ke lokasi kejadian untuk memastikan sumber api sekaligus membantu pemadaman dengan peralatan seadanya.
“Diperkirakan awal mula api berasal dari dapur rumah Bu Tasirah. Ketika itu Bu Tasirah dalam keadaan tidur. Seketika api mulai membesar tertiup angin yang sangat kencang,” kata Kasubag Humas Polres Semarang, AKP Teguh Susilo Hadi, Senin (17/9/2018).
Upaya warga menjinakkan api tak berjalan lancar karena embusan angin kencang. Akibatnya api semakin tak terkendali hingga merambat ke rumah-rumah di sekitarnya. Apalagi, banyak barang yang mudah terbakar di lokasi kejadian.
“Kemudian api merambat ke rumah Bu Pupah dan merambat lagi ke Rumah Pak Kukuh Purnadi. Akibat kejadian kebakaran, tujuh rumah seisinya ludes terbakar. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran,” terangnya.
Menurutnya, tujuh unit rumah itu terdiri dari satu rumah milik Tasirah, empat rumah milik Pupah, dan dua rumah milik Kukuh Purnadi. Total kerugian materiil yang diderita ketiga korban yakni sekira Rp280 juta.
(rhs)