Tak Pakai Air, Ini Cara Pemadaman Api di Gunung Sumbing

WONOSOBO - Pasukan gabungan TNI/Polri beserta petugas BPBD Wonosobo, Jawa Tengah masih berjibaku memadamkan api yang melahap hutan dan lahan di kawasan Gunung Sumbing. Medan terjal dan curam menjadi penghambat petugas untuk menjinakkan amukan si jago merah.

Sulitnya medan membuat proses pemadaman hanya bisa dilakukan secara manual yakni menggunakan kayu dan dedaunan. Armada mobil pemadam kebakaran tidak bisa menembus lokasi karena tak ada akses jalan.

"Kesulitan memadamkan api di gunung karena kondisi alam yang tidak bersahabat. Angin cukup kencang, dingin, dan banyak jurang yang dalam. Jadi kami harus berhati-hati agar tidak jatuh terperosok," kata Kabag Ops Polres Wonosobo, Kompol Sutomo, Jumat (14/9/2018).

Hari ini terpantau tiga titik api di wilayah Butuh Lor Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Pasukan TNI-Polri dilibatkan dalam Tim Satgas Penanggulangan Pemadaman Kebakaran Hutan Gunung Sumbing dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman.

Petugas membentuk tiga regu untuk dikerahkan ke lokasi kebakaran. Regu 1 melaksanakan pemadaman di Petak 20 B dengan jumlah personel 15 orang. Sementara Regu 2 bergerak ke Petak 23 B dengan jumlah personel 12 orang. Untuk Regu 3 melakukan pemadaman di Petak 23 B yang terdiri 23 personel.

"Ini untuk pemadaman tidak pakai air. Kalau air untuk memadamkan enggak ada, cuma manual gepyok (memukul api dengan kayu dan dedaunan). Yang ada hanya air minum bagi setiap anggota. Ini setiap anggota sudah membawa air minum sendiri-sendiri," katanya.