Angin Kencang di Gunung Pundak, Setop Mendaki Dahulu

Minggu, 16 September 2018 - 15:19 WIB
Angin Kencang di Gunung Pundak, Setop Mendaki Dahulu
Angin Kencang di Gunung Pundak, Setop Mendaki Dahulu
A A A
MOJOKERTO - Bagi pecinta alam yang berencana melakukan pendakian di Gunung Pundak, Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sepertinya harus ditunda dahulu. Pasalnya, cuaca di gunung ini sedang tidak bersahabat.

Sejak beberapa hari ini, badai angin terus menghantam gunung dengan ketinggian 1.585 Meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Selain membahayakan keselamatan pendaki, angin kencang ini juga memicu terjadinya kebakaran jika pendaki membuat perapian. Angin kencang juga memicu debu dan menyebabkan sesak napas.

Ragiel Wibowo, salah seorang pendaki mengatakan, sejak Sabtu 15 September 2018 siang, puncak Gunung Pundak terus dihantam badai angin dengan kecepatan tinggi. Karenanya, tak banyak pendaki yang mendirikan tenda di atas puncak yang berada di lereng Gunung Welirang itu.

"Anginnya sangat kencang sehingga puncak gunung penuh dengan debu yang beterbangan," ungkap Ragil di Mojokerto, Minggu (16/9/2018).

Sebagian pendaki memilih untuk mendirikan tenda di padang sabana yang berada di bawah puncak. Tak sedikit pula yang turun di lembah pepohonan yang rindang. Namun di lokasi ini, menurut Ragil, juga sangat berbahaya akibat banyaknya ranting pohon kering yang jatuh. "Serba tidak aman. Lebih baik menunggu angin reda," paparnya.

Dia menambahkan, ratusan pendaki memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak. Sebagian dari mereka memilih mendirikan tenda di Pos III, Pos II dan bahkan di Pos I. Alasannya, mereka tak bisa mendirikan tenda dengan kondisi angin kencang. Terlebih, tempat-tempat yang dianggap aman sudah dihuni pendaki sebelumnya. "Hingga siang angin masih kencang tanpa henti," tambahnya.

Gunung Pundak memang menjadi salah satu gunung yang banyak digemari pendaki. Tak hanya hari libur, setiap hari gunung ini dikunjungi baik bagi mereka yang hanya tik-tok (baik puncak dan langsung turun) hingga mereka yang bermalam di puncak. Dengan kondisi angin kencang, gunung ini memang tak direkomendasikan untuk didaki.

Banyaknya kebakaran gunung juga menjadi pertimbangan. Karenanya, pihak pengelola Gunung Pundak mewanti-wanti pendaki untuk tidak membuat perapian api unggun. Api unggun di atas gunung kerap kali menjadi penyebab kebakaran. Terlebih dengan kondisi angin kencang akhir-akhir ini.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6430 seconds (0.1#10.140)